Saya , .kira pandangan pak Ong benar.

Vicky , desertasi pak.Mahmud mengenai presepsi pscs ylthd kontrak psc 
dlm.desertasi beliau  sangat bagus untuk melihat presepsi.mereka.


si Abah

,

Sent from Yahoo Mail on Android

From:"Ong Han Ling" <hl...@geoservices.co.id>
Date:Wed, 25 Mar, 2015 at 8:33
Subject:RE: [iagi-net] Mengapa cost recovery ? - Re: [iagi-net] Indonesia ends 
uncertainty over Mahakam; Pertamina to take over from Total

Selamat pagi Pak Rovicky, 

 

Saya ingin mengulas sedikit dan jawaban saya berikan dengan tulisan warna biru 
dan miring.

 

HL Ong

 

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Rovicky Dwi 
Putrohari
Sent: Tuesday, March 24, 2015 7:25 AM
To: IAGI
Subject: [iagi-net] Mengapa cost recovery ? - Re: [iagi-net] Indonesia ends 
uncertainty over Mahakam; Pertamina to take over from Total

 

Selalu menarik membaca ulasannya Pak Ong. 

Quote : "Setelah discovery, peran K3S bahkan tambah lebih penting. Mereka 
mengendalikan keekonomian projek. Cadangan yang terbukti dijadikan modalnya dan 
bersama bank menentukan cara  pembayarannya dari penjualan migas (escrow 
account). Pemerintah harus nurut."

Disitulah problem muncul ketika kesepakatan nasional dalam UUD kita berbicara 
lain bahwa semua SDA dikuasai negara. Jadi ketika "pemerintah harus nurut" 
inilah konflik terjadi. Semangat "kepemilikan" SDA ini menjadikan perebutan 
antara "kontraktor/perusahaan/Oil co" dengan "negara/pemerintah" yang mendapat 
mandat rakyat untuk mengelola SDA "milik" negara. 

Begitu kita tandatangani PSC kita terikat dan tidak bisa dirubah dan harus 
nurut. Apalagi PSC kita sudah berjalan 50 tahun.  

Perbedaan pandangan dari sisi negara/pemerintah/rakyat tentunya menginginkan 
kontraktor-lah yang harus nurut. Rakyat akan mengatakan, "Ini negara gue". 
Tetapi Kontraktor/penggarap/OilCo akan mengatakan "Lah aku kan udah bertaruh 
sewaktu ngebor. Jadi disini ada hak gue untuk mengaturnya". 

 

Rakyat kalau tidak setuju,  seharusnya menyalahkan Pemerintah dan DPR  yang 
telah membuat, menyetujui dan menadatangani PSC. Namun kalau sudah 
ditandatgangani, semua pihak harus nurut.   

 

Quote 2 : "Keekonomian suatu lapangan migas ditentukan oleh besarnya cadangan. 
Begitu discovery, cadangan tsb. langsung dibukukan di buku K3S, bukan di buku 
Pertamina ataupun di ESDM. Jadi dapat dikatakan bahwa cadangan ini secara 
prakstis adalah milik K3S.  Kasarnya, K3S disebut sebagai kontraktor atau 
pesuruh pun tidak jadi soal, asal cadangan atas namanya. " 

Ketika pembicraan sudah mulai kepada keekonomian maka "Bank"-lah yang 
menentukan. Atau pemilik modal lah yang menentukan. Karena kalau biayanya besar 
tentunya modal diambil dari bank (investor) dengan perhitungan minimum 
keekonomian yang sudah dimilikinya. 

 

Semua pembayaran untuk pembelian LNG umpamanya masuk ke bank yang telah 
disetujui bersama antara IOC dan Pertamina. Bank berdasarkan kontrak  akan 
membagi,  bagian Pertamina dan bagian IOC.    

Yang sering terlewat dalam dalam menilai keeknonomian sebuah sumberdaya yang 
masih dibawah tanah adalah biaya karena "teknologi". Hampir tidak ada yang 
bertanya mengapa logging mengambil data sumur itu biayanya 1 $/feet (misalnya). 
Yang menentukan harga ini seringkali kemauan pemilik teknologi (SLB,HAL,BA 
dll). KIta hapir tak pernah bertanya mengapa logging itu biayanya mahal. Para 
service co ini mengatakan karena biaya riset dsb. Tetapi kalau kita tengok 
biaya atau ongkos logging dan services yang lain di Indonesia ini jauuuh lebih 
mahal ketimbang service yang sama di negara lain.  Disadarai ada faktor 
"percaloan" didalam negeri. Tetapi mungkin ada faktor lain mengapa "charge" di 
Indonesia menjadi mahal. 


