pengalaman pak De Rofiky jadi penjelia di dunia minyak; membuat dia mahir.
Pada 25 Mar 2015 17:21, <lia...@indo.net.id> menulis:

> Pakde RDP ini memang pendongeng ulung selalu dpt ilustrasi ilustrasi untuk
> penyerderhanaan pemahaman suatu masalah { spt kasus indian tsb },
>
> Cuma Pakde , masalahnya sekarang sdh beda dg jamannya nenek indian tsb
> menandatangani kontrak , sekarang sudah tidak pakai kentongan lagi untuk
> komunikasi sekarang para cucu indian sdh pakai Gadget shg bisa komunikasi
> lintas kampung , dan para cucu cucu Indian sekarang sdh banyak yg masuk SD
> sdh bisa baca Wasiat Leluhurnya tentang bagaimana seharusnya “ nggulo
> wentah“ { mengelola } sawahnya yg tertulis di dalam kitab Suci karya poro
> Leluhurnya terdahulu , Nah kadang hal ini bisa bikin “ Gemes “ para
> Penggarap sawah terdahulu yg kontrak dg nenek nya , bisa menganggu
> kenyamanan menggarap sawah kontrakanya.meskipun telah pegang kontrak yg
> kuat sulit untuk dibatalkan
>
> { Rilek disik hujan dari tadi siang nggak berhenti berhenti macet dimana
> mana , cari jalan siluman biar nggak macet }
>
>
>
>
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> ------------------------------
> *From: * Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
> *Sender: * <iagi-net@iagi.or.id>
> *Date: *Wed, 25 Mar 2015 15:39:32 +0700
> *To: *IAGI<iagi-net@iagi.or.id>
> *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
> *Subject: *Re: RE: [iagi-net] Mengapa cost recovery ? - Re: [iagi-net]
> Indonesia ends uncertainty over Mahakam; Pertamina to take over from Total
>
> > Saya , .kira pandangan pak Ong benar.
> > Vicky , desertasi pak.Mahmud mengenai presepsi pscs ylthd kontrak psc
> dlm.desertasi beliau  sangat bagus untuk melihat presepsi.mereka.
> > si Abah
>
> Abah
> Saya juga sepakat bahwa pendapat Pak Ong benar dari pandangan hukum
> kontrak yang sedang berjalan. Dari sisi ini saya manggut-manggut juga kok.
>
> Saya hanya punya ilustrasi kejadian di Amerika. Suatu saat seorang Chief
> Indian mendatangi presiden Amerika serikat sambil membawa surat kumel dan
> mengatakan, "Pak Presiden, kami hanya percaya pada bapak, mohon kami
> dibantu membaca surat yang telah kami beri cap jempol ini. Kami masih buta
> huruf".
> Jawab presiden, "Maaf ini artinya anda sudah menyerahkan tanahmu kepada
> mereka"
>
> Ilustrasi diatas dapat kita mengerti dengan mudah karena surat kontrak itu
> memang mengatakan begitu. Dan aturan yang ditandatangani memang begitu.
> Tidak ada yang salah dengan para kontraktor yang mengatakan *"pemerintah
> harus nurut"* sesuai perjanjian.
> Sayangnya masayarakat kita masih banyak yang buta huruf tidak mampu
> membacanya. Mereka hanya tahu pasal 33 UUD45 dengan bahasa dan daya
> nalarnya yang sederhana.
>
> Kasus yang mirip sebenernya ketika ada nenek-nenek mengambil buah kokoa
> dihutan yang akhirnya ditangkap dan dihukum karena tuduhan mencuri di areal
> perkebunan. Dikiranya ini masih jaman dimana buah kokoa hutan masih boleh
> diambil siapa saja. Nenek ini tidak tahu bahwa sudah ada yang namanya tanah
> garapan dengan kontrak dari pemerintah.
>
> Sebagai pekerja migas tentusaja, bila memang "pemerintah harus nurut" itu
> berlaku sayapun akan diuntungkan karena menjadi bagian dari proses sebuah
> perusahaan yang mengusahakan migas. Tetapi bagi yang tidak merasa menjadi
> bagian dari pengusahaan migas akan membaca pasal 33 UUD45 dengan kemampuan
> bacanya. Saya yakin kebanyakan di milist ini adalah pekerja ekstraksi yang
> akan diuntungkan seperti saya.
>
> Cuman kasian saja dengan "indian" ataupun "enenk-nenek" yang mengambil
> kokoa.
>
> Eniwei,
> Minggu lalu saya diundang Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk
> bersama-sama menulis buku tentang DIASPORA MELANESIA. Tentunya mengisi
> porsi artikel tentang "dongeng" geologinya. Sebagi infosaja, issue yang
> berkembang saat ini adalah rentan-nya Indonesia Timur akibat penduduk
> aslinya merasa terpinggirkan dan salah satunya merasa tidak diajak serta
> dalam pengusahaan sumberdaya alam dan pembangunan. Tinjauannya tentunya
> antropologi dan kebudayaan Melanesian yang sebenernya Melanesian itu lebih
> banyak di Indonesia ketimbang di Vanuatu.
> Sangat disadari secara antropologis melanesian berbeda dengan melayu,
> berbeda cara pandang budaya seni juga melihat kehidupan ini. Namun
> interaksinya bisa dilihat secara antropologis sudah berkembang sangat lama,
> dan akhirnya menjadi Indonesia.
>
> Barangkali saja melanisean ini, mirip juga dengan indian, mirip dengan
> nenek-nenek yg mengambik kokoa, dan mungkin mirip dengan orang yang hanya
> mampu melihat sumberdaya alam di negaranya dengan kacamata pasal 33 UUD45
> secara lugas.
>
> maaf malah nggladrah kemana-mana.
> Salam
>
> RDP
>
>
>
> ----------------------------------------------------
> EKSKURSI 200 TAHUN ERUPSI TAMBORA & 55 TAHUN IAGI
> Bima, NTB tanggal 11-14 April 2015
>
> http://www.iagi.or.id/event/200-years-of-tambora-eruption-iagi-55th-anniversary
>
> Registrasi:
> Email : sekretariatm...@gmail.com
> Telp : 085262076783 (Enrico Aritonang)
> ----------------------------------------------------
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> ----------------------------------------------------
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> ----------------------------------------------------
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> ----------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
> limited
> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of
> any information posted on IAGI mailing list.
> ----------------------------------------------------
>
>

----------------------------------------------------

EKSKURSI 200 TAHUN ERUPSI TAMBORA & 55 TAHUN IAGI

Bima, NTB tanggal 11-14 April 2015

http://www.iagi.or.id/event/200-years-of-tambora-eruption-iagi-55th-anniversary



Registrasi:

Email : sekretariatm...@gmail.com

Telp : 085262076783 (Enrico Aritonang)

----------------------------------------------------

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

----------------------------------------------------

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti

----------------------------------------------------

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

----------------------------------------------------

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.

----------------------------------------------------

Kirim email ke