Semoga wacana Bung PatakaID ini menjadi bahan bacaan dan pertimbangan
dan kalau boleh menjadi contoh dari cara perfikir yang positif dalam
menanggapi sesuatu persoalan baik oleh registran/calon registran IDNIC
dan khususnya Admin IDNIC yang bersangkutan.
.
Salut !
--
Br
Mochammad Akbar Marwan
[EMAIL PROTECTED]
Hello PatakaID,
Saturday, February 24, 2001, 9:43:09 PM, you wrote:
P> Friday, February 23, 2001, 9:52:17 AM, you wrote:
iini>> Jadi jangan karena anda "kesal" atas masalah billing anda,
iini>> lantas anda tumpahkan semua "kekesalan" tsb pada sistem secara
iini>> keseluruhan.
P> Oke, saya tidak ingin berpanjang2 dan malah dituduh arogan dan kesal
P> pada admin, apalagi dikaitkan persoalan billing. No way, anda boleh
P> lihat track posting saya selama ini di milis IDNIC dan tidak kurang2
P> saya 'mempertahankan' IDNIC di milis2 lain dalam rangka 'meluruskan'
P> anggapan2 keliru tentang CCTLD ID selama ini.
P> Bottom line saya :
P> Masih banyak pelaku / calon registran IDNIC yg memang 'kurang ilmu'
P> dan butuh pelayanan ekstra hingga saat ini. Artinya memang kru IDNIC
P> masih perlu 'lebih berkeringat' dalam melayani masyarakat. Dan sebagai
P> suatu jasa pelayanan (sekalipun non profit), sama sekali tidak elegan
P> bila menempatkan calon registran sebagai pihak yang selalu disalahkan.
P> Bahkan ketika mereka melakukan kesalahan sekalipun, cara penangananlah
P> yang perlu diperhatikan agar sikap elegan tetap bisa dijaga.
P> Dimana2 tindakan selalu membenarkan diri sendiri dari penyelenggara
P> layanan (sekalipun mereka memang benar secara administrasi prosedural)
P> jelas menyalahi prinsip pelayanan publik ! Dan pada akhirnya pasti
P> akan kontra produktif.
P> Faktanya calon registran sering merasa disalahkan tanpa ditunjukkan
P> apa kesalahannya dan tidak dibantu bagaimana dia harus mengkoreksi
P> kesalahannya, sama sekali bukan sikap mendidik bahkan cenderung
P> menimbulkan masalah baru. Seharusnya (saya sarankan sebaiknya)
P> bantulah mereka (calon registran) dg cara yg baik kalo perlu
P> kembalikan formulir yg salah dg catatan kesalahan dan saran pengisian
P> yg benar sehingga calon registran dapat mengetahui letak kesalahan
P> tanpa merasa disalahkan dan dipojokkan.
P> Kalau masih salah lagi dan kurang ngerti tetap sabar dan layani sekali
P> lagi bahkan kalo perlu sampai benar2 berhasil. Ato kalo memang repot
P> sekali, sekalian anda bantu isikan dan kembalikan, lalu biar mereka
P> kirim sendiri. Saya paham hal ini tentu sangat tdk mengenakkan admin
P> tapi memang demikianlah kalo kita ingin bangsa ini lekas maju. Jangan
P> terlalu berharap dg disiplin, kemandirian dan inisiatif. Budaya kita
P> (bangsa ini) memang masih belum sampai pd taraf itu. Kalo anda paksa
P> malah pd akhirnya hanya segelintir org saja yg bisa maju.
P> Faktanya memang masyarakat kita banyak yg tidak siap sekalipun sudah
P> menggebu keinginan utk eksis di Internet. Semangat ini janganlah kita
P> patahkan hanya karena soal2 administrasi birokratif, malah justru
P> sebaliknya kita harus mendorong dan memfasilitasi. Lain halnya kalo
P> IDNIC ini lembaga yg idealismenya melulu teknis dan profit kayak
P> netsol misalnya. Tapi kan selama ini IDNIC menempatkan diri sebagai
P> lembaga sosial yg punya 'cita2 mulia' memajukan Internet di Indonesia.
P> Maka berbesar hatilah dengan kondisi masyarakat kita saat ini !
P> Saya harap anda akan dapat melihat dampak positifnya lebih lanjut : si
P> calon registran yg merasa terbantu akan lebih cermat di kemudian hari
P> dan tidak akan melakukan kesalahan yg sama karena telah mendapatkan
P> 'edukasi' secara baik. Bayangkan kalo dia 'hanya disalah2kan' apalagi
P> di muka umum, apa nggak tambah jengkel dan bukan mustahil mengata2i
P> IDNIC di luaran. Dan jangan lupa selama ini itu yg terjadi, jangan
P> menutup mata terhadap rumor di luaran bahwa IDNIC arogan, prosedur
P> sulit alias birokrasi kompleks.
P> Jangan anggap remeh suara2 mereka yg 'sakit hati' dg IDNIC ! Sebab,
P> kalo energi kita terkuras habis hanya utk urusan gontok2an dan rebutan
P> ego eksistensi, kapan majunya Internet Indonesia ?
P> Sebaliknya jangan lupa calon registran yg puas akan menularkan
P> pengalamannya ke luar dan dengan sendirinya akan mereduksi suara2
P> negatif. Dan bukan mustahil dia akan dapat membantu rekan2nya dari
P> segi teknis yg ingin mendaftarkan domainnya ke IDNIC. Satu hal yang
P> jelas, dia pun ternyata secara tdk terlihat telah membantu tugas2 anda
P> sebagai admin IDNIC ! Saya melalui proses ini bahkan saya pun termasuk
P> yg semula berpikir negatif ttg IDNIC, namun karena bantuan rekan yg
P> secara sukarela 'mengajari saya' maka mata saya menjadi melek. Dan
P> sekarang saya pun dg sukarela membantu rekan2 yg kesulitan dg prosedur
P> registrasi domain IDNIC.
P> Ini baru soal registrasi, bagaimana dg kasus domain laskarjihad.or.id
P> kemaren ? Toh si admin berhasil melakukan registrasi, artinya dia
P> cukup cermat dalam mengisi formulir tetapi ternyata penguasaan teknis
P> thd fungsi2 DNS service tdk dikuasai, sehingga main tuduh ke IDNIC ?
P> Lihat faktanya bahwa EDUKASI, bagaimanapun TETAP HARUS DILAKUKAN oleh
P> siapapun yg peduli thd IDNIC. Bahwa tantangannya sangat berat dan
P> lebih sering 'makan hati' semua org pun tahu. Namun jangan lupa pula
P> bahwa dalam komunitas ini banyak sekali org yg membantu kerja IDNIC,
P> janganlah mereka dinafikan keberadaannya dg bersikap seolah2 anda
P> bekerja sendiri, paling capek dan repot. Kalo anda merasa keberatan dg
P> situasi semacam ini mengapa tdk mundur saja ? Ingat, semua org secara
P> langsung maupun tdk telah memberikan kontribusinya dg cara masing2,
P> termasuk dg cara berkoar2 di milis ini. Ini hrs dihargai secara baik
P> dan proporsional jangan malah dianggap lawan hanya karena bicara tdk
P> sesuai dg pendapat anda sendiri.
P> Posting saya tentang masalah ini adalah sekedar masukan dan peringatan
P> justru supaya IDNIC lebih seimbang dalam memandang masalah dan lebih
P> toleran terhadap permasalahan