Menurut saya pertanyaan yang sangat bagus dari Pak Kartiko. jawaban atas pertanyaan tersebut setidaknya bisa memberikan informasi lebih lanjut mengenai paleogeografi di daerah ini. darat-kah, deltaic-kah, laut dalam-kah, atau mungkin danau-kah, atau...? jika ada tambahan data fossilnya tentunya akan lebih mendukung lagi. syukur-syukur jika paleogeografi di area ini bisa dihubungkan alias klop dengan either Tangguh di utara atau Abadi di selatan. #...komponen reservoir presence/continuity dalam play risk analysis...#
kita aware bahwa jika dicermati lebih lanjut ternyata jawaban dari pertanyaan tersebut tidak hanya bisa membantu mencari hubungan (jika ada) sand di semai v dengan sand yang ada di utara atau di selatan. malah bisa lebih jauh lagi, asumsi/informasi tersebut akan mengonfirmasikan tipe kerogen si intraformational Jura/?Triassic SR. selanjutnya, dengan asumsi-asumsi sebelumnya kita bisa mulai menerka-nerka, kira-kira minyak atau gas yang seharusnya terakumulasi di dekat-dekat situ. #...komponen kerogen type/ hc type&maturity dalam play risk analysis...# jika seandainya setuju bagaimana jika untuk mencari jawaban atas pertanyaan “coarsening upward atau fining upward” kita pakai simple "back-calculation" saja dari asumsi2 sebelumnya menggunakan logika sederhana if, then, else yang kira-kira sbb: IF: gas show present. early charging. single SR *THEN: tipe kerogen 3 alias terrestrial. Possibly bagian levee suatu channel belt? Adanya coal akan mengonfirmasikan lebih pasti. ELSE IF: gas show present. late charging. single SR **THEN: tipe kerogen 2 alias kombinasi terrestrial-marine. Possibly akan dijumpai coarsening upward sequence dari suatu sistem delta? ELSE ***Kerogen 1 alias marine. Berandai-andai.., misalnya saja interpretasi lingkungan pengendapan sand (dan intraformational SR) yang dipenetrasi oleh sumur semai v adalah: ...Darat: apakah lingkungan terrestrial ini merupakan daratan yang terpisah dari Tangguh ataupun Abadi..? (asumsi ke 2 field terkahir adalah terestrial di waktu yg sama). Atau jangan-jangan menyambung dari utara ke selatan? mostlikely/leastlikely? ...Deltaic: apakah lingkungan deltaic ini merupakan ekstensi dari terrestrial di Tangguh atau Abadi? Jika misalnya ekstensi dari lapangan tangguh, tentunya kita berharap di selatan semai v akan semakin distal/marine. ...Laut: masih ada harapan mendapatkan sesuatu yang relatif lebih proximal di utara semai v. Namun jika betul bahwa di daerah semai v ini lingkungannya marine, dan dikatakan ada gas show dari single type SR, bisa jadi mengindikasikan sesuatu yang i’d say really2 late phase dengan grad.geoth. yang relatif sangat tinggi over geological time. Silahkan jika pak Kartiko ada concern lain atau koreksi...mungkin saya salah tanggap atas pertanyaannya di bawah. Terimakasih Pak Tyo. Selalu saja ada tambahan “asumsi” nya hehe. understood very well pak. toh asumsi2 yang disampaikan oleh bapak sebelumnya bisa saja sengaja “diplesetkan” untuk mengelabui pihak-pihak yang tidak berkepentingan misalnya saya ini :-) Salam, AS. (meski senang jika ada, namun kurang mengharapkan lagi asumsi tambahan. khawatir asumsi bahwa Pak Tyo akan dijewer berubah menjadi kenyataan he he) --- On Thu, 11/1/12, kartiko samodro <kartiko.samo...@gmail.com> wrote: > From: kartiko samodro <kartiko.samo...