Apa yang dikatakan Prof Dwikorita , secara APPLIED itu benar ,ilmu geologi 
teknik yang berhubungan dengan kebencanaan alam mesti dan harus dilakukan 
dengan dan pendekatan sosiologis / ekonomik .
Para pelaksana dilapanngan baik dalam tataran propinsi /kabupaten harus 
melakukan hal ini.Sehingga konsekwensi logisnya adalah perlu ada pemahaman 
berupa kuliah kuliah sosiologi/ ekonomik didalam kurikulum geologi (khususnya 
geologi teknik). Walaupun demikian , jangan dilupakan bhwa secara keilmuan , 
dalam mengerti , mmpelajari dan melakukan mitigasi bencana geologi , kaidah 
ilmu teknik sipil , geohodrologi , ilmu tanah dsb merupaan kunci dalam MENGERTI 
kebencanaan yang akan dan mungin atau sudah terjadi.
Jadi perubahan kurikulum  ini jangan sampai memperlenakan para ahli geologi ke 
ilmu2 sosiologi/ekonomi  sebagaimana disebutkan oleh Prof Dwikorita.
Semoga.
si Abah
 

     On Friday, February 20, 2015 9:16 AM, Rovicky Dwi Putrohari 
<rovi...@gmail.com> wrote:
   

 Rektor Perempuan Pertama UGM, Pendekatan Geologi yang Berbeda (II)
 Selasa, 20 Januari 2015 | 6:31
 
 Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof Dwikorita Karnawati. [SP/Fuska sani 
Evani] Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof Dwikorita Karnawati. [SP/Fuska sani 
Evani]    
 
 Sebagai pakar geologi yang akrab dengan kebencanaan, Rektor Universitas Gadjah 
Mada, Prof Dwikorita Karnawati, yang akrab dipanggil Rita, punya satu 
pendekatan yang berbeda. Meski mengaku sebagai orang teknik yang cenderung 
kaku, rupanya Rita tidak mau terperangkap dalam kesan itu. Karena itulah Rita 
sudah lama merancang pendekatan yang berbeda.
 
 Tanya: Apakah itu?
 
 Jawab : upaya pengurangan risiko bencana gerakan tanah merupakan permasalahan 
yang kompleks. Tidak hanya bisa dikontrol oleh kondisi geologi saja, tetapi 
juga oleh berbagai permasalahan lainnya.
 
 Seperti masalah sosial, psikologi, ekonomi, hukum dan lingkungan. Berbagai 
upaya teknik untuk pengendalian dan pencegahan gerakan tanah menjadi tidak 
efektif dan berkelanjutan jika masyarakat setempat tidak turut memahami 
permasalahan ini. Terlebih bila masyarakat tidak peduli terhadap teknologi 
ataupun upaya pencegahan dan pengendaliannya.
 
 Tantangannya adalah membuat masyarakat peduli dan termotivasi untuk 
berpartisipasi aktif dalam berbagai upaya mitigasi gerakan tanah.
 
 Tanya: Apakah metode atau konsep penelitian geologi masih kurang dalam 
kebencanaan?
 
 Jawab : Kurang, karena itulah kami  mengembangkan konsep baru. Terintegrasi, 
di program studi geologi tidak ada ini, kita kembangkan konsep baru, geologi 
dengan ilmu sosial.
 
 Makanyanya ke depan UGM membutuhkan sistem yang baru atau bahkan disiplin ilmu 
baru yang muncul dari integrasi keilmuan. Permasalahan sekarang sudah beda 
dengan dulu. Mono disiplin tidak masalah, tetapi karena populasi makin besar, 
alam makin sengsara, dibutuhkan keilmuan yang lebih kompleks.
 
 Seiring dengan pertumbuhan teknologi informasi yang makin pesat, kami segera 
mengembangkan sosial enginering. Kembangan teknologi yang diperkuat dengan 
rekayasa sosial.
 
