HARGAI SELERA SI KECIL Oleh : Utami Widowati
Ibu dan anak itu asyik berkejar-kejaran. Anehnya, bukan keceriaan yang hadir di wajah mereka. Sari,sang ibu, terlihat gemas, sementara si kecil, Gita, tampak ketakutan. "Ampun, sulit banget disuruh makan. Apalagi pakai sayur, nyerah deh," katanya sambil menggendong Gita yang menangis kencang. Berbeda dengan Sari, Eni justru mengakui sulit mengendalikan selera makan Nida yang meluap-luap. Tak aneh bila bobot badan anaknya yang baru berusia delapan tahun itu setara dengan gadis remaja. "maunya makanan instan dan fast food. Sayur mau, tapi sedikit sekali, " tutur Eni, 41 tahun. Masalah yang dihadapi Sari dan Eni, menurut ahli gizi kuliner Tuti Sunardi, bukanlah hal yang luar biasa. Banyak ibu lain yang mengalaminya. "Anak-anak memang membutuhkan gizi yang cukup dan seimbang. Problemnya saat ini bukan hanya kekurangan, melainkan juga kelebihan gizi," ungkap Tuti. Untuk itu, orang tua dan pengasuh anak dituntut terus berkreasi. Salah satunya dengan membuat variasi menu. Tentu bukan menusembarangan, melainkan yang memenuhi kebutuhan gizi dan digemari anak-anak. Yang jadi soal, kata Tuti, ibu-ibu sering mengeluh anaknya ogah makan sayuran. Solusinya? " Cobalah mencampur sayuran dalam makanan yang disukai anak-anak, seperti kue dan makanan ringanlain," ucap salah satu pendiri High Reach Child Care, tempat pengasuhan anak di Jakarta, yang baru dibuka pekan lalu. Tuti, yang pernah berkunjung ke Nusa Tenggara, mengaku kaget menemukan anak kekurangan gizi di suatu daerah. Padahal di tempat itu banyak ditemukan tanaman kangkung yang sangat tinggi nilai gizinya. Lebih ironis lagi, wilayah itu sudah lama dikenal sebagai penghasil telur asin yang kaya protein. Tanpa membuang waktu, Tuti langsung menggelar demo memasak. Dia menunjukkan bagaimana mengolah kangkung dan telur asin menjadi makanan yang lezat dan tak bakal ditolak anak. Hal yang sama dialami Tuti saat berkunjung ke salah satu daerah di Sumatera Barat. "Saya melihat selada dan brokoli hanya diekspor ke Singapura, sementara anak-anak disuguhi daun singkong," katanya menyesali. Pengetahuan tentang bahan makanan, nilai gizi, dan kecerdikan mengolah makanan memang perlu dipelajari. Di luar itu, orang tua perlu membekali diri dengan keuletan dan kesabaran ketika membujuk anaknya. Dan yang tak kalah penting adalah kebersamaan. Karena itu, sesibuk apapun, kata Tuti, sebaiknya orang tua menyempatkan diri sesekali makan bersama keluarga. "Seorang akan biasanya sangat bangga dengan kata-kata pujian saat dia mau makan," ujar dia. Acara makan bersama, Tuti menambahkan, bisa menjadi waktu yang tepat untuk mengajarkan berbagai hal tentang makanan. LAKUKAN DENGAN GEMBIRA Orang tua sering tidak menyadari bahwa anak butuh perhatian ketika dia makan. Ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk menerbitkan selera anak. MENYIAPKAN MAKANAN BERSAMA. Kegiatan ini bisa sangat menyenangkan meski bakal bikin heboh dan berantakan. Yakinlah anak-anak pasti gembira. Kesempatan semacam ini menjadi saat yang tepat untuk menjelaskan soal porsi, jenis makanan, dan manfaatnya. MAKAN BERSAMA. Berdasarkan penelitian, anak-anak yang sering makan bareng orang tua memiliki pola makan yang lebih baik daripada anak-anak yang terbiasa makan sendiri. Tak hanya dalam hal apa yang mereka makan, tapi dengan makan bersama, orang tua juga bisa mencontohkan etiket di meja makan. CIPTAKAN KREATIVITAS. Bersama anak, Anda bisa menata akanan dengan bentuk yang lucu atau menamainya dengan nama-nama yang aneh. Bentuk buah-buahan sebenarnya cukup unik untuk menjadi sumber ide. Misalnya cerita tentang nanas dan rumah si Spongbob Squarepants. BELANJA BERSAMA. Beri kesempatan anak mengenal jenis-jenis makanan baru dan mencobanya di rumah. Jangan terburu-buru saat berbelanja karena bisa menjadi kesempatan emas untuk memperkenalkan jenis makanan yang mungkin belum pernah dilihat anak. SESEKALI MAKAN DI LUAR. Mesi legiatan ini disenangi anak-anak, hindari makanan jenis cepat saji. Ajak anak mengenal makanan dari restoran yang sudah dikenal mengutamakan kualitas gizi dan cita rasa. PERLIHATKAN KEPADA ANAK BAGAIMANA TANAMAN SAYUR TUMBUH. Kini banyak tempat wisata yang menawarkan suasana kebun. Di tempat ini, anak-anak bisa melihat dan beraktivitas layaknya petani di desa. Bahkan anak-anak juga bisa ikut memanen buah dan sayuran. MUSIK, BUKU, DAN FILM. Manfaatkan berbagai fasilitas hiburan dan informasi untuk mencari tip agar anak lebih doyan makan, terutama sayur dan buah. Kisah Popeye yang suka bayam adalah salah satu contoh yang sangat mudah untuk membujuk anak makan sayur. (Berbagai sumber, Tami). [Non-text portions of this message have been removed]