Import dari singapore dan makaysia. .. nggak banget dech

Curiga itu wartawan salah kutip. Kalau kantornya di singapore atau
kualalumpur mungkin..

singapore aja beli air dari johor produksi minyak domestik malaysia sekitar
600.000 barrel

Salam

On Wednesday, February 12, 2014, Sigit <si...@epintl.com> wrote:

> Ini pernyataan orang stress, curiga bagian dari tangan 'mafia'.
>
> Sementara pernyataan ini sudah dibantah oleh Wakil Ketua Komite BPH Migas
> Fanshurullah Asa yang mengatakan:
> "Kita punya stok operasional BBM nasional itu 21 hari, jadi tidak benar
> kalau Singapura bahkan Malaysia menyetop impornya, kita dalam 5 hari tidak
> berdaya. Pertama kita punya stok operasional BBM selama 21 hari, kedua kita
> bisa impor dari mana saja tidak harus dari dua negara tersebut,"
>
> Jadi paling tidak "meninggalnya" setelah 21 hari...wkwkwk (kalo gak dapat
> kenaikan import BBM dari Negara lain).
>
> Kasihan Negoroku..
>
> Sigit
> ________________________________________
> From: iagi-net@iagi.or.id <javascript:;> <iagi-net@iagi.or.id<javascript:;>>
> on behalf of lia...@indo.net.id <javascript:;> 
> <lia...@indo.net.id<javascript:;>
> >
> Sent: Wednesday, February 12, 2014 12:05 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id <javascript:;>
> Subject: Re: [iagi-net] membingungkan...
>
> Indonesia Ketegantungan Impor Minyak dari Singapura, Ini Buktinya
> Maikel Jefriando - detikfinance
>
> Jakarta -Indonesia mengimpor 900.000 barel per hari minyak
> mentah dan BBM dari total kebutuhan 1,4 juta barel per hari.
> Sebagian besar diimpor dari Singapura. Benarkah Indonesia
> ketergantungan impor BBM dari Singapura?
> "Apa yang terjadi kalau Singapura setop ekspor BBM ke
> Indonesia, apa yang terjadi kalau Malaysia juga setop ekspor
> BBM ke Indonesia? 5 hari kita bisa meninggal," ungkap Wakil
> Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo
> akhir pekan lalu.
> Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip
> detikFinance, Selasa (11/2/2014), sepanjang 2013 lalu,
> Indonesia mengimpor hasil minyak atau BBM dengan total US$
> 28,56 miliar atau sekitar Rp 285 triliun, berjumlah 29,6 juta
> ton. Dari jumlah itu, nilai impor BBM dari Singapura adalah US$
> 15,145 miliar atau sekitar Rp 151 triliun. Jumlah BBM yang
> diimpor Indonesia dari Singapura mencapai 29,6 juta ton.
> Selain Singapura, berikut negara-negara yang BBM-nya sering
> dibeli oleh Indonesia sepanjang 2013:
> *Malaysia, dengan nilai US$ 6,4 miliar atau Rp 64 triliun.
> Jumlahnya 6,7 juta ton
> *Korea Selatan, dengan nilai US$ 2,53 miliar atau sekitar Rp 25
> triliun. Jumlahnya 2,7 juta ton
> *Kuwait, dengan nilai US$ 906 juta atau sekitar Rp 9 triliun.
> Jumlahnya 1,07 juta ton
> *Arab Saudi, dengan nilai US$ 709 juta atau sekitar Rp 7
> triliun. Jumlahnya 735 ribu ton
> *Qatar, dengan nilai US$ 538 juta atau sekitar Rp 5 triliun.
> Jumlahnya 562 ribu ton
> *Uni Emirat Arab, dengan nilai US$ 367 juta atau sekitar Rp 3
> triliun. Jumlahnya 371 ribu ton
> *Taiwan, dengan nilai US$ 312 juta atau sekitar Rp 3 triliun.
> Jumlahnya 310 ribu ton
> *Rusia, dengan nilai US$ 261 juta atau sekitar Rp 2 triliun
> lebih. Jumlahnya 277 ribu ton
> *China, dengan nilai US$ 257 juta atau sekitar Rp 2 triliun
> lebih. Jumlahnya 245 ribu ton
> *Sisanya dari negara lain, dengan nilai US$ 1,05 miliar atau Rp
> 10 triliun lebih. Jumlahnya 1,01 juta ton(dnl/ang)
>
>
>
>
>
>
>
> > Sodara iagi-ers,
> > Memang perencanaan yang dibuat harus disesuaikan dengan
> > "kemampuan" real. Terutama untuk geotermal, sepertinya masih
> > terbentur dengan UU kehutanan dan kata "pertambangan" yang
> > di analog-kan oleh para penentang.  Hal ini terjadi di
> > daerah WKP tangkuban perahu, belum apa-apa Walhi sudah
> > protes ngg jelas, dan cenderung membabi buta.  Mereka tidak
> > bisa membedakan antara WKP, P=Pertambangan dengan P =
> > Pengeboran Panasbumi. dan Walhi menyebutkan bahwa panas bumi
> > menghasilkan gas (?), padahal yang kita cari adalah uap
> > (=steam). Begitu juga yang terjadi di Sarella, hiruk pikuk
> > "protes" lebih di dominasi masalah "kami" tidak mendapat
> > kesempatan kerja, alias masalah sosial-ekonomi, bukan
> > masalah teknis.
> > Ternyata merubah paradigma menjadi PR kita bersama untuk
> > menjamin program yang dibuat akan berjalan seperti yang
> > direncanakan.
> >
> > Go Green Energy
> > Sustainable development
> >
> > *Rahmawan Helmi*
> > GeologistNPA3541
> > GeoUnpad-MIG89
> > Geotermal.ITB-2011
> > DisESDM.ProvJabar
> > +62 853 9542 0580
> >
> >
> > Pada 11 Februari 2014 08.43, Yanto R. Sumantri
> > <yrs_...@yahoo.com> menulis:
> >
> >>
> >> Pak HL Ong ysh dan rekan IAGI netters
> >>
> >> Salah satu tugas KEN dan juga DEN saat INI , adalah
> >> melakukan pengkajian mengenai seberapa target sudah dicapai
> >> SAAT INI , Pelajari dengan jujur secara tekno - ekonomik
> >> dan peraturan "Apa saja yang menjadi kendala". Sebagai
> >> prakatisi , saya mengalami peraturan peraturan yang ada
> >> saat ini TIDAK memberikan atmosfoir yang memberikanudara
> >> segar kepada  perusahaan yang bergerak didalam ekstraksi
> >> sumber daya alam.
> >> Terus terang terlalu banyak "raja raja kecil" dan peraturan
> >> yang overlaped.
> >>
> >> Kembali ke laptop , hanya dengan cara yang jujur dan
> >> evaluasi teknis yang benar benar didasarkan atas
> >> pengetahuan ( termasuk pengetahuan dasar mengenai
> >> keberadaan sumber energi khususnya non renewable yi
> >> geologi) ,teknologi reservoir , drilling dsb ,  dapat
> >> ditemukan dasar yang kokoh untuk melakukan langkah langkah
> >> kedepan.
> >>
> >> Saya mabil contoh : CBM . Dari sejak awal saya melihat
>

----------------------------------------------------
Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014
----------------------------------------------------
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------

Kirim email ke