Saya setuju 100% kalau kita sebagai wanita memang harus tetap menjaga penampilan diri agar tetap sehat dan menarik.Tetapi saya lebih setuju kalau hal tersebut ditujukan untuk diri sendiri untuk self esteem... pride, bukan semata-mata untuk mempertahankan suami. Banyak suami2 yang istrinya cantik tetapi tetap aja nyeleweng, nah kalo udah kejadian seperti itu si istri yang merasa sudah tampil maksimal jadi seolah-olah menyalahkan diri sendiri, kenapa suami saya tetap nyeleweng padahal saya sudah tampil maksimal, melakukan ini itu.. all out lah. Pernikahan itu seperti orang tepuk tangan tidak bisa hanya dilakukan hanya dengan satu tangan. Tiga atau empat tangan juga tidak bisa karena kita manusia hanya dikaruniai masing-masing dua tangan/sepasang tangan. Maka jadilah sepasang suami istri. Kalo suami punya istri lebih dari satu sisanya pasangannya mana? Kalau kita sedang bertepuk tangan dan ada orang lain yang ikut menepuk tangan kita supaya rame, walhasil tangan kita sakit kan.. karena dipukul sama tangan orang. Yah begitulah menurut saya logika poligami, pasti menyakitkan.
Kembali lagi ke wanita harus mempertahankan penampilan diri, tetap lakukanlah tapi terutama lakukan untuk dirimu sendiri dan selalulah berpikiran positif. Jika semua usaha sudah dilakukan namun suami sudah tidak mau lagi bertepuk tangan dengan anda itu bukan salah anda, memang jodoh cuma sampai disitu. Tuyuli Australi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Mas Herman yang baik budiman, Terima Kasih atas peringatan beliau tentang feedback saya. Mohon maaf kalau feedback saya "menyimpang" dan agak ngawur,tapi memang begitulah saya. Persoalan Poligami ini memang hal yang sangat sensitif sekali. Dan memang bukan hanya perempuan yang salah tapi semuanya termasuk media cetak yang banyak menampilkan wanita-wanita cantik dan ramping sehingga merusak pemikiran laki-laki semakin menyempit. Kata-kata pertama yang keluar dari Teh Nini (Istri Pertama Aa Gym) sewaktu memberikan pernyataan didepan publik adalah : "Madunya lebih cantik dan badannya lebih bagus dari saya". Ini adalah pertanda bahwa fenomena "Shallow" atau pikiran rendah terhadap fisik seseorang sudah mendarah daging pada tiap individu. Tidak terkecuali seseorang yang berbalut pakaian muslim dari ujung rambut hingga mata kaki. Sedihnya keluarga Aa Gym merupakan panutan semua individu muslim,dan pemikiran seperti ini ternyata menyelimuti keluarga tersebut. Saya pikir,tidak ada salahnya untuk saya menyarankan demikian bahwasanya kita sebagai perempuan terutama yang sudah menikah,harus mempertahankan rumah tangga terutama suami dengan segala cara. Mempercantik diri dan memelihara jiwa dan raga untuk suami bukankah sudah bagian dari kewajiban seorang istri terhadap suami?. Kita semua sebagai seorang wanita,akan selalu berharap bahwa suami pilihan kita akan selalu bersama kita hingga ke akhir hayat. Tapi seperti yang Mas Herman sendiri katakan, bahwa manusia diciptakan lain daripada binatang. Ini berarti manusia terbukti merubah sifat dan pikirannya TIDAK seperti binatang yang selalu rutin akan kebiasaannya,makan,tidur dan berkembang biak. Bukankah sesuatu yang harus kita persiapkan "Bagaimana kalau suatu saat nanti suami kita menyeleweng?".Langkah-langkah apa yang bisa kita persiapkan untuk mencegah hal-hal tersebut? Jadi bagi saya sudah lumrah untuk para istri berpikir sejenak dan bertindak selayaknya untuk mempertahankan kebahagiaan rumah tangganya. Saran saya untuk istri yang berduit seperti sedot lemak, operasi plastik dan gurah vagina wajar dan untuk dinikmati oleh suami masing-masing. Dan untuk Mas herman ketahui sudah banyak teman-teman wanita saya yang sudah menikah bertahun-tahun