Kalau sudah tidak melimpah lagi ya tdk bakalan ada yg mau explorasi lagi dong. 
Selesai dan tamatlah IAGI
Hehe
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: "E.Bawa Santosa" <eba...@cbn.net.id>
Sender: <iagi-net@iagi.or.id>
Date: Tue, 12 Aug 2014 08:14:36 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN

Pak Yanto, apa kabar ??

 

BTW, saya sependapat dengan pak Ong HL, pak Kusuma dan pak Yanto bahwa SDA
kita masih sangat berlimpah adalah informasi yang rancu dan membingungkan
bahkan besar pengaruhnya dalam penentuan strategi energi bauran (energy
mixed) untuk masa depan bangsa Indonesia.

 

Jika kita amati lebih rinci pada beberapa kesempatan diskusi terbuka, dimana
pak Kurtubi (sebagai pengamat energi ; Ketua Bid Energi partai NASDEM dan
calon anggauta legislatif DPR-RI) sering menyampaikan kekayaan SDA yang
sangat berlimpah (terutama O&G, Batubara, Panasbumi dan energi mineral
lainnya...) dengan bahasa politik (provokatif dan propagandis) namun tidak
menjelaskan dengan bahasa  teknis (P1, P2, P3 ... atau Cadangan terduga,
cadangan terbukti,...dll).  

Pak Kurtubi sebagai Menteri ESDM, wowww... menakutkan.!!!

 

Oleh karena itu peran serta IAGI sebagai organisasi profesi kiranya bisa
lebih gencar melakukan sosialisasi informasi mengenai kekayaan SDA Indonesia
secara jujur, benar dan terbuka kepada masyarakat dan bahkan juga kepada
pemerintah (pengambil kebijakan).  

 

IAGI perlu ikut serta melakukan dukungan kuat dan kampanye "hemat energi"
dan "pemahaman energi itu mahal" bagi kehidupan masyarakat sehari-hari. 

Sambil menunggu munculnya pemanfaatan teknologi energi non-fosil di masa
datang, juga perlu digiatkan efisiensi energi dan konservasi energi

 

Saya kira, issue kekayaan SDA ini bisa menjadi salah satu agenda bagi
Pengurus IAGI periode mendatang (Pemilihan 2014)

 

Salam IAGI,

E. Bawa Santosa

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of
R.P.Koesoemadinata
Sent: 12 Agustus 2014 7:08
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN

 

Kalau Kurtubi jadi Menteri ESDM, suruh dia buktikan "masih berlimpah" itu
dengan mebuat policy sehingga terjadi explorasi migas besar-besaran!

Heheh

RPK

 

----- Original Message ----- 

From: Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com <mailto:yrs_...@yahoo.com>  

To: iagi-net@iagi.or.id 

Sent: Sunday, August 10, 2014 7:56 PM

Subject: Re: [iagi-net] DATA dan PENJELASAN

 

Pak Ong ysh

 

"Masih berlimpah " ,ini pembohongan publik yang luar biasa.

Pak Kurtubi dalam banyak kesempatan selu mengemukakan halli i  danaya pernah
bertemu mukadengan beliau ,

Saya sampaikan kritik saya ini , akan tetapi sampai saat ini beliau masih
membuat pernyataan yang sama .

Bagaimana kalau belliau diangkat aiMneteri Esdm ya ?

 

Lainya saya sependapat dengan pak Ong.

 

si AbahYRS

 

 

 

On Saturday, August 9, 2014 11:15 AM, Ong Han Ling <wim...@singnet.com.sg>
wrote:

 

Teman2 IAGI,

 

Pertama-tama, saya ingin mengucapakan "Selamat Hari Raya Ied Fitri, 1 Sjawal
1435 H". Maaf lahir dan bathin.  

 

Maaf, tulisan ini agak panjang, Anda diminta sabar membacanya. 

 

Merupakan budaya kita untuk tidak mengeritik atasan meskipun mengetahui
salah. Hal demikian tidak mendidik dan menyesatkan banyak orang termasuk
"policy makers" bidang energy dan perlu segera diperbaiki karena konsekwensi
besar sekali.

 

Contoh konkrit yang baru terjadi didepan mata kita. Dalam debat calon
Presiden, Menko Perekonomian dengan bangga mengatakan didepan layar TV bahwa
Indonesia telah berhasil negosiasi dengan China dan harga LNG Tanguh menjadi
$12/mmbtu. Waktu mendengarkan saya ikut bangga. Ternyata besoknya di Jakarta
Post, harga cuma $8/mmbtu. Harga $12/mmbtu baru berlaku tahun 2016. Wah,
kalau cuma $8/mmbtu, seyogianya LNG Wiryagar dipakai domestik saja mengingat
PLN Jakarta (Muara Karang) impor LNG dari Bontang, dengan harga kira-kira
$11/mmbtu, yaitu dibawah harga jual ke Taiwan/Jepang/Korea ($14-17/mmbtu). 

 

Data yang keliru, data yang tidak disampaikan, ataupun data salah yang tidak
dikoreksi seperti tsb. diatas, akan berakibat kekeliruan dalam energy
policy.  

 

Contoh yang lain yang menurut saya sangat fatal adalah "impor" LNG ke
Jakarta, Jambi, Semarang, dan Arun.

 

Demi menenangkan publik dan juga untuk "boosting" keberhasilannya, Penjabat
sering memberi optimisme bahwa gas Indonesia masih berlimpah, sepert
pernyataan bahwa gas yang dikeluarkan baru 6% dari cadangan (cadangan yang
mana?). 