@gmail.com> > Subject: Re: [iagi-net-l] Merged Play Risk: Andalan dari Timur Jauh (Was Re: > [iagi-net-l] KALAU PERTAMINA JADI KE TOTAL) > To: iagi-net@iagi.or.id > Date: Thursday, November 1, 2012, 7:07 PM > berarti konfirmed ya pak Tyo, kalau facies dan lingkungan pengendapan > jurrasic semai beda dengan jurrasic di tangguh. Jurrasic Tangguh lebih > proximal, lebih banyak sand tebal dan clean, sementara di Semai lebih > distal sandnya lebih tipis dan lebih shaly sehingga pengaruh overburden > akan lebih dominan di Semai.... > > Jadi pengen tahu seberapa tebal reservoir clean sand tight yang di > temukan di semai , apakah kurang dari 5 m atau lebih dari 5 meter ? > dan apakah coarsening upward atau fining upward.. > > On 11/1/12, Brahmantyo Gunawan <brm...@yahoo.com> > wrote: > > Pak Andi, > > > > Saya bilang "wow!" > > > > Analisis yang mantaaabs, walau berdasarkan asumsi, > tanpa data > > sumur&seismic... > > > > Dari update analisis Bpk, Saya lebih memilih > Komen No. 2 dan 2a, > > lalu Scenario-4 untuk SAAT INI (LATE generation & > expeled, insitu migration, > > tapi susah charging karena Res sdh tight, menyebakan > adanya gas reading > > &show---> Unconvensional oppotunity di posisi > ini). > > > > Memilih Scenario 5 untuk SAAT LALU . Pembentukan > struktur perangkap setelah > > EARLY migration, (P Andi & P Ferry betul, kalau > sebelumnya ada filling HC, > > mestinya ga sampai reservoir menjadi tight separah > itu). Early Migration? > > bisa saja, kan Saya bisa menambahkan asumsi lagi bahwa > di bagian bawah yang > > belum terpenetrasi, masih ada interval potensial SR di > early Mesozoics > > dan/atau Late Paleozoic yg teridentifikasi di seismic > :-) > > > > Kemana larinya HC di early migration?, yaa kemungkinan > ke somewhere updip, > > moga2 aja ada trap somewhere di updip, dan moga2 > faciesnya lebih proksimal > > di Jur maupun Tria sands, dan masih preserved akumulasi > HC-nya, > > MESKIPUN bukan di Kecamatan ini. > > > > > > Well done Pak Andi. Vr nice discussion, > > > > Saya kurangi menyampaikan asumsi lagi. Nanti dijewer > Pak Jossy dkk ;-) > > > > Salam, > > BKG > > (Menyampaikan asumsi, karena terpengaruh state: > "katanya...disitu tidak ada > > show dan SR") > > > > ________________________________ > > Dari: "a_baiq...@yahoo.com" > <a_baiq...@yahoo.com> > > Kepada: IAGI NET <iagi-net@iagi.or.id> > > Dikirim: Kamis, 1 November 2012 20:36 > > Judul: [iagi-net-l] Merged Play Risk: Andalan dari > Timur Jauh (Was Re: > > [iagi-net-l] KALAU PERTAMINA JADI KE TOTAL) > > > > Terimakasih Pak Tyo. > > > > topik dan diskusi yang menarik dari member IAGI di > thread ini membuat > > kita-kita jadi terhipnotis untuk ngikutin alur cerita > si Andalan dari Timur > > Jauh ini :-) > > > > tambahan asumsi dari bapak yi: tidak dijumpainya major > sealing > > fault/kompartemen, tidak adanya potential shallower > interval, charging yang > > berlangsung saat ini, malah membuat ke-3 scenario > sebelumnya kok rasa2nya > > jadi kurang cocok semua yah pak he he. > > > > namun khusus tambahan asumsi bahwa di kedalaman 6 km, > Jurassic-Triassic > > intraformational SRnya masih/sedang charging... sangat > menarik dan > > memunculkan beberapa komen lanjutan. Sebetulnya sih > ingin tanya ini asumsi > > atau jangan-jangan fakta he he he. Tapi karena aware > atas adanya data > > confidentiality saya anggap saja ini asumsi. Beberapa > komen: > > > > 1-Jika ini EARLY charging > > SR yang