pak Ricky, kalo bisa mbok ya geologi politik; karena sosial politik dan
ekonomi boleh dikata merupakan suatu kesatuan.
salam.bdn.
Pada 20 Feb 2015 09:17, "Rovicky Dwi Putrohari" <rovi...@gmail.com> menulis:

> Rektor Perempuan Pertama UGM, Pendekatan Geologi yang Berbeda (II)
> Selasa, 20 Januari 2015 | 6:31
>
> Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof Dwikorita Karnawati. [SP/Fuska sani
> Evani] Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof Dwikorita Karnawati. [SP/Fuska
> sani Evani]
>
> Sebagai pakar geologi yang akrab dengan kebencanaan, Rektor Universitas
> Gadjah Mada, Prof Dwikorita Karnawati, yang akrab dipanggil Rita, punya
> satu pendekatan yang berbeda. Meski mengaku sebagai orang teknik yang
> cenderung kaku, rupanya Rita tidak mau terperangkap dalam kesan itu. Karena
> itulah Rita sudah lama merancang pendekatan yang berbeda.
>
> Tanya: Apakah itu?
>
> Jawab : upaya pengurangan risiko bencana gerakan tanah merupakan
> permasalahan yang kompleks. Tidak hanya bisa dikontrol oleh kondisi geologi
> saja, tetapi juga oleh berbagai permasalahan lainnya.
>
> Seperti masalah sosial, psikologi, ekonomi, hukum dan lingkungan. Berbagai
> upaya teknik untuk pengendalian dan pencegahan gerakan tanah menjadi tidak
> efektif dan berkelanjutan jika masyarakat setempat tidak turut memahami
> permasalahan ini. Terlebih bila masyarakat tidak peduli terhadap teknologi
> ataupun upaya pencegahan dan pengendaliannya.
>
> Tantangannya adalah membuat masyarakat peduli dan termotivasi untuk
> berpartisipasi aktif dalam berbagai upaya mitigasi gerakan tanah.
>
> Tanya: Apakah metode atau konsep penelitian geologi masih kurang dalam
> kebencanaan?
>
> Jawab : Kurang, karena itulah kami  mengembangkan konsep baru.
> Terintegrasi, di program studi geologi tidak ada ini, kita kembangkan
> konsep baru, geologi dengan ilmu sosial.
>
> Makanyanya ke depan UGM membutuhkan sistem yang baru atau bahkan disiplin
> ilmu baru yang muncul dari integrasi keilmuan. Permasalahan sekarang sudah
> beda dengan dulu. Mono disiplin tidak masalah, tetapi karena populasi makin
> besar, alam makin sengsara, dibutuhkan keilmuan yang lebih kompleks.
>
> Seiring dengan pertumbuhan teknologi informasi yang makin pesat, kami
> segera mengembangkan sosial enginering. Kembangan teknologi yang diperkuat
> dengan rekayasa sosial.
>
> Kami butuh redesain kurikulum. Memang harus  ada kurikulum inti,  tetapi
> akan ada mata kuliah pilihan ekonomi, budaya dan sosial di dalam fakultas
> teknik.
>
> Tanya:  Mengapa tersentuh untuk mewujudkan multi kurikulum?
>
> Jawab: Starting from the end, mulai dari kata ’humanis’, keilmuan harus
> bisa berkontribusi mengatasi masalah bangsa dan dunia, misalnya pangan,
> sosial dan konflik, dari hunamisme, melahirkan riset-riset interdisipin.
>
> Mata kuliah, harus ada nuansa interdisiplin, untuk start menjadi humanis.
> Mono disiplin telah melahirkan manusia ego. Kita akan memberi obat buat itu.
>
> Tanya: Dari mana titik awal pemikiran tersebut?
>
> Jawab: Terus terang saya belajar dari wartawan. Bagaimana mereka
> berkomunikasi. Saya seorang akademisi apalagi teknik, saya ini orang kaku.
> Makanya saya banyak belajar dari cara wartawan bertanya. Itulah yang saya
> pakai kalau bertanya kepada masyarakat.
>
> Pancing dengan pertanyaan, itu cara jitu untuk mengukur cara pandang
> masyarakat. Cara mendidik lebih baik tidak bergaya menggurui. Itu yang
> mempengaruhi cara saya mengajar.
>
> Redesine kurikulum akan mulai tahun depan. Kurikulum inti ada tapi ada
> kuliah elektif yang mewadahi intra-disiplin. Saya kita, awalnya, akan kita
> terapkan pada profram pasca sarjana, misalnya mitigasi bencana. Program
> itu, di teknik ada, di geologi ada, dan geografi juga ada. Mengapa tidak
> kita gabung dan nanti akan ada ilmu baru.
>
> Tanya: Bagaiman dengan dunia riset di Indonesia?
>
> Jawab:  Salah satu kebijakan yang diambil UGM adalah melakukan reorientasi
> akademik dari sebelumnya berorientasi riset menuju socio-Entrepeneur
> university. Saat ini kita melakukan reorientasi, mendidik mahasiswa menjadi
> socio-entrepreneur yakni menjadikan mahasiswa inovator yang siap menghadapi
> segala macam tantangan.
>
> Permasalahan,  daya saing bangsa jelas merupakan masalah utama dalam
> memasuki era global apalagi tahun 2015 ini kita akan memasuki era pasar
> bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Rendahnya tingkat daya saing kualitas
> SDM Indonesia menjadi tugas berat bagi dunia pendidikan tinggi.
>
> Karena itulah daya saing bangsa harus ditingkatkan dengan melakukan
> perubahan paradigma pendidikan.  Produk riset unggulan harus dihilirkan ke
> masyarakat dan kalangan industri.
>
> Sekarang tinggal bagaimana niat baik dari pemerintah untuk menghantarkan
> hasil temuan-temuan anak negeri ini menjadi pilar majunya riset dan
> teknologi di tanah air.
>
> Bagus juga kalau pemerintah membuat regulasi, dimulai dari BUMN untuk
> memberikan porsi pengeluarannya kepada perguruan tinggi. Bisa dengan
> pembiayaan penelitian sekaligus insentif bagi peneliti yang ’digunakan’.
> Selanjutnya, produksi. [Sp/Fuska Sani Evani]
>
>
> http://sp.beritasatu.com/home/rektor-perempuan-pertama-ugm-pendekatan-geologi-yang-berbeda-ii/75476
> --
> "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".
>
> ----------------------------------------------------
>
> ----------------------------------------------------
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> ----------------------------------------------------
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> ----------------------------------------------------
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> ----------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
> limited
> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of
> any information posted on IAGI mailing list.
> ----------------------------------------------------
>
>

----------------------------------------------------



----------------------------------------------------

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

----------------------------------------------------

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti

----------------------------------------------------

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

----------------------------------------------------

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.

----------------------------------------------------

Kirim email ke