 

Demi promosi CBM dan Shale gas, ESDM telah memelesetkan investor dengan
memberi kesan bahwa cadangannya luar biasa, beberapa kali lipat cadangan
associated gas, padahal belum ada yang diproduksi. Yang terpelesetkan
ternyata bukan investor saja. Kebanyakan orang termasuk menteri dan "policy
makers", tidak bisa membedakan antara resources, potential, proven, probable
dan possible. Semua cadangan dianggap sama hingga Indonesia terlihat
berlimpah gas. 

 

Demi memberi kesan gas masih banyak, lapangan Exxon Natuna dengan cadangan
hydrocarbon sampai 40+ TCF sering dibanggakan termasuk pidato Presiden tahun
2012. Namun lupa dikatakan bahwa gas Natuna mengandung 35% CO2 hingga
memisahkannya mahal sekali. Meskipun POD Natuna sudah pernah keluar, namun
dengan adanya penemuan beberapa lapangan gas raksasa di NW Shelf, Australia
Barat 10 tahun lalu dan adanya revolusi shale gas di US dan Canada 5 tahun
yang lalu, Natuna merupakan sejarah dan seharusnya sudah lama di peti-eskan.


 

Hal yang serupa dan ber-potensi menjadi masalah adalah LNG INPEX Masela yang
produksinya sangat diharapkan Pemerintah. INPEX Masela ditemukan tahun 2000
bersamaan dengan penemuan INPEX Itchy di NW Shelf Australia Barat. Itchy
mulai dibangun tahun 2011. Sedangkan untuk Masela, Final Investment Decision
(FID) baru direncana tahun 2015. FID adalah faktor yang menentukan apakah
proyek diteruskan atau tidak, bukan POD. Dengan adanya revolusi shale gas di
USA dan Canada, keterlambatan proyek Masela sampai 4 tahun membuat
keekonomian Masela dipertanyakan. Seperti Natuna, kelambatan bisa
menyebabkan  proyek dibatalkan dan dipeti-eskan. Pemerintah perlu mengejar
dan perlu dikejar jika Masela ingin dioperasiakan sebelum membanjirnya LNG
dari Australia, US, Canada, dan bahkan dari Rusia akan masuk Pacific basin.
Masela berpacu dengan waktu        

 

Persepsi yang diberikan ESDM selama ini bahwa gas Indonesia masih berlimpah,
menyebabkan "policy maker" mengambil kebijakan untuk menggunakan Bahan Bakar
Gas (BBG) untuk mobil, pembangun stasiun Compressed Natural Gas (CNG)
dimana-mana, dan yang paling fatal adalah menggunakan LNG untuk pembangkit
listrik di Jawa dan Sumatra. Import LNG dari Bontang ke PLN Muara Karang,
Jakarta, telah  dilaksanakan. Demikian juga nantinya "import" dari Wiryagar
lewat mekanisme DMO. Ini tidak masuk akal. LNG memang bersih lingkungan
tetapi terlalu mahal bagi Indonesia saat ini (Ong, 12/2013, SPE). 

 

Secara perhitungan kasar, membuat LNG harganya sekitar $4/mmbtu. Angkut ke
Jawa cryogenic $1/mmbtu. Sebelum bisa dipakai PLN Muara Karang, LNG harus
dikembalikan ke gas lagi dengan biaya $2/mmbtu. PT Regassing Nusantara yang
terdiri dari tiga perusahaan yang melakukan regassing adalah perusahaan
swasta yang perlu mengambil keuntungan, diasumsikan $2/mmbtu. Ditambah biaya
operasi PLN $1/mmbtu. Jadi harga total untuk angkut gas dari  Kalimantan ke
Jawa adalah $10/mmbtu. Dengan catatan biaya tsb. belum termasuk harga gas.


 

Dilain pihak, untuk Jawa dan Sumatra Selatan, Pemerintah mematok harga gas
dari K3S ke PLN $5,80/mmbtu sejak pertengahan tahun 2012, dari harga
sebelumnya cuma $3/mmbtu selama bertahun-tahun. Padahal  mendatangkan gas
dari Bontang ke PLN Jakarta, Pemerintah rela membayar $10/mmbtu untuk ongkos
angkut saja. Seyogianya K3S dibayar $15.80/mmbtu. Dengan harga tsb. K3S akan
giat melakukan eksplorasi di Jawa dan Sumsel dan bahkan berani memasang pipa
untuk delivery ke PLN. Gas di Jawa dan Sumsel, kalau dilihat dari "creaming
curve" masih banyak (WoodMac). Produksi gas di Jawa dan Sumatra Selatan akan
naik significant dengan menambah pemboran. 

 

Sudah waktunya Pemerintah memberikan  keuntungan yang layak kepada mitranya,
K3S, yang sudah berpuluhan tahun beroperasi di Indonesia. Sejak lebih dari
10 tahun lalu, IPA sering protes mengapa gas dari K3S hanya dihargai antara
$1-3/mmbtu, namun Pemerintah terus impor diesel dengan harga $7/mmbtu.
Artinya, mengapa keuntungan diberikan kepada luar negeri dan para importir
hingga membuat eksplorasi gas mandek? 

 

Menurut saya banyak kesalahan terjadi dibidang energy policy disebabkan data
yang tidak sesuai. Sebaiknya Pemerintah berkonsentrasi pada pekerjaannya,
termasuk memberi data yang benar. Kewibawaan Pemerintah perlu dijaga. IAGI
perlu membantu. 

 

Maafkan kalau ada yang tidak berkenan dengan tulisan ini.    

 

Salam,

 

HL Ong

 


----------------------------------------------------
Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014
----------------------------------------------------
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
use of 
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------

 


----------------------------------------------------
Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014
----------------------------------------------------
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
use of 
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------


----------------------------------------------------
Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014
----------------------------------------------------
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
use of 
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------


----------------------------------------------------
Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014
----------------------------------------------------
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------

Reply via email to