Banyak yang menduga (suudzon) karena nantinya biaya mahal akan di cost 
recovery"-kan maka harga mahalpun tidak apa-apa ?

Dugaan yang mungkin kurang berdasar diatas itu menjadikan "istilah cost 
recovery menjadi sangat sensitip. Karena negara sebagai pemilik awal SDA hanya 
mendapatkan untung sedikit karena biayanya mahal.

Hal ini bukan khusus berlaku untuk PSC. Semua kerja sama atau joint venture  
akan timbul prasangka, takut kalau dikibuli. Maka itu pembuatan kontrak sangat 
penting dan dibuat se detail mungkin. 

Selain itu, sudut pandang Pemerintah dan IOC bertolak belakang: (1) Pemerintah 
anggap IOC cheating. IOC anggap Pemerintah greedy/rakus, (2) IOC anggap overun 
of budget adalah umum di industry perminyakan. Pemerintah anggap biaya harus 
fix dan di cap/limit supaya jelas penerimaan APBN, (3) Pemerintah menghitung 
profit berdasarkan NPV dan IRR sedangkan IOC menghitung profit dengan 
memasukkan kegagalan2 sebelumnya atau faktor risiko dan menghitung profit 
dengan memakai EV (Expected Value) atau EVA, dan (4) Pemerintah anggap proyek 
migas jangka panjang dan memikirkan setelah migas habis hingga CSR termasuk 
pendidikan kejuruan sangat penting, IOC mengangap proyek sekali saja dan CSR 
sampai proyek selesai demi kelancaran proyek saja.  

just my 2c

RDP


--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".

 

2015-03-24 6:38 GMT+07:00 Ong Han Ling <wim...@singnet.com.sg>:

Selamat pagi Pak Yudie,   

 

Tulisan Anda: "Dalam PSC, posisi  K3S hanyalah kontraktor alias Penggarap, itu 
tertulis jelas dalam kontrak" perlu saya beri sedikit tanggapan.  

 

Pendapat Anda tsb. adalah pendapat banyak orang, tapi ini bisa "misleading". 
Orang membayangkan peggarap sebagai petani yang miskin dan bisa diperlakukan 
sewenang-wenang oleh landlord. Di Jawa umpama, hasil panen dibagi menurut 
perjanjian: perapat, pertelu atau paroh. Meskipun musim paceklik dan harga 
pupuk naik, penbagian tetap berdasarkan panen yang diperoleh. Ceritera ini  
sering dijadikan contoh untuk menerangkan PSC.

 

Daniel Johnston (2002) dalam bukunya menyebutnya sebagai "the jargon of the 
industry". Oil company adalah oil company, di PSC dia disebut kontraktor. Di 
sistim R/T disebut sebagai Oil Co. Padahal perusahaan sama dan namanya "Shell". 
Demikian juga yang sering disalah artikan adalah istilah "cost recovery" yang 
tidal lain adalah "cost" atau "reimbursement" atau "deduction". Tidak ada 
special dalam "cost recovery. Semua cost memang harus di-recover dari 
pendapatan/revenue. Tidak ada jalan lain. Di Indonesia ini menjadi perdebatan 
yang luar biasa. Kalau ada sesuatu yang tidak klop, yang disalahkan adalah 
karena sistim cost recovery.  

 

IOC lebih dari penggarap. Mereka yang punya venture capital yang tidak ada di 
Indonesia. Mereka diundang untuk ikut tender. Didunia yang memiliki potensi 
migas lebih dari 120 Negara tetapi yang memiliki venture capital terbatas pada 
20 Negara terkaya tergabung dalam OECD. Beberapa perusahaan IOC yang beroperasi 
di Indonesia bahkan mempunyai anggaran belanja melebihl APBN Indonesia. Mereka 
bukan seperti petani yang tidak ada pilihan dan hanya bisa mengarap tanah yang 
dimilki landlord. 

