Om Ferry, 
 
Kurang-lebih seperti itulah, namun: 
- Tidak ada perangkap struktur tua lainnya. Kalaupun ada, yang tua cenderung 
lebih bawah kan? malah lebih parah kompaksinya :-)
- Ingat, sudah ada sumur, litologi sdh diketahui dari berbagai sampling. Dengan 
analisis seismik stratigrafi dan sekuen stratigrafi,  bisa diperkirakanlah 
variasi fasies secara lateralnya ga signifikan. 
 
Pengurangan porositas efektif dari reservoir (sands) karena kompaksi dibanding 
karena meningkatnya clay content (perubahan fasies), atau karena berubahnya 
semen dan matriks (akibat pelarutan); jelas berbeda mekanismenya dan mudah 
dibedakan (kan udah dapet sample-nya). 
Lagian, reservoir di kedalaman sekitaran 6000 m, mosok sih masih ga percaya 
burial compaction terjadi:-)
 
Mengenai seismik 3D ? hmm... banyak sekali yang menjelaskan keunggulan 3D 
seismik ya...:-)
Kalo kata anak muda sekarang: ya iyaaa...laah :-D. Semua orang juga sepakat 
soal itu mah...
Masalahnya, sejauh mana seorang geoscientist dengan data seismik 2D pun 
memiliki keyakinan bahwa data tersebut sudah mencukupi untuk melakukan untuk 
pembuktian eksplorasi ? 
 
Bisa saja, mengingat struktur prospeknya simple: jelas 4-way dips, low angle 
diping, tidak terlihat kompartementalisasi, dan dapat diinterpretasi dan 
dimodeling tidak terjadi perubahan lateral yang signifikan terhadap ketebalan 
dan karakter seismik dari objectives, juga di section geologi atasnya tidak 
menunjukkan gejala perubahan ketebalan dan litologi lateral (= tidak terjadi 
gangguan interval velocity secara lateral); sehingga meyakini seismik ini sudah 
cukup untuk pengeboran. Bukan karena ngirit. Untuk sekelas operator yang berani 
bayar signature bonus tinggi dan sanggup ngebor ratusan jeti US$, maka  untuk 
spend seismik 3D  sekitar 3-5 jt US$....keciiil lah.  Saya sih, menghargai 
keputusan operator seperti ini. 
 
Coil ?  he he... bagus. (memang sudah sepantasnya harus lebih bagus dari 3D 
Convensional sebelumnya lah),  tapi hasilnya...menurutku hanya 'beda tipis' tu 
dengan image seismik 3D sebelumnya, jadi improvement ga sebanding dengan 
biayanya! :-). Juga cenderung 'lebay', karena subyek targetnya nya dari hasil 
3D seismik sebelumnya sudah terlihat ..kalau diibaratkan 
seperti...(maaf)...'Pok Ati', lalu di-coil dengan harapan terlihat menjadi 
(maaf).. 'Dian Sastro'. Ternyata .....alhamdulillah....masih Pok Ati ! :-D.
 
Jadi, kepiawaian memilih metode yang tepat dan keyakinan/kecerdasan memilih ' 
how low can you go
 
Salam,
BKG
 

 

________________________________
 Dari: Ferry Bastaman Hakim <ferry.ha...@tately.co.id>
Kepada: "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id> 
Dikirim: Rabu, 31 Oktober 2012 11:44
Judul: RE: [iagi-net-l] KALAU PERTAMINA JADI KE TOTALRe: [iagi-net-l] Re: Sense 
of urgency : Mahakam atau Natuna ?
  
Berarti, kalau boleh saya simpulkan

Structure/trap...presence, large 4 way dip closure, tidak ada breach faults
Seal....top seal lithology presence,  interkalasi Jurassic/triassic shales
Charge...SR presence, mature, dan asumsi nya simpel  vertikal migration
Reservoir.....presence, tapi tidak efektif. Tight.

Kalau memang benar failure mechanism si Andalan ini hanya karena efektifitas 
reservoir, sebenarnya daerah Semai ini masih cukup potensial untuk di 
eksplorasi.
Bisa di analisis apakah tight reservoir tersebut apakah memang akibat burial 
compaction atau hanya karena facies saja.
Apabila krn compaction, mungkin basin modeling bisa membantu untuk melihat 
struktur2 tua yang terisi early charges, sehingga akumulasi HC tersebut 
ter-preserve.
Apabila krn facies, maka 3D jelas akan membantu untuk mencari depositional 
feature yang lebih pas untuk di tajak..

Bisa juga di studi lebih lanjut, kemungkinan potensi reservoir di level atasnya 
spt Cretaceous sands atau Miocene Carbonates yang sudah terbukti efektif di 
Bintuni.
Saya yakin kalau di otak-atik, pasti masih bisa dapat prospek dengan GPOS 
20-25%...he..he

salam
FH



-----Original Message-----
From: brm...@yahoo.com [mailto:brm...@yahoo.com]
Sent: Wednesday, 31 October 2012 7:57 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KALAU PERTAMINA JADI KE TOTALRe: [iagi-net-l] Re: 
Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ?

