Iya logikanya sih emg bgtu pak liamsi.
Bukan minyaknya yg dapat diperbaharui.
Tetapi konsep/pola pikir yg perlu diperbaharui.
Sehingga POTENSI yg dijelaskan pak Awang sebelumnya, dapat menjadi CADANGAN 
(mudah-mudahan) :) 
Mgkn bukan cm untuk oil and gas aja ya, tp buat coal, gold, dll juga.. 

Salam,

Fadhel Irza   
~keep exploring the beauty of Indonesia~
Services provide by my OwnBerry®

-----Original Message-----
From: lia...@indo.net.id
Sender: <iagi-net@iagi.or.id>
Date: Mon, 28 Jan 2013 12:17:37 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."
Gitu ya Cak Luthfi logikanya , 
Makanya sekarang semua Univ buka jurusan geologi biar minyak tdk jadi habis 
Jadi minyak termasuk SDA yg  dapat diperbaharui. . . . . . Tak iye

Ism

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: aluthfi...@gmail.com
Sender: <iagi-net@iagi.or.id>
Date: Mon, 28 Jan 2013 09:23:04 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."


Mas Bandono, bukannya kata yang ahli, minyak itu ditemukan di kepala geologist. 
Logika sederhana minyak akan habis kalau para geologistnya telah habis. 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: "Bandono Salim" <bandon...@gmail.com>
Sender: <iagi-net@iagi.or.id>
Date: Mon, 28 Jan 2013 06:28:46 
To: Iagi<iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."
Di awal th 1966, dosen ITB bilang minyak kita akan habis dalam kurun waktu 20th.
Artinya th 1988 habislah minyak, mungkin bener yaa, karena th 1982 kita keluar 
dari OPEC dan sudah mulai impor, atau memang sejak dulu juga sudah jadi 
importir ?
Sekarang 2011 masih bisa bertahan 15 tahun. Hasil 15 tahun ini kemana? Semoga 
aku msh dapat menikmati habisnya BBM asli indonesia.
Salam. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com>
Sender: <iagi-net@iagi.or.id>
Date: Mon, 28 Jan 2013 10:59:37 
To: IAGI<iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Bls: [iagi-net] Informasi yang' disembunyikan."
Abah,

NKRI tidak kaya dengan cadangan migas, itu betul. Bisa dihitung dengan mudah 
bahwa cadangan terbukti minyak kita tidak akan tahan sampai 15 tahun ke depan 
dengan tingkat produksi harian seperti sekarang.

Tetapi NKRI kita memang kaya POTENSI migas, bukan cadangan migas. Ada semua 
catatannya di kami. Berapa banyak struktur dan perhitungan sumberdayanya (bukan 
cadangan) tentu ada. Masalahnya, itu tetap hitungan di atas kertas sebab 
eksplorasi kita menurun drastis dalam sepuluh tahun terakhir ini, maka potensi 
sebagian besar tetap menjadi potensi. Kita juga punya hitungan potensi CBM, 
shale gas, oil shale, gas hidrat. Panas bumi? Terbesar potensinya di dunia. 
Sekali lagi, akan tetap potensi bila tidak dikerjakan.

Dan bahwa potensi itu akan tetap dijadikan potensi saja, sebab lebih mudah dan 
menguntungkan segolongan pihak untuk mengimpor minyak mentah atau BBM saja, 
wajar memang dicurigai sebab di sektor yang lain pun ada kecurigaan seperti 
itu. 

Kita mau dijadikan bangsa pembeli saja, sekalipun negara kita kaya dengan 
berbagai sumberdaya energi atau hasil bumi lainnya; patut dicurigai dan 
ditanyakan sebagai permainan kalangan atas. 

Contoh sederhana saja, sebuah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan garis 
pantai kedua terpanjang di dunia, dengan luas laut pedalaman (di antara pulau2) 
terluas di dunia, masa mengimpor garam? Kecurigaannya, sebab ada yang 
diuntungkan dengan mengimpor garam itu. Disebutkan alasannya bahwa kualitas 
garam petani kita rendah, ah itu kan bisa ditingkatkan dengan teknologi, apa 
sulitnya.

Senang juga kemarin mendengar berita di radio bahwa untuk enam bulan ke depan, 
beberapa buah2an impor akan dilarang masuk Indonesia, termasuk durian monthong 
dari Thailand, alasannya adalah buah2an dari petani kita tak kalah mutunya. 
Kalau harus diproteksi, proteksilah...

Selama ada kalangan2 yang bermain, makan tulang kawan, Negara kaya ini hanya 
akan mengayakan kalangan2 tersebut. Semoga tidak terjadi "resource curse".

Salam,
Awang

Kirim email ke