 

Setelah discovery, peran K3S bahkan tambah lebih penting. Mereka mengendalikan 
keekonomian projek. Cadangan yang terbukti dijadikan modalnya dan bersama bank 
menentukan cara  pembayarannya dari penjualan migas (escrow account). 
Pemerintah harus nurut.  

 

Keekonomian suatu lapangan migas ditentukan oleh besarnya cadangan. Begitu 
discovery, cadangan tsb. langsung dibukukan di buku K3S, bukan di buku 
Pertamina ataupun di ESDM. Jadi dapat dikatakan bahwa cadangan ini secara 
prakstis adalah milik K3S.  Kasarnya, K3S disebut sebagai kontraktor atau 
pesuruh pun tidak jadi soal, asal cadangan atas namanya.    

 

Semua perusahaan, termasuk perusahaan Multi National Company atau MNC, harus 
pinjam uang. Hal ini karena profit suatu usaha bukan angka absolut tetapi 
merupakan perbandingan antara profit dengan besarnya modal sendiri yang 
dimasukkan. Keuntungan $1 juta per tahun   tidak ada artinya kalau modal 
miliknya yang ditanam $100 juta. Artinya makin kecil modal miliknya, makin 
besar profitability. Modal miliknya bisa kecil saja, ump. 20%, sisanya 80% bisa 
berupa pinjaman dengan mengadaikan reserve. Profitability dihitung berdasarkan 
modal miliknya, yaitu 20%. Untuk memperoleh profitability tinggi, semua 
pengusaha tanpa pengecualian harus pinjam uang. 

 

Cadangan migas (maupun mineral) Indonesia semua sudah digadaikan  oleh 
perusahaan atau operator untuk membiayai development. Karena operator yang 
mengadaikan, mereka juga yang bertanggung jawab, bukan Pertamina atau ESDM. 
Salah satu persaratan dari bank atau Financial Institution yang meminjami 
adalah pembayaran hasil penjualan migas dilakukan di bank luar negeri dan masuk 
suatu escro account hingga pengembalian pinjaman terjamin.

 

Demikan penjelasan singkat saya. Maaf sekali kalau ada yang tidak berkenan. 

 

HL Ong 

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of yudie 
iskandar
Sent: Thursday, March 19, 2015 8:53 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Indonesia ends uncertainty over Mahakam; Pertamina to take 
over from Total

 

Selamat pagiiiiii....

Membaca tulisan pak Ong ysh, membuat sarapan saya tambah nikmat, karena penuh 
gizi dan bernas.

Diluar porsi pemerintah, Pertamina dan Total masih melakukan negosiasi B to B 
yg dilakukan telah putrA putri terbaiknya..  Jika kita memberikan kepercayaan 
kepada kedua tim.. Insya Allah tugas mereka akan lebih ringan. Sehingga hanya 
pilihan yang terbaik diatas yang terbaiklah yang akan muncul.

Pilihan lain kita bisa menjadi penonton yang komentarnya biasanya lebih baik 
dari pelatih, sehingga pelatih, pemain dan pengurus bisa belajar banyak.

Ulasan p Ong ini adalah salah satunya, dengan sudut pandang bird's eye view, 
ada wawasan baru yg merasuk ke pokiran saya. Terima kasih pak Ong :-)

Saya hanya ingin menambahkan sedikit saja, sesuatu yg sebenarnya kita sudah 
tahu. Dalam PSC, posisi  K3S hanyalah kontraktor alias Penggarap, itu tertulis 
jelas dalam kontrak. Sebagai kontraktor, mereka hanya punya hak "Economic 
Interest". Hak lain spt mineral right, mining right sampai economic right ada 
pada negara dan pemerintah (sy menganggap skkmigas sbg pemegang economic right 
adalah bagian dari pemerintah). Sehingga siapapun nanti yang akan mengelola 
blok yang akan berakhir kontraknya  (ada sekitar 29an s.d 2021), mereka 
hanyalah penggarap. Dengan standing position spt ini, Total (dan siapapun 
termasuk Pertamina) berhak mengajukan proposal. Soal diterima atau tidak itu 
adalah domainnya pemerintah. 

Saya kira itu saja.

Mohon maaf jika ada salah salah tulis, karena saya agak gamang nulis di milis 
yg terhormat ini. 