sudah sedalam/setua ini “baru” nge-charging > adjacent reservoir di > > sekitarnya bisa mengindikasikan minimal 2 hal: > > 1a* SR interval subsiding ke kedalaman 6 km just > recently. Ibarat water > > heater, meskipun pakai settingan maximum namun kalau > tombolnya baru > > di-on-kan semenit yang lalu yah airnya masih suam-suam > kuku sekarang. ATAU > > 1b*SR interval sudah mulai subsiding ke kedalaman 6km > sudah sekian lama. > > Lantas kenapa baru bisa masak sekarang? Possibly karena > gradient geothermal > > di daerah “dryhole” ini relatif rendah over > geological time plus faktor > > heatflow. Ibarat water heater, tombolnya sudah > di-on-kan sejam yang lalu > > tapi pakai settingan minimum yah tetap lama juga baru > bisa mendidih airnya. > > > > 2-Jika ini LATE charging > > Maka timbul hal baru yang mesti diklarifikasi lebih > lanjut: > > *2a. Jika memang tidak ada problem dengan timing > pembentukan struktur, > > mestinya strukturnya terisi dan bukan cuma show/reading > (diasumsikan sblmnya > > simply karena tight). ATAU > > *2b. Kehadiran show/gas reading tanpa akumulasi > mengindikasikan pembentukan > > struktur relatif telat terhadap maturasi/migrasi atau > ada leakage. Jika > > asumsi ini betul maka sudah banyak HC yang > expelled dan lepas ke tempat > > lain selama periode sblm terbentuknya struktur semai > yang di drill? > > Sepertinya banyak yg sudah loss karena cuma dapat show > doang. Situasi ini > > merupakan penjelasan lebih lanjut dari SCENARIO#1 > sebelumnya. > > > > Karena dengan semakin bertambahnya asumsi (?fact) baru > di atas maka scenario > > lain yang mungkin terjadi: > > > > SCENARIO-4 > > Semua unsur pet.sys OK tapi tight. Ada show. > > Bisa jadi HC show yang terekam di well Semai V > mengindikasikan sudah mulai > > ada minor HC yang expel. Lantas mana nih si > andalannya..? kok ngga > > nongol..? Jika point-1 di atas betul maka I’d say > majority masih ada di SR > > itu sendiri alias bisa jadi unconventional shale > gas/oil. Sudah sempat > > diutarakan oleh ibu/bapak di sini sebelumnya. > > > > #dimana kira-kira lokasi SR yang matang dan TR yang > relatif masih rendah..?# > > > > SCENARIO-5: > > Point 2a masih jadi tanda tanya besar. Semua komponen > work fine kecuali > > reservoir effectiveness gagal akibat tight. > > Lantas apa iya seluruh struktur yang sebesar itu > disebut tight semua..? > > apakah betul bahwa jika di crestal saja propertinya > jelek apalagi di down > > flank..? apakah benar bahwa pada depth yang sama, > provenance yg sama, > > facies yang sama akan punya properti yang sama..? > > > > Untuk yang satu ini saya berbeda pendapat dengan > beberapa rekan di sini. > > > > ...Jawaban atas Q's di atas menurut saya adalah "tidak > harus"... > > > > Jangankan pada kedalaman yang relatif sama, di daerah > yang lebih down dip > > daripada titik objektive semai V saja bisa jadi tidak > tight. > > Mari ambil simpel analog yang ada di sekeliling > kita: ada 2 producing > > field, dengan geological history yang sama: provenance > sama, facies sama, > > burial evolution sama, present day depth sama. Field A > propertinya jelek. > > Tapi kok Field B yang cuma 2-3 km di sebelahnya > propertinya sesuatu bangeud > > alias bagus yah..? Ini bisa menjadi contoh sederhana > bahwa properti suatu > > reservoir di 2 depth yang sama di area yg masih dekatan > tidak harus serupa. > > > > Lalu