siapa yang menebar, . . . . . . . . dia yang menuai
Pada 21 Juni 2013 02.43, <ssoena...@gmail.com> menulis: > > > Sent from my BlackBerry 10 smartphone. > *From: *ssoena...@gmail.com > *Sent: *Friday, June 21, 2013 03:42 > *To: *nyoto yahoo soenarwi > *Subject: *Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan > di > Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya > > > > Sent from my BlackBerry 10 smartphone. > *From: *ganis supriadi > *Sent: *Friday, June 21, 2013 00:09 > *To: *serba-KL > *Reply To: *serba...@googlegroups.com > *Subject: *[Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan di > Riau > dan "Ekspor" Asap ke Negaranya > > Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke > Negaranya > > PEKANBARU, GORIAU.COM - Peristiwa kebakaran yang melanda sejumlah kawasan > di daratan Provinsi Riau dikabarkan sebagian berada di areal perkebunan dan > hutan tanam industri milik perusahaan modal asing asal Malaysia. > > Dugaana itu mencuat seiring penerbitan data hasil pantauan satelit cuaca > dan pendeteksi panas bumi (NOAA) pada Selasa (18/6) yang berhasil merekam > keberadaan sebanyak 148 titik panas di Riau. Sebagian diantaranya berada di > areal perkebunan dan HTI milik perusahaan Malaysia. > > Diantaranya yakni PT Langgam Inti Hibrida. Perusahaan tersebut merupakan > perusahaan milik pengusaha Malaysia, dimana pada Selasa (18/6), terdapat > beberapa titik kebakaran lahan di arealnya yang berlokasi di Desa Sering, > Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan. > > Kemudian, demikian Dishut, NOAA juga mendeteksi beberapa titik kebakaran > lahan di kawasan perkebunan milik PT Bumi Reksa Nusa Sejati yang juga milik > pengusaha Malaysia. Menurut data tersebut, sejumlah titik panas itu berda > di dua lokasi areal perkebunan PT BUmi Reksa Nusa Sejati, yakni di sekitar > Desa Simpang Kateman, Kecamatan Pelagiran, dan satu lagi di sekitar Desa > Bente, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir. > > Titik panas menurut data tersebut juga berada di kawasan perkebunan milik > perusahaan Malaysia lainnya, seperti PT Tunggal Mitra Plantation, PT Udaya > Loh Dinawi, PT Abdi Plantation, PT Jati Jaya Perkasa, PT Multi Gambut > Industry, PT Bumi Reksa Nusa Sejati, dan PT Mustika Agro Lestari. > > Kemudian kebakaran juga terjadi di kawasan hutan tanam industri milik PT > Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang sebagian sahamnya juga dimiliki > oleh pihak asing. > > Menurut informasi pejabat pemerintah setempat, kebakaran di sekitar area > industri milik perusahaan-perusahaan asing tersebut memang sering terjadi > saat kemarau. Tak pelak, perusahaan itu kemudian 'meng-ekspor' asap sisa > kebakaran lahan itu ke negera asalnya. > > Masih kah Malaysia dan Singapura 'berkoar-koar' menyerahkan semua > penyelesaian masalah kebakaran hutan atau lahan penyebab kemunculan kabut > asap di Riau?(fzr) > > Sumber: http://www.goriau.com/berita/dunia/i...negaranya.html > > > Asap Singapura Ulah Perusahaan Malaysia dan Singapura > > BN--Peristiwa: SINGAPURA kini sedang dirundung kabut asap. Pemerintah > Singapura dan rakyat negeri itu menuding telah terjadi pembakaran lahan > hutan di daratan Riau, Indonesia. Indonesia memang selalu menjadi kambing > hitam jika terjadi kebakaran dan asap. > > Celakanya, kebakaran itu akibat dari ulah para pengusaha Malaysia dan > Singapura yang menggarap perkebunan di Indonesia. Di negeri orang mereka > semena-mena, tidak mentaati undang-undang atau peraturan tentang > pengelolaan hutan dan perkebunan. > > "Indikasi itu muncul setelah satelit pemantau cuaca dan pendeteksi panas > bumi (NOAA) pada Selasa (18/6) merekam keberadaan sebanyak 148 titik panas > di Riau," kata Kasi Penanggulangan Kebakaran Hutan Dinas Kehutanan Provinsi > Riau Rahidi di Pekanbaru, Kamis (20/6). > > Menurut data Satelit National Oceanic and Atmospheric Administration > (NOAA) yang diterbitkan pihak Dinas Kehutanan Provinsi Riau, sebagian titik > panas yang diduga sebagai peristiwa kebakaran lahan tersebut berada di > kawasan hutan tanaman industri (HTI) dan perkebunan milik pemodal asing, di > antaranya yakni PT Langgam Inti Hibrida. > > Perusahaan tersebut merupakan milik pengusaha Malaysia. Pada Selasa di > areal yang berlokasi di Desa Sering, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten > Pelalawan, itu terdapat beberapa titik kebakaran. > > Satelit NOAA juga mendeteksi beberapa titik kebakaran lahan di perkebunan > milik PT Bumi Reksa Nusa Sejati yang juga milik pengusaha Malaysia. Menurut > data tersebut, sejumlah titik panas itu berda di dua lokasi areal > perkebunan PT Bumi Reksa Nusa Sejati, yakni di sekitar Desa Simpang > Kateman, Kecamatan Pelagiran, dan satu lagi di sekitar Desa Bente, > Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir. > > Titik panas menurut data tersebut juga berada di kawasan perkebunan milik > perusahaan Malaysia lainnya, seperti PT Tunggal Mitra Plantation, PT Udaya > Loh Dinawi, PT Abdi Plantation, PT Jati Jaya Perkasa, PT Multi Gambut > Industry, PT Bumi Reksa Nusa Sejati, dan PT Mustika Agro Lestari. > > Kemudian kebakaran juga terjadi di kawasan HTI milik PT Riau Andalan Pulp > and Paper (RAPP) yang sebagian sahamnya juga dimiliki oleh pihak asing. > > "Kebakaran di sekitar area industri milik perusahaan-perusahaan tersebut > memang sering terjadi. Khususnya untuk pantauan NOAA, di area sejumlah > perusahaan itu selalu terdeteksi titik panas ketika kemarau," kata Rahidi. > (mtv/*) > > Sumber: > http://www.borneonews.co.id/head/377...-dan-singapura<http://www.borneonews.co.id/head/3771-asap-singapura-ulah-perusahaan-malaysia-dan-singapura> > > -- > -- > Mohon menggunakan mailist sesuai dengan peruntukannya. > IATMI-KL : iatmi...@googlegroups.com > Cerita santai : guyonan...@googlegroups.com > Postingan bebas selama tak menyerang SARA : serba...@googlegroups.com > --- > You received this message because you are subscribed to the Google Groups > "serba.serbi-KL" group. > To unsubscribe from this group and stop receiving emails from it, send an > email to serba-kl+unsubscr...@googlegroups.com. > For more options, visit https://groups.google.com/groups/opt_out. > > > > >