At 08:47 25/02/00 +0700, Sanjaya wrote:
>Maaf mail panjang.
>
<...>
>Kerjasama ini sudah dibatalkan oleh APJII.
Tolong kirimkan SK-nya, sampai saat ini belum terima. Utk
Public Accounting saya.
>
>> > APJII saja tdk sanggup utk operasional kok?, mnrt bylaws
>> > IDNIC lembaganya adalah APJII.
>>
>> Ini bylaws siapa? Bylaws APJII kan.
>> Tapi menurut saya IDNIC yang dulu sudah mati.
>> APJII boleh saja terus menerus mengaku-aku IDNIC
>> itu miliknya, tapi saya tidak merasa IDNIC milik APJII (saja).
>> Stakeholder dari IDNIC kan tidak hanya APJII saja,
>> web hosting, dsb. merupakan stakeholder juga.
>> (Meskipun menurut saya, kalau APJII dan komunitas
>> tidak merasa membutuhkan IDNIC, ya bubarkan saja IDNIC :-)
>
>Nah kan, milik-milikan lagi.
>Supaya jelas posisi APJII sekarang:
>- Secara prinsip tidak setuju istilah IDNIC digunakan untuk
> domain registration, karena pada kenyataannya di negara lain
> istilah 'NIC' lebih sering dipakai untuk IP address allocation.
> Misalnya KRNIC, TWNIC, JPNIC, APNIC.
>- Mengakui bahwa kenyataannya di Indonesia istilah IDNIC lebih
> sering dipakai dalam konteks registrasi domain .ID.
> Jadi silakan saja dipakai, tidak ada masalah.
>- Munas APJII hanya bilang bahwa IP allocation dan domain
> registration di Indonesia harus dikelola dengan baik, namanya
> proyek IDNIC. Kita kerjakan dan dukung, tapi tidak berarti
> memiliki.
>- Pada saat ini APJII berfungsi sebagai National IP Registry
> untuk Indonesia (anggota konfederasi dari APNIC).
>- APJII juga berfungsi sebagai payment processing agent dari
> kegiatan domain registration .ID, membantu Pak Budi Rahardjo.
>
>> > Sekarang, polanya jadi
>> > rentan. Bisa jadi setiap ganti pengurus, kantor itu jadi
>> > pindah ke Pengurus Baru. Asal tahu saja publik.
>
>Sebetulnya tidak juga. APJII bisa beroperasi dengan cost yang
>rendah.
>Asal tahu saja publik bahwa kantor APJII yang lama dikunci oleh
>yang punya tempat sebelumnya (Accessnet) karena dianggap berhutang
>200 jutaan ke Accessnet (sewa tempat dan expenses selama kepengurusan
>lama dibawah Pak Teddy). Kita sedang meminta rinciannya supaya bisa
>dipertanggungjawabkan ke anggota, tapi pada prinsipnya bersedia
>membayar. Mohon maaf Pak Teddy, tapi anda memaksa saya untuk
>transparan tentang hal ini. hehe...
>
>Jadi kantor APJII terpaksa pindah ke basement Indonet untuk
>sementara :-)
>
>> Betul.
>>
>> > NSF wkt itu dpt duit dari Gov. APJII mah nggak dapet, jadi
>> > siapa ngurus, dapet resiko apabila member-nya tdk konsisten.
>> > Jadi program apapun perlu kesinambungan dan konsistensi,
>> > gituh.
>>
>> Dengan kata lain harusnya PT Mahatel yang menanggung resiko
>> mendapat imbalan yang sepadan. Begitu maksudnya?
>>
>>
>> > Sekarang itu PT jalan terus sajah, BR sdh dapat copy-nya.
>> > Katanya, jangan pakai itu PT, banyak miring2 isunya.
>> > Yah, terus saja...kalu begitu, resiko yang pas nampaknya
>> > lebih cocok di pribadi2 daripada kelembagaan.
>>
>> Betul. Saya bilang terus terang kepada pak Teddy bahwa
>> permasalahan penggunaan nama PT Mahatel itu dikarenakan
>> isu "miring" yang berkaitan dengan nama Pak Teddy,
>> sebagai salah satu pemilik PT Mahatel.
>> (Point blank: banyak yang mereasa tidak cocok dengan
>> Pak Teddy sehingga tidak suka dengan pengelolaan ini.)
>>
>>
>> > Yg kritis2 spt ini, sebaiknya jangan japri2an, biar kedengeran
>> > semua pihak.
>>
>> Betul. Saya tidak mau mengangkat issue ini karena saya
>> pikir tadinya ini adalah masalah internal APJII,
>> bukan masalah IDNIC.
>> Sebagai orang luar APJII, tidak baik kalau saya mengangkat
>> issue ini. Tapi baiklah, biar bisa terdengar oleh semua
>> pihak.
>>
>>
>> > Jadi membentuk manajemen profesional teh hese krn
>> > sdh setting di-claim bahwa ini sdh ada pertanggungan jawab ke
>> > publik, padahal go-publick aja nggak bisa. Paradox, khan.
>>
>> Nggak ngerti.
>>
>> > Sebagian besar setuju atas comment Bobby, intinya,
>> > restrukturisasi:
>> > [1] Lembaga TLD.ID;
>>
>> Ini terkait dengan IANA.
>>
>> > [2] Lembaga IDNIC [TaskForce-Duo-atau apalagi?]->ada APJII Lho;
>>
>> Sisi saya: IDNIC *bukan* milik APJII. (Ingat perpisahan
>> IDNIC dengan APJII.)
>> Sisi pak Teddy (karena waktu itu sebagai Sekjen APJII):
>> IDNIC merupakan lembaganya APJII.
>>
>> Sisi APJII sekarang?
>> Pendapat publik?
>
>Mudah-mudahan clear sekarang. APJII tidak ada keinginan untuk
>memiliki atau menguasai apapun kecuali mendorong pertumbuhan
>internet dengan memberikan berbagai pelayanan yang memudahkan
>anggotanya (PJI).
>Di mata saya tidak ada masalah apapun dengan timnya Pak Budi
>Rahardjo, kecuali memperbaiki kinerja kita sesuai feedback
>yang dilempar ke forum ini.
>
>Sanjaya.
>--
>STOP-LANGGANAN: 'unsubscribe' ke: [EMAIL PROTECTED]
>START-LANGGANAN: 'subscribe' ke: [EMAIL PROTECTED]
>
--
STOP-LANGGANAN: 'unsubscribe' ke: [EMAIL PROTECTED]
START-LANGGANAN: 'subscribe' ke: [EMAIL PROTECTED]