kok bisa..? ada satu hal lain yang juga > berpengaruh. > > kalau di cek-ricek terdapat relasi antara (*) tingkat > sementasi dan/atau > > diagenesa (eg: qz overthgrowth/sementasi qz/rextalisasi > ke mineral lempung ) > > yang mengakibatkan porosity deteriorasi dengan (**) hc > charge. > > Kita tentu aware bahwa subsidence ditambah dengan > kehadiran air yg ada di > > jaringan pori2 menyebabkan laju sementasi/diagenesa > semakin tinggi, memicu > > hadirnya microqz/qz overgrowth/clay minerals, lalu > ujung-ujungnya > > mendeteriorasi properti si reservoir. > > Nah yang menarik adalah ... bagaimana jika pori-pori > tersebut tersaturated > > dengan HC (alias airnya makin sedikit karena > direplace)? Bisa jadi salah > > satu implikasinya adalah faktor2 yang merusak properti > di atas menjadi tidak > > ada atau tidak signifikan. > > Jadi pernyataan: > > “wajar jika tidak ada akumulasi karena reservoirnya > tight” > > > > mnrt saya malah seharusnya dibalik kira-kira menjadi: > > “pantasan saja lokasi di situ tight tidak ada HC nya > sih” > > > > Ini sepertinya salah satu asumsi yang bisa menjawab > pertanyaan di point#2a > > di atas. > > > > #dimana kira-kira preserved paleo hc accumulation yg > bisa melimitasi > > deteriorisasi properti?# > > > > Kata orang-orang biarkan gambar/photo yang berbicara. > Nah alangkah bagusnya > > jika asumsi2, scenario2, komponen2 pet.sys-nya > dituangkan dalam format play > > risk map. Mungkin akan bagus lagi kalau dioverlay > dengan TR map. If > > available, peta seismik atribute (yang sudah dijelaskan > panjang lebar oleh > > rekan2 sebelumnya) tentunya akan membantu pula. > > > > Mudah2an scenario2 ini masih dianggap geo-logis. Mohon > koreksinya. > > > > Sejalan dengan ucapan Pak Avi sebelumnya “jangan > mudah menyerah” maka > > ternyata si Andalan dari Timur Jauh ini masih > menjanjikan harapan tuh > > sepertinya ... the journey is just > begun ... salam semangat. > > > > Andi-2994. > > > > Sent reducing VulsaQu® > > > > -----Original Message----- > > From: kartiko samodro <kartiko.samo...@gmail.com> > > Date: Wed, 31 Oct 2012 11:12:06 > > To: <iagi-net@iagi.or.id> > > Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id> > > Subject: Re: [iagi-net-l] KALAU PERTAMINA JADI KE > TOTALRe: [iagi-net-l] Re: > > Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ? > > > > Wah kalau targetnya jadi tight gas sand reservoir di > kedalaman 6000m > > di remote area, jangan jangan malah enggak jadi > drilling nih... > > mahal ngebornya dan kalau discovery mahal juga > mengembangkannya > > > > On 10/31/12, brm...@yahoo.com > <brm...@yahoo.com> > wrote: > >> Siiip...Pa Andi. > >> > >> Berarti Bapak menyimak dengan cermat informasi yg > ada dan malakukan > >> analisis > >> dengan sangat baik. Salut dan sangat dihargai ! > >> > >> (Karena ada juga yg msh nanya keberadaan > source rock...entah tidak > >> menyimak, atau tidak percaya he..he..). > >> > >> Saya lebih memilih skenario-1 yg Bapak buat. > >> > >> Untuk menambah update penajaman analisis lanjut > Bpk, bagaimana apabila > >> dimasukan asumsi sbb: > >> > >> 1. Tidak dijumpai kompartementalisasi terhadap > perangkap struktural > >> anticline-antiform. Kalaupun ada faulting/fracture, > hanya minor saja. > >> > >> 2. Semua interkalasi shale di sekuen > Jurassic&triassic?, menunjukkan > >> SAAT > >> ini masih/sedang menggenerasikan