Wassalam

 

Yudie


On Thursday, March 19, 2015, Ong Han Ling <wim...@singnet.com.sg> wrote:

 

Rekan-rekan IAGI,

 

Pemerintah telah menyerahkan blok TOTAL 100% ke Pertamina. Selanjutnya 
Pemerintah mengatakan apa yang akan dikerjakan Pertamina terserah kepada 
Pertamina; apakah dikerjakan sendiri atau mengandeng partner. Dikatakan 
selajutnya bahwa Pertamina sudah siap dengan modal besar yang diperlukan untuk 
take over Mahakam. 

 

Produksi Total penting untuk ekonomi Indonesia. Tidak hanya karena produksinya 
significant tetapi juga terkait dengan kelangsungan hidup LNG Bontang dan 
terkait dengan kontrak LNG yang sedang berjalan dengan Negara2 Asia. 

 

Pemerintah tidak bisa lepas tangan begitu saja dan menyerahkan ke Pertamina. 
Kalau Pertamina tidak memenuhi target produksi, yang salah adalah Pertamina. 
Namun "ultimately" yang salah adalah ESDM sebagai kepala yang menugaskan 
Pertamina. Jadi ESDM dalam mengambil keputusan harus tau benar bahwa Pertamina 
bisa  mengerjakannya, baik secara teknis, permodalan yang cukup besar, dan 
management yang memadai. Selain itu karena kesalahan akir terletak di ESDM, 
ESDM juga harus mempunyai team pengawas yang pro-aktif karena saham Pemerintah 
100%. 

Tentang pengawasan pro aktif, saya ingin mengutip tulisan Almarhum Bapak AR 
Soehoed (2013), ex Menteri Perindustrian, ex Ketua Otorita Asahan (PT.Inalum), 
dan ex Anggota DPA: "Pemerintah Indonesia sudah memiliki saham pada berbagai 
perusahaan dasar dan pertambangan. Akan tetapi kehadiran wakil Republik 
Indonesia tidak pernah tampak didalam management harian perusahaan, terkecuali 
pada Rapat Umum Pemegang Saham, dan dalam hal inipun penjabat perwakilan ini 
kerap berganti-ganti". Jadi meskipun kita percaya sama Pertamina, tetap perlu 
diawasi oleh team khusus dari ESDM. The stake is too high untuk disambi.  

 

Permodalan adalah persaratan sangat berat bagi Pertamina. Untuk pinjam dalam 
rupiah tidak mungkin karena bunganya antara 11-16%. Harus pinjam dollar. Namun 
Indonesia/Pertamina termasuk negara diperbatasan antara "Non-investment" dan 
"investment grade" versi Moody dan Fitch. Berarti bagi Indonesia untuk pinjam 
dollar jangka panjang bunganya bisa mencapai 6%, dibandingkan perusahaan 
seperti TOTAL cuma 2%. 

 

Perlu diperhatikan juga bahwa Management Pertamina saat ini kurang stabil. 
Terlalu banyak gejolak/perubahan terjadi di ESDM, di SKKMIGAS, dan di Pertamina 
sendiri dalam kurun waktu 5 tahun terakir ini. 

 

Selain itu apakah Pertamina sudah siap untuk menjalakan yang TOTAL/INPEX 
kerjakan selama lebih dari 40+ tahun ini? Ketekunan dan pengalaman dalam 
"memetani lapangan gas" dan teamworking tidak bisa diperoleh begitu saja. 
Jangan sampai kita nantinya hire the whole team dari TOTAL/INPEX untuk 
mengerjakan Mahakam dengan harga yang jauh lebih mahal.

 

Kesiapan Pertamina harus dievaluasi dan dijajagi betul oleh ESDM. Tidak bisa 
karena Nasionalisme saja. Apakah Pertamina sebagai perusahaan sudah siap dan 
berkeinginan untuk mengambil over Mahakam sesuai persaratan Pemerintah? Atau 
karena desakan masyarakat luas, hingga Pertamina tidak bisa menolak? 

 

Saya cenderung melakukan evaluasi berdasarkan  kompetisi. Mungkin bisa ditender 
untuk limited perusahaan, termasuk perusahaan Indonesia seperti Medco. Karena 
proyek tidak terlalu besar, mungkin TOTAL dan INPEX diminta sediri-sendiri 
memasukkan tendernya. Mana yang memberikan keuntungan atau IRR yang paling 
tinggi. Bisa saja Pertamina diberi prioritas sampai 10% diatas penawar lainnya. 