memutuskan operasi-operasi tersebut dan hubungan dengan suami selain bertambah mesra,mereka juga bahagia jasmani dan rohani. Saya sendiri belum berani melakukan hal tersebut karena selain nggak bermodal (bisa bangkrut,neh!) saya yakin tubuh saya masih kencang dan sekel (kayak bola bekel). Pikiran pesimis tentu ada,terutama terhadap pasangan-pasangan yang melakukan operasi plastik,tapi kalau efeknya membahagiakan mereka secara psikologis,kenapa tidak? Didunia yang serba mutakhir ini,olah raga sendiri TIDAK CUKUP,pola makanan juga harus dijaga dan istirahat harus cukup. Yang jadi masalah,banyak wanita-wanita yang sudah menikah jadi MALAS menjaga raga mereka karena merasa sudah "laku" dan tidak perlu merawat kecantikan dan tubuh lagi. Jadi tulisan saya kemarin itu adalah "WAKE UP CALL" untuk semua istri,bahwasanya PENTING untuk merawat diri mereka untuk menjaga pernikahan. Dan sedalam-dalamnya seorang istri mengubur pikirannya akan penyelewangan oleh suami dengan orang ketiga cantik dan ramping,kalau memang sudah takdir,terjadi,TERJADILAH. Tapi bisakah dicegah? Tentu bisa!...Dan itu sekarang tergantung dari tiap individu sang istri sendiri. Memang ini tidak adil,tapi inilah yang kita namakan kehidupan modern. Kita tidak bisa mengendalikan pemodal/produsen di media umum,tapi kita bisa mengontrol diri dan keluarga terutama suami. Apalagi diBumi Indonesia dengan maraknya kasus poligami disana-sini,makin terbukalah peluang untuk berdalih "agama menyetujui sistem poligami" makin memble-lah kedudukan wanita didunia ini. Seandainya Ibu Kita Kartini masih ada,apa kata beliau? Wassalam, Yuli. --- saherman <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Mbak Yuli yang baik. > Saya sebagai laki-laki terus terang tidak setuju > dengan pendapat bahwa > perempuan harus memperbaiki penampilan fisiknya utk > menjaga agar suami > tidak berpoligami. Tidak adil juga ya, istri > diminta berpenampilan > ramping, cantik dan menarik supaya suami tidak > melirik yang lain. > Menjaga penampilan tetap penting. Tetapi istri boleh > kan menginginkan > suaminya punya penampilan yang juga menarik, > katakanlah berbadan atletis > gitu. > Sayangnya, kriteria cantik, tampan, menarik, macho, > dan sejenisnya itu > kan tidak lepas dari konstruksi sosial. Sayangnya > konstruksi sosial ini > sebenarnya diciptakan oleh pada pemodal/produsen > supaya masyarakat mau > membeli produk mereka. > Coba perhatikan kalimat yang disampaikan oleh mbak > Yuli berikut: > Untuk para wanita terutama Ibu-Ibu yang sudah > menikah lama yah...Tidak > ada salahnya Berolah-raga secara teratur, jadi badan > tetap singset dan > kalau berduit,operasi plastiklah, kencangkan buah > dada dan sedot habis > lemak sekitar perut, gurah vagina secara teratur > jadi suami tetap > kepincut dan nggak menoleh kesana kemari. > Betapa tidak adilnya bagi perempuan kalau setiap > suami selingkuh atau > menikah lagi selalu istri yang dinilai sebagai > penyebab. Saya tidak suka > orang yang "mesum", mengumbar syahwatnya tanpa > kendali . Beda manusia > dengan mahluk lain salah satunya karena manusia > diberi akal-pikiran > sehingga tidak berlaku menyerupai hewan. Namun saya > juga tidak suka > poligami yang menyakiti istri. > Yang jelas, saya sepakat semua orang (tidak hanya > perempuan) sebaiknya > berolah secara teratur.... tentu untuk kesehatan. > > Salam, > Herman > > -- > Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan > (Indonesia National Commission on Violence Against > Women) > > Jl. Latuharhary 4B, Menteng, Jakarta 10310 > Telp.+62-21-3903963 Fax.+62-21-3903922 > E-mail : [EMAIL PROTECTED] > website : www.komnasperempuan.or.id Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]