HC! (HC di sands > bisa insitu HC filling > >> dr > >> late generation, atau dr generasi sebelumnya) > >> > >> 3. Prospecting perangkap stratigrafi? Hmm... > Kalaupun ada, selama masih > >> di > >> obyektif reservoir sands yg sama > (Jurassic&triassic?) Pada kedalaman yg > >> relatif sama, permasalahannya: yaa sama2 tight. > >> > >> 4. Tidak terdapat potensial reservoir di sekuen yg > lebih dangkal. Maka, > >> kalaupun terjadi mekanisme remigrasi ke shallower > sequent melalui konduit > >> faults (jika ada), prospeksinya tidak menjajikan. > Apalagi tidak terlihat > >> keberadaan structural maupun stratigraphic traps yg > signifikan di > >> shallower > >> sequences. > >> > >> 5. Sehubungan dgn yg no.2. Saya sependapat dgn > Pakde Avi. Masih ada > >> potensi > >> eksplorasi, tapi perlakuannya mungkin sebagai > unconventional HC (Tight > >> sands > >> dan Shale gas/oil). > >> Salam, > >> BKG > >> Powered by Telkomsel BlackBerry® > >> > >> -----Original Message----- > >> From: Andi AB Salahuddin <a_baiq...@yahoo.com> > >> Date: Tue, 30 Oct 2012 15:10:24 > >> To: <iagi-net@iagi.or.id> > >> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id> > >> Subject: Re: [iagi-net-l] KALAU PERTAMINA JADI KE > TOTALRe: [iagi-net-l] > >> Re: > >> Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ? > >> > >> > >> Selain melakukan kalkulasi sederhana untuk > menghitung Pgs nya, bisa pula > >> dibuat semacam combined play fairway map yang > merupakan gabungan dari > >> risk/confidence setiap unsur petroleum system > yang ada di daerah > >> tersebut. > >> > >> Oret-oretan saya dari hasil komen ibu2/bapak2 > sebelumnya mengenai risk > >> pet.sys-nya kira-kira sbb: > >> 1-reservoir presence: low risk (high > confidence) > >> 2-reservoir effectiveness : moderate risk. tight. > >> 3-sealing presence: ?low risk (high > confidence) > >> 4-sealing effectiveness: moderate risk. > kemungkinan ada leaking melalui > >> faults > >> 5-trap presence: low risk (high confidence). > Terpetakan dengan 2d > >> seismic. > >> 6-source rock presence: ?low risk (high > confidence). ?Drilling dihentikan > >> sebelum masuk ke underlying SR interval. Namun > regional geology > >> mengindikasikan pelamparannya sangat intens. > >> 7-source rock effectiveness: ?low risk (high > confidence). efektif untuk > >> menggenerate hc. > >> 8-hc maturity: ?high risk (low confidence). > Kemungkinan over mature > >> mengingat SR-nya saat ini ada di kedalaman sekian > km apalagi jika ditambah > >> burial time nya sudah relatif lama. Namun bisa > berubah jadi moderate risk > >> jika subsidence hingga ke kedalaman saat ini baru > terjadi recently (burial > >> time masih relatif singkat) > >> 9-hc migration: ?high – moderate risk. Possibly > migrasi terjadi sblm > >> struktur terbentuk. Adanya show dan gas reading > bisa jadi indikasi ada hc > >> yg > >> pernah numpang lewat doang. > >> > >> Karena seorang eksplorationist katanya > diperbolehkan (?diharuskan bisa) > >> berandai-andai sepuasanya selama masih dlm koridor, > kira-kira beberapa > >> scenario lain yang mungkin seperti berikut ini: > >> > >> > >> SCENARIO 1- asumsi bahwa trap belum sempurna > saat hc matang dan > >> bermigrasi. > >> Basin modeling /hc maturation modeling akan sangat > membantu menjelaskan > >> kapan peak dari maturasi dan migrasi hc. Informasi > mengenai waktu dari > >> pemodelan ini bisa