 

Dengan sistim tender, perhitungan keekonomian akan lebih tajam dan terukur 
hingga dikemudian hari tidak ada tuding menuding. Pertamina juga tidak bisa 
menyalahkan Pemerintah bahwa pengambilan over TOTAL karena "disuruh" Pemerintah.

 

Karena pentingnya blok Mahakam, sebaiknya IAGI/IATMI/HAGI aktif dan membantu 
pemerintah dengan melakukan seminar: "Blok Mahakam diberikan kepada Pertamina 
secara otomatis  atau ditenderkan". Plus dan minuses didiskusikan tanpa 
memasukkan faktor nasionalism. Pembahasan dapat diperluas  dengan 
mengikutsertakan beberapa perusahaan IOC lainnya yang akan selesai kontraknya 
sebelum 2020.   

 

Salam,

 

HL Ong

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Bandono 
Salim
Sent: Tuesday, March 17, 2015 10:22 AM
To: Iagi
Subject: Re: [iagi-net] Indonesia ends uncertainty over Mahakam; Pertamina to 
take over from Total

 

kalo tidak eksplorasi apa mungkin meningkatkan produksi?  
bisa saja dengan eor. sdh siapkah anda?
salam .

Pada 16 Mar 2015 20:06, "Pujiyono" <pujiy...@gmail.com> menulis:

Indonesia ends uncertainty over Mahakam; Pertamina to take over from Total

Platts Commodity News 3/13/2015

Copyright 2014. Platts. All Rights Reserved.



Jakarta (Platts)--13Mar2015/247 am EDT/647 GMT

The Indonesian government has decided to hand over the giant, but aging Mahakam 
gas block to state-owned Pertamina after the block's current contract with 
French major Total and Japan's Inpex ends in 2017, a senior government official 
said Friday.

This puts an end to years of uncertainty and debate over Mahakam's fate 
post-2017.

The block, which was discovered in 1972 offshore East Kalimantan, has been a 
key gas supplier to the Bontang LNG plant. It had 1.68 billion barrels of 
liquids and 21.2 Tcf of gas when it was discovered, and Total and Inpex have so 
far exploited around 80% of the reserves.

Current production is at 1.65 Bcf/d of gas and a little over 60,000 b/d of 
liquids.

The finer details of how best to transition operatorship from Total to 
Pertamina will have to be worked out, but the government has decided to hand 
over full control of the block to Pertamina, Widhyawan Prawiraatmadja, head of 
the Performance Control Unit at the energy ministry said.

"We hand it over 100% to Pertamina. It is up to Pertamina whether it is to be 
the single shareholder or it will need partner," Antara news agency quoted 
Widhyawan as saying.

PERTAMINA OPTIMISTIC

Pertamina, meanwhile, is optimistic that it will be able to maintain gas 
production at the block at 1.5 Bcf/d, after it takes over the block from Total 
and Inpex.

Pertamina intends to carry out some development programs at the block that 
should be able to offset production decline, the company's upstream director 
Syamsu Alam told Platts Thursday.

"Mahakam has been producing for a long time, but based on our evaluation, it 
still has huge remaining reserves [that can be] developed," Alam added.

Under a proposal made to the government earlier this month, Pertamina is 
planning to invest $25.2 billion over 20 years on the block and is willing to 
cooperate with the existing operators, Prawiraatmadja told Platts on Tuesday.

The government has told Pertamina to start preparations to take over the block 
as soon as possible to ensure that there is no production disruption, 
Prawiraatmadja said.

Total and Inpex have been spending about $2.4-$2.5 billion per year to develop 
and arrest production decline at the block, Platts has reported.

Alam said that Pertamina will be ready to spend what is required.

"We have made a financial strategy to develop Mahakam and we expect it will not 
disappoint stakeholders. Principally, we will adjust the investment figure with 
our working program in a bid to avoid production decline. If in fact Mahakam 
needs a huge amount of investment, Pertamina is ready," he said.

ONGOING PROJECTS

Total earlier said that the block is now estimated to contain 2.7-3 Tcf of 
proven gas reserves, and this is expected to dwindle to 1.3-1.6 Tcf in 2018 due 
to natural depletion, Platts has reported.

Total and Inpex have launched work on several development projects in and 
around the Mahakam block to maintain production levels.

