Wah ini ada lagi mencampur adukkan science (hasil pemikiran manusia) dengan
pewahyuan/ iman (dari Tuhan). Jangan dicampur oom, kacau nanti. Science
harus ada pembuktian, sedangkan pewahyuan tidak perlu pembuktian
(dipercayai).
Salam,
YSY


2013/5/17 Danny Hilman Natawidjaja <danny.hil...@gmail.com>

> Pak Ketum ada-ada ajah,****
>
> Analisis Tim Mandiri sudah jauh lebih rasional daripada gambar ‘klenik’
> ini boss J****
>
> Masa iya Adam 5500 tahun SM sih? Paling tidak nol-nya kurang satu tuh.
>  Homo Sapien yang sudah ada sejak 190.000-an tahun lalu keturunan siapa
> jadinya? J****
>
> Banjir Nabi Nuh kok ditaruh di 3500 tahun SM sih.  Di sejarah geologi
> engga ada banjir besar ketika 3500 SM, tapi air laut sudah mencapai maximum
> high stand-nya.  Kurang tua 8000 tahun kalee.****
>
> ** **
>
> ** **
>
> *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] *On Behalf Of 
> *Rovicky
> Dwi Putrohari
> *Sent:* 17 Mei 2013 16:16
> *To:* IAGI
> *Subject:* [iagi-net] Kontekstual "Pyramid" Gunung Padang****
>
> ** **
>
> Satu presentasi yang mengundang banyak pengunjung di Booth IAGI dalam
> Konvensi IPA adalah Presentasi Gunung Padang Oleh Pak ADB.
>
> Begitu meyakinkan Pak ADB mendongang Gunung padang, yang diikuti banyak
> pengunjung, inilah, semakin kontroversi semakin menarik. Semakin besar
> "sesuatu" berita semakin besar pula pengunjung dan peminatnya. Konteks
> antara besar dan kecilnya sebuah penemuan itu tergantung dari dampak dan
> juga dukungan akan "sesuatu" itu sendiri. Demikian juga dengan Gunung
> Padang. Ah bukan Situs megalith Gunung padang yang besar tetapi "Pyramid
> Gunung Padang" ... istilah pyramid saja sudah besar gemanya. Apalagi dengan
> ukuran sekian kali Borobudur !
>
> Dalam arkeologi dikenal istilah kontekstual dari sebuah penemuan situs.
> Apabila situs itu hanya berupa satu tonggak batu megalith, barangkali ini
> hanya mewakili sekitar satu kecamatan saja. Dalam tulisan ketua IAAI pak
> Junus sebelumnya menyatakan "Konteks adalah hubungan-hubungan yang
> menjelaskan keterkaitan antara satu unsur terhadap unsur lainnya". Demikian
> juga Gunung Padang, eh Pyramid Gunung Padang tidak akan lepas dalam
> kontekstualnya. Sama halnya kalau saya bilang bahwa cadangan emasnya 500
> juta ounce, maka konteksnya sudah bukan hanya satu proses hydrotermal
> porphyry yg kecil. Harus didukung oleh teory plate tectonic dan vulkanisme
> yg besar pula. Lah Tambang Freeport saja hanya sekitar 67 juta ounce.
>
> Nah kalau Gunung Padang ini bener-bener ada dibangun pada masasekian ribu
> tahun lalu, berapa orang yang membangun ? Borobudur saja memerlukan satu
> kerajaan untuk membangun. Lah kalau ini ?
>
> Tentusaja perlu ada riset, penelitian untuk menceriterakan bagaimana
> status kepemimpinan saat itu, bagaimana sistem kerjanya, bagaimana memberi
> makan orang-orangnya, bagaimana pertanian, peternakan dll.
>
> Nah ini ada satu tulisan menarik tentang jumlah dan perkembangan jumlah
> penduduk dunia, jumlah populasi dunia dari tahun-ke tahun. silahkan tengok
> disini http://www.ldolphin.org/popul.html Situs dunia maya ini (website)
> menceriterakan perkiraan julah penduduk dri tahun-ketahun sejak bumi
> diciptakan.
>
> Satu gambar yang menarik adalah gambar terlampir. Perkiraan populasi bumi
> sejak tahun 0 bahkan sebelum banjir nabi Nuh ! Dalam gambar ini
> memperlihatkan jumlah penduduk dunia bahkan hingga 9 milyar ... ya 9 milyar
> yang tersapu habis ketika ada Giga Tsunami menghapuskan semua manusia pada
> 3500 tahun yang lalu. Ntah kemana binatangnya yg terkena badai tsunami
> Noah, tapi saya yakin team mandiri ini akan senang bila mendapatkan
> informasi ini. Karena kontekstual spekulasi jumlah penduduk pada 3500 tahun
> yang lalupun sudah ada disitu. Dan cukup untuk membangun Pyramida Gunung
> Padang, bila dipakai sebagai reason.
>
> Jadi benarkan Pyramida Gunung padang ini dibangun oleh penduduk dunia yang
> saat itu sudah mencapai milyaran ?
> Monggo ini soal kepercayaan bukan hanya sekedar saintific, karena
> perkiraannya juga menggunakan rumus dan itungan njlimet
>
>
> Salam week end !!
>
> RDP
>
>
> ****
>
> *--
> "Nasionalisme itu ekspresi perasaan ketika negaramu terpuruk"*****
>

Kirim email ke