jadi input untuk merekonstruksi > konfigurasi paleo > >> high/paleo low saat maturasi dan migrasi hc itu > seperti apa. tentunya kita > >> aware bhw structural high yang ada dan > di-drill di semai v adalah > >> present-day structure (saya asumsikan bahwa lokasi > yg di drill adalah the > >> highest point di suatu fault block dari sekian > banyak compartments). > >> jangan-jangan saat peak migration, ada > closure tinggian lain tempat > >> larinya hc, dan tinggian yang dibor skrg saat itu > masih flat. Salah satu > >> pertanyaan yang timbul: jika paleo-high tsb saat > ini sudah bukan tinggian > >> lagi apa hc nya tidak ber re-migrasi ke tinggian > lain? bisa jadi tidak > >> ber-remigrasi. alasannya: 1-jika sesaat setelah > terisi hc, bagian flank > >> dari > >> tinggian tersebut > >> mengalamai deteriorasi > properti sehingga saat ini terlihat seperti > >> "stratigraphic" trap. 3d seismik mungkin bisa > membantu mengidentifikasi > >> “stratigraphic” trap tsb berdasarkan reservoir > /non-reservoir atau porous > >> /non-porous secara kualitatif. > >> #Dimana posisi paleo-high itu sekarang..? Mungkin > pantas untuk dicoba# > >> > >> SCENARIO 2- asumsi bahwa trap-hidrocarbon migration > timing bekerja > >> sempurna. > >> Hc yang mengalir dari suatu low area ke high area > akhirnya tertahan oleh > >> sealing fault yang sudah ada saat itu. Akibatnya > upthrown block tidak > >> terisi > >> hc. Hasil dryhole di ?crestal area saat ini tidak > otomatis berarti bhw di > >> flank/downthrown otomatis kosong. Jika scenario ini > betul, maka yang > >> pantas > >> untuk dikejar adalah 3 way closures downthrown > block against sealing > >> fault. > >> Satu syarat lainnya agar scenario bisa berjalan > adalah bahwa 3 way > >> closures > >> ini sudah ada sejak jaman baheula. > >> #Dimana kira-kira 3 way closures yang masuk > kriteria..? Mungkin pantas > >> pula > >> dites. Kalau ada 3d seismik, smaller dan isolated 3 > way closures akan > >> relative mudah teridentifikasi# > >> > >> SCENARIO3- asumsi bahwa trap-hidrocarbon migration > timing berjalan > >> semestinya. namun mengingat intensnya fault yang > memotong closure ini , > >> bisa > >> jadi hc yg sblmnya sudah terperangkap leak ke > shallower interval yang bisa > >> jadi posisi sumbu tinggiannya tidak segaris dengan > sumbu tinggian primary > >> objective semai V yg baru saja di bor. Salah satu > implikasinya, tidak ada > >> indikasi show/gas reading di potential > “secondary” objective tersebut. > >> #Dimana posisi potential “secondary” objective > tersebut itu..? kalau bisa > >> dipetakan akurat lewat 3d seismik, apalagi jika > sudah didukung bright spot > >> yg align sama closure-nya...tentu pantas pula untuk > dites# > >> > >> ...Plus scenario2 lain yang lebih geo-logis. > >> > >> Intinya: basin/hc maturation modeling dan 3d > seismik keduanya perlu dan > >> saling melengkapi :-) > >> > >> > >> salam, > >> Andi-npa2994. > >> > >> --- On Mon, 10/29/12, Paulus Tangke Allo <paulu...@gmail.com> > wrote: > >> > >>> From: Paulus Tangke Allo <paulu...