These include adding three new platforms with a combined processing capacity of 
500,000 Mcf/d at the Sisi-Nubi and Peciko fields; Sisi Nubi Phase 2B project, 
which is expected to start producing 350,000 Mcf/d of gas before 2017; and the 
South Mahakam 3 project, which includes the Jempang and Metulang fields and is 
expected to be completed in 2015 and will add 250,000 Mcf/d of capacity to the 
block.

Mriganka Jaipuriyar, mriganka.jaipuri...@platts.com

Anita Nugraha, newsd...@platts.com

Edited by Geetha Narayanasamy, geetha.narayanas...@platts.com

 

Regards

/Puji

 

______________________________

Sent wirelessly from mobile device.


----------------------------------------------------
EKSKURSI 200 TAHUN ERUPSI TAMBORA & 55 TAHUN IAGI
Bima, NTB tanggal 11-14 April 2015
http://www.iagi.or.id/event/200-years-of-tambora-eruption-iagi-55th-anniversary

Registrasi:
Email : sekretariatm...@gmail.com
Telp : 085262076783 (Enrico Aritonang)
----------------------------------------------------
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------


----------------------------------------------------
EKSKURSI 200 TAHUN ERUPSI TAMBORA & 55 TAHUN IAGI
Bima, NTB tanggal 11-14 April 2015
http://www.iagi.or.id/event/200-years-of-tambora-eruption-iagi-55th-anniversary

Registrasi:
Email : sekretariatm...@gmail.com
Telp : 085262076783 (Enrico Aritonang)
----------------------------------------------------
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------


----------------------------------------------------
EKSKURSI 200 TAHUN ERUPSI TAMBORA & 55 TAHUN IAGI
Bima, NTB tanggal 11-14 April 2015
http://www.iagi.or.id/event/200-years-of-tambora-eruption-iagi-55th-anniversary

Registrasi:
Email : sekretariatm...@gmail.com
Telp : 085262076783 (Enrico Aritonang)
----------------------------------------------------
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------



-- 
Regards,


Y. Iskandar

----------------------------------------------------
EKSKURSI 200 TAHUN ERUPSI TAMBORA & 55 TAHUN IAGI
Bima, NTB tanggal 11-14 April 2015
http://www.iagi.or.id/event/200-years-of-tambora-eruption-iagi-55th-anniversary

Registrasi:
Email : sekretariatm...@gmail.com
Telp : 085262076783 (Enrico Aritonang)
----------------------------------------------------
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------

=


----------------------------------------------------
EKSKURSI 200 TAHUN ERUPSI TAMBORA & 55 TAHUN IAGI
Bima, NTB tanggal 11-14 April 2015
http://www.iagi.or.id/event/200-years-of-tambora-eruption-iagi-55th-anniversary

Registrasi:
Email : sekretariatm...@gmail.com
Telp : 085262076783 (Enrico Aritonang)
----------------------------------------------------
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------

 


----------------------------------------------------
EKSKURSI 200 TAHUN ERUPSI TAMBORA & 55 TAHUN IAGI
Bima, NTB tanggal 11-14 April 2015
http://www.iagi.or.id/event/200-years-of-tambora-eruption-iagi-55th-anniversary

Registrasi:
Email : sekretariatm...@gmail.com
Telp : 085262076783 (Enrico Aritonang)
----------------------------------------------------
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------


----------------------------------------------------
EKSKURSI 200 TAHUN ERUPSI TAMBORA & 55 TAHUN IAGI
Bima, NTB tanggal 11-14 April 2015
http://www.iagi.or.id/event/200-years-of-tambora-eruption-iagi-55th-anniversary

Registrasi:
Email : sekretariatm...@gmail.com
Telp : 085262076783 (Enrico Aritonang)
----------------------------------------------------
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------


----------------------------------------------------

EKSKURSI 200 TAHUN ERUPSI TAMBORA & 55 TAHUN IAGI

Bima, NTB tanggal 11-14 April 2015

http://www.iagi.or.id/event/200-years-of-tambora-eruption-iagi-55th-anniversary



Registrasi:

Email : sekretariatm...@gmail.com

Telp : 085262076783 (Enrico Aritonang)

----------------------------------------------------

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

----------------------------------------------------

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti

----------------------------------------------------

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

----------------------------------------------------

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.

----------------------------------------------------

Kirim email ke