 Kami butuh redesain kurikulum. Memang harus  ada kurikulum inti,  tetapi akan 
ada mata kuliah pilihan ekonomi, budaya dan sosial di dalam fakultas teknik.
 
 Tanya:  Mengapa tersentuh untuk mewujudkan multi kurikulum?
 
 Jawab: Starting from the end, mulai dari kata ’humanis’, keilmuan harus bisa 
berkontribusi mengatasi masalah bangsa dan dunia, misalnya pangan, sosial dan 
konflik, dari hunamisme, melahirkan riset-riset interdisipin.
 
 Mata kuliah, harus ada nuansa interdisiplin, untuk start menjadi humanis. Mono 
disiplin telah melahirkan manusia ego. Kita akan memberi obat buat itu.
 
 Tanya: Dari mana titik awal pemikiran tersebut?
 
 Jawab: Terus terang saya belajar dari wartawan. Bagaimana mereka 
berkomunikasi. Saya seorang akademisi apalagi teknik, saya ini orang kaku. 
Makanya saya banyak belajar dari cara wartawan bertanya. Itulah yang saya pakai 
kalau bertanya kepada masyarakat.
 
 Pancing dengan pertanyaan, itu cara jitu untuk mengukur cara pandang 
masyarakat. Cara mendidik lebih baik tidak bergaya menggurui. Itu yang 
mempengaruhi cara saya mengajar.
 
 Redesine kurikulum akan mulai tahun depan. Kurikulum inti ada tapi ada kuliah 
elektif yang mewadahi intra-disiplin. Saya kita, awalnya, akan kita terapkan 
pada profram pasca sarjana, misalnya mitigasi bencana. Program itu, di teknik 
ada, di geologi ada, dan geografi juga ada. Mengapa tidak kita gabung dan nanti 
akan ada ilmu baru.
 
 Tanya: Bagaiman dengan dunia riset di Indonesia?
 
 Jawab:  Salah satu kebijakan yang diambil UGM adalah melakukan reorientasi 
akademik dari sebelumnya berorientasi riset menuju socio-Entrepeneur 
university. Saat ini kita melakukan reorientasi, mendidik mahasiswa menjadi 
socio-entrepreneur yakni menjadikan mahasiswa inovator yang siap menghadapi 
segala macam tantangan.
 
 Permasalahan,  daya saing bangsa jelas merupakan masalah utama dalam memasuki 
era global apalagi tahun 2015 ini kita akan memasuki era pasar bebas Masyarakat 
Ekonomi Asean (MEA). Rendahnya tingkat daya saing kualitas SDM Indonesia 
menjadi tugas berat bagi dunia pendidikan tinggi.
 
 Karena itulah daya saing bangsa harus ditingkatkan dengan melakukan perubahan 
paradigma pendidikan.  Produk riset unggulan harus dihilirkan ke masyarakat dan 
kalangan industri.
 
 Sekarang tinggal bagaimana niat baik dari pemerintah untuk menghantarkan hasil 
temuan-temuan anak negeri ini menjadi pilar majunya riset dan teknologi di 
tanah air.
 
 Bagus juga kalau pemerintah membuat regulasi, dimulai dari BUMN untuk 
memberikan porsi pengeluarannya kepada perguruan tinggi. Bisa dengan pembiayaan 
penelitian sekaligus insentif bagi peneliti yang ’digunakan’. Selanjutnya, 
produksi. [Sp/Fuska Sani Evani]
 
 
http://sp.beritasatu.com/home/rektor-perempuan-pertama-ugm-pendekatan-geologi-yang-berbeda-ii/75476--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".
----------------------------------------------------

----------------------------------------------------
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------




----------------------------------------------------



----------------------------------------------------

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

----------------------------------------------------

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti

----------------------------------------------------

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

----------------------------------------------------

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.

----------------------------------------------------

Kirim email ke