@gmail.com> > >>> Subject: Re: [iagi-net-l] KALAU PERTAMINA JADI > KE TOTALRe: [iagi-net-l] > >>> Re: Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ? > >>> To: iagi-net@iagi.or.id > >>> Date: Monday, October 29, 2012, 7:50 PM > >>> karbonatnya sendiri sih tidak akan > >>> menyerap semua energi seismik-nya. > >>> > >>> kendala utama di banyak line seismik di > indonesia timur setidaknya ada > >>> 2: pertama rough seabed, kemudian horizon lain > yang bisa jadi multiple > >>> generator. > >>> rough seabed ini mengakibatkan munculnya > diffracted multiple, dan ini > >>> cenderung susah untuk dihilangkan sehingga > seringkali signal aslinya > >>> tertutup oleh diffracted multiple ini (susah > bukan berarti tidak bisa > >>> yaa...) > >>> horizon lain yang bisa menjadi multiple > generator seringkali > >>> terlupakan ketika processor sudah > meng-aplikasi-kan algoritma SRME > >>> (surface-related multiple estimation). > dikiranya sudah nearly free of > >>> multiple (secara cost-nya lumayan tinggi jadi > wajar orang memiliki > >>> ekspektasi tinggi dgn algoritma ini). sialnya, > SRME hanya efektif utk > >>> free-surface multiple (multiple dari seabed > saja), tidak untuk horizon > >>> lain yang bisa menjadi multiple generator. > akibatnya, lagi-lagi sinyal > >>> utamanya akan tertutup oleh multiple ini. > >>> > >>> kondisi seperti ini kadang diperparah dengan > kedalaman laut dangkal > >>> (shallow water, sehingga SRME praktis gagal utk > di-aplikasi-kan). > >>> > >>> dengan melihat kondisi seperti ini, > konvensional 3D tidak dapat > >>> memperbaiki imaging-nya (ini pendapat pribadi > saya yaa...). untuk bisa > >>> benar2 mendapatkan peningkatan imaging yang > signifikan > >>> setidaknya perlu wide-azimuth 3D. > >>> kenapa wide-azimuth? > >>> pada kondisi dimana ada rough seabed, energi > multiple akan ter-difraksi > >>> ke berbagai arah. Agar 3D SRME bisa benar2 > efektif, perlu > >>> cukup coverage di sisi crossline-nya. hal ini > yang tidak > >>> akan pernah didapatkan lewat conventional 3D > dimana coverage > >>> crossline-nya terbatas sekali. > >>> > >>> dari sisi bisnis, cost-nya lumayan gede, > mungkin hampir 2 kali dari > >>> conventional 3D, kebayang deh gimana sunk > cost-nya. > >>> > >>> harapannya sih ada semacam insentif khusus dari > pemerintah untuk > >>> pemanfaatan teknologi terkini untuk eksplorasi > di Indonesia Timur, > >>> soalnya bukan soal permasalahan yang tidak bisa > diatasi tapi mahalnya > >>> membawa teknologi tersebut untuk diaplikasikan > di Indonesia. > >>> > >>> intinya: 3D setuju tapi bukan yang > konvensional. > >>> > >>> > >>> salam, > >>> paulus > -------------------------------------------------------------------------------- > >>> PP-IAGI 2011-2014: > >>> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, > rovicky[at]gmail.com > >>> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com > >>> > -------------------------------------------------------------------------------- > >>> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal > 17-20 > >>> September 2012. > >>> REGISTER NOW ! > >>> Contact Person: > >>> Email : pit.iagi.2...@gmail.com > >>> Phone : +62 82223 222341 (lisa) > >>> -------------------------------------------------------------------------------- PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com -------------------------------------------------------------------------------- Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. REGISTER NOW ! Contact Person: Email : pit.iagi.2...@gmail.com Phone : +62 82223 222341 (lisa) -------------------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. ---------------------------------------------------------------------