Siiip...Pa Andi.

Berarti Bapak menyimak dengan cermat informasi yg ada dan malakukan analisis 
dengan sangat baik. Salut dan sangat dihargai !

(Karena ada juga yg msh  nanya keberadaan source rock...entah tidak menyimak, 
atau tidak percaya he..he..).

Saya lebih memilih skenario-1 yg Bapak buat.

Untuk menambah update penajaman analisis lanjut Bpk, bagaimana apabila 
dimasukan asumsi sbb:

1. Tidak dijumpai kompartementalisasi terhadap perangkap struktural 
anticline-antiform. Kalaupun ada faulting/fracture, hanya minor saja.

2. Semua interkalasi shale di sekuen Jurassic&triassic?,   menunjukkan SAAT ini 
masih/sedang menggenerasikan HC! (HC di sands bisa insitu HC filling dr late 
generation, atau dr generasi sebelumnya)

3. Prospecting perangkap stratigrafi? Hmm... Kalaupun ada,   selama masih di 
obyektif reservoir  sands yg sama (Jurassic&triassic?) Pada kedalaman yg 
relatif sama, permasalahannya: yaa sama2 tight.

4. Tidak terdapat potensial reservoir di sekuen yg lebih dangkal. Maka, 
kalaupun terjadi mekanisme remigrasi ke shallower sequent melalui konduit 
faults (jika ada), prospeksinya tidak menjajikan. Apalagi tidak terlihat 
keberadaan structural maupun stratigraphic traps yg signifikan di shallower 
sequences.

5. Sehubungan dgn yg no.2. Saya sependapat dgn Pakde Avi. Masih ada potensi 
eksplorasi, tapi perlakuannya mungkin sebagai unconventional HC (Tight sands 
dan Shale gas/oil).
Salam,
BKG
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Andi AB Salahuddin <a_baiq...@yahoo.com>
Date: Tue, 30 Oct 2012 15:10:24
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] KALAU PERTAMINA JADI KE TOTALRe: [iagi-net-l] Re: 
Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ?


Selain melakukan kalkulasi sederhana untuk menghitung Pgs nya, bisa pula dibuat 
semacam  combined play fairway map yang merupakan gabungan dari risk/confidence 
setiap unsur  petroleum system yang ada di daerah tersebut.

Oret-oretan saya dari hasil komen ibu2/bapak2 sebelumnya mengenai risk 
pet.sys-nya kira-kira sbb:
1-reservoir presence: low risk  (high confidence)
2-reservoir effectiveness : moderate risk. tight.
3-sealing presence: ?low risk  (high confidence)
4-sealing effectiveness:  moderate risk. kemungkinan ada leaking melalui faults
5-trap presence: low risk  (high confidence). Terpetakan dengan 2d seismic.
6-source rock presence: ?low risk  (high confidence). ?Drilling dihentikan 
sebelum masuk ke underlying SR interval. Namun regional geology mengindikasikan 
pelamparannya sangat intens.
7-source rock effectiveness: ?low risk  (high confidence). efektif untuk 
menggenerate hc.
8-hc maturity:  ?high risk (low confidence). Kemungkinan over mature mengingat 
SR-nya saat ini ada di kedalaman sekian km apalagi jika ditambah burial time 
nya sudah relatif lama. Namun bisa berubah jadi moderate risk jika subsidence 
hingga ke kedalaman saat ini baru terjadi recently (burial time masih relatif 
singkat)
9-hc migration: ?high – moderate risk. Possibly migrasi terjadi sblm struktur 
terbentuk. Adanya show dan gas reading bisa jadi indikasi ada hc yg pernah 
numpang lewat doang.

Karena seorang eksplorationist katanya diperbolehkan (?diharuskan bisa) 
berandai-andai sepuasanya selama masih dlm koridor, kira-kira beberapa scenario 
lain yang mungkin seperti berikut ini:


SCENARIO 1-  asumsi bahwa trap belum sempurna saat hc matang dan bermigrasi. 
Basin modeling /hc maturation modeling akan sangat membantu menjelaskan kapan 
peak dari maturasi dan migrasi hc. Informasi mengenai waktu dari pemodelan ini 
bisa jadi input untuk merekonstruksi konfigurasi paleo high/paleo low saat 
maturasi dan migrasi hc itu seperti apa. tentunya kita aware bhw structural 
high yang  ada dan di-drill di semai  v adalah present-day structure (saya 
asumsikan bahwa lokasi yg di drill adalah the highest point di suatu fault 
block dari sekian banyak compartments). jangan-jangan  saat peak migration,  
ada closure tinggian lain tempat larinya hc, dan tinggian yang dibor skrg saat 
itu masih flat.  Salah satu pertanyaan yang timbul: jika paleo-high tsb saat 
ini sudah bukan tinggian lagi apa hc nya tidak ber re-migrasi ke tinggian lain? 
bisa jadi tidak ber-remigrasi. alasannya: 1-jika sesaat setelah terisi hc, 
bagian flank dari tinggian tersebut
  mengalamai  deteriorasi properti  sehingga  saat ini terlihat seperti  
"stratigraphic" trap. 3d seismik mungkin bisa membantu mengidentifikasi 
“stratigraphic” trap tsb berdasarkan reservoir /non-reservoir atau porous 
/non-porous secara kualitatif.
#Dimana posisi paleo-high itu sekarang..? Mungkin pantas untuk dicoba#

SCENARIO 2- asumsi bahwa trap-hidrocarbon migration timing bekerja sempurna. Hc 
yang mengalir dari suatu low area ke high area akhirnya tertahan oleh sealing 
fault yang sudah ada saat itu. Akibatnya upthrown block tidak terisi hc. Hasil 
dryhole di ?crestal area saat ini tidak otomatis berarti bhw di 
flank/downthrown otomatis kosong. Jika scenario ini betul, maka yang pantas 
untuk dikejar adalah 3 way closures downthrown block against sealing fault. 
Satu syarat lainnya agar scenario bisa berjalan adalah bahwa 3 way closures ini 
sudah ada sejak jaman baheula.
#Dimana kira-kira 3 way closures yang masuk kriteria..? Mungkin pantas pula 
dites. Kalau ada 3d seismik, smaller dan isolated 3 way closures akan relative 
mudah teridentifikasi#

SCENARIO3- asumsi bahwa trap-hidrocarbon migration timing berjalan semestinya. 
namun mengingat intensnya fault yang memotong closure ini , bisa jadi hc yg 
sblmnya sudah terperangkap leak ke shallower interval yang bisa jadi posisi 
sumbu tinggiannya tidak segaris dengan sumbu tinggian primary objective semai V 
yg baru saja di bor. Salah satu implikasinya, tidak ada indikasi show/gas 
reading di potential “secondary” objective tersebut.
#Dimana posisi potential “secondary” objective tersebut itu..? kalau bisa 
dipetakan akurat lewat 3d seismik, apalagi jika sudah didukung bright spot yg 
align sama closure-nya...tentu pantas pula untuk dites#

...Plus scenario2 lain yang lebih geo-logis.

Intinya: basin/hc maturation modeling dan 3d seismik keduanya perlu dan saling 
melengkapi  :-)


salam,
Andi-npa2994.

--- On Mon, 10/29/12, Paulus Tangke Allo <paulu...@gmail.com> wrote:

> From: Paulus Tangke Allo <paulu...@gmail.com>
> Subject: Re: [iagi-net-l] KALAU PERTAMINA JADI KE TOTALRe: [iagi-net-l] Re: 
> Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ?
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Date: Monday, October 29, 2012, 7:50 PM
> karbonatnya sendiri sih tidak akan
> menyerap semua energi seismik-nya.
>
> kendala utama di banyak line seismik di indonesia timur setidaknya ada
> 2: pertama rough seabed, kemudian horizon lain yang bisa jadi multiple
> generator.
> rough seabed ini mengakibatkan munculnya diffracted multiple, dan ini
> cenderung susah untuk dihilangkan sehingga seringkali signal aslinya
> tertutup oleh diffracted multiple ini (susah bukan berarti tidak bisa
> yaa...)
> horizon lain yang bisa menjadi multiple generator seringkali
> terlupakan ketika processor sudah meng-aplikasi-kan algoritma SRME
> (surface-related multiple estimation). dikiranya sudah nearly free of
> multiple (secara cost-nya lumayan tinggi jadi wajar orang memiliki
> ekspektasi tinggi dgn algoritma ini). sialnya, SRME hanya efektif utk
> free-surface multiple (multiple dari seabed saja), tidak untuk horizon
> lain yang bisa menjadi multiple generator. akibatnya, lagi-lagi sinyal
> utamanya akan tertutup oleh multiple ini.
>
> kondisi seperti ini kadang diperparah dengan kedalaman laut dangkal
> (shallow water, sehingga SRME praktis gagal utk di-aplikasi-kan).
>
> dengan melihat kondisi seperti ini, konvensional 3D tidak dapat
> memperbaiki imaging-nya (ini pendapat pribadi saya yaa...). untuk bisa benar2 
> mendapatkan peningkatan imaging yang signifikan
> setidaknya perlu wide-azimuth 3D.
> kenapa wide-azimuth?
> pada kondisi dimana ada rough seabed, energi multiple akan ter-difraksi
> ke berbagai arah. Agar 3D SRME bisa benar2 efektif, perlu
> cukup coverage di sisi crossline-nya. hal ini yang tidak
> akan pernah didapatkan lewat conventional 3D dimana coverage
> crossline-nya terbatas sekali.
>
> dari sisi bisnis, cost-nya lumayan gede, mungkin hampir 2 kali dari
> conventional 3D, kebayang deh gimana sunk cost-nya.
>
> harapannya sih ada semacam insentif khusus dari pemerintah untuk
> pemanfaatan teknologi terkini untuk eksplorasi di Indonesia Timur,
> soalnya bukan soal permasalahan yang tidak bisa diatasi tapi mahalnya
> membawa teknologi tersebut untuk diaplikasikan di Indonesia.
>
> intinya: 3D setuju tapi bukan yang konvensional.
>
>
> salam,
> paulus
>
>
> 2012/10/30 Minarwan <minarw...@gmail.com>:
> > Pak,
> >
> > Kalau dari sisi seismic imaging, apakah akan lancar-lancar saja dalam
> > arti stratigrafi dangkal (batugamping/karbonat?) tak akan menyerap
> > semua energi seismik dan mempengaruhi kualitas imaging stratigrafi
> > yang dalam?
> >
> > Jika 3D seismic tidak meningkatkan kualitas seismic imaging secara
> > signifikan, tentunya tak banyak mengurangi resiko kan Pak?
> >
> > Salam
> > Minarwan
> >
> > http://www.linkedin.com/in/minarwan
> >
> > El 30/10/2012, a las 08:39, batu gamping <bgamp...@yahoo.com>
> escribió:
> >
> > Om Noor
> >
> > Ini pertimbangan saya tentang perlunya 3D pre drill di
> daerah ini:
> > 1. Data seismik terakhir di daerah ini adalah
> multiclient oleh FUGRO di
> > tahun 2006 yang tentu saja parameternya adalah sangat
> regional. Stuktur
> > segede begini tentu saja sudah berhasil di definisikan
> oleh multiclient 2D.
> > Tetapi definisi patahan 2nya belum dapat di simpulkan
> secara lebih baik.
> > Terus apa gunanya meng akusisi 2D lagi? Menurut hemat
> saya, 3D akan lebih
> > banyak manfaatnya untuk mendefinisikan patahan patahan
> yang sangat kompleks
> > di daerah ini. Kalau patahan nya lebih bisa
> didefinisikan lebih baik, peta
> > strukturnya akan lebih baik juga yang tentu saja akan
> menambah keyakinan
> > kita dalam pemodelan dengan basin modeling dll dsb dst
> > 2. Biaya sumur untuk didaerah ini (pre drill
> prediction) adalah sekitar 140
> > jutaan. biaya 3D seismik didaerah ini pada saat itu
> sekitar 16 jutaan untuk
> > seluas 2000 km2 jadi hanya kurang lebih
> sepersepuluh biaya sumur. biaya 2D
> > akusisi untuk seluas 4000 km adalah sekitar 3 jutaan.
> Berdasarkan data
> > tersebut, saya akan memilih untuk menembak 3D daripada
> 2D. Dengan data 3D
> > penempatan sumur tentu saja akan lebih akurat.
> >
> > Tentang gagalnya karena faktor lain, setiap
> ekspolaritionist tentu saja
> > mempunyai pandangan yang berbeda beda. Saya dengan
> senang hati  mendengarkan
> > pendapatnya Om Noor, siapa tahu bisa jadi input untuk
> rencana pemboran kita
> > tahun depan
> >
> > salam Yusak
> >
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2011-2014:
> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
> --------------------------------------------------------------------------------
> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20
> September 2012.
> REGISTER NOW !
> Contact Person:
> Email : pit.iagi.2...@gmail.com
> Phone : +62 82223 222341 (lisa)
> --------------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> For topics not directly related to Geology, users are
> advised to post the email to: o...@iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id/
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
> information posted on its mailing lists, whether posted by
> IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be
> liable for any, including but not limited to direct or
> indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting from loss of use, data or profits, arising out of
> or in connection with the use of any information posted on
> IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>
>

--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
--------------------------------------------------------------------------------
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
REGISTER NOW !
Contact Person:
Email : pit.iagi.2...@gmail.com
Phone : +62 82223 222341 (lisa)
--------------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id/
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------



________________________________

This message is intended only for the use of the addressee and may contain 
information that is privileged and confidential. In the event that you are not 
the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination of this 
communication is strictly prohibited. If you have received this communication 
in error, please erase all copies of the message and its attachments and notify 
us immediately. It is the responsibility of recipients to scan this message and 
any attachments for computer viruses and other defects. The sender accepts no 
liability for any loss or damage that may result, directly or indirectly, from 
this message and/or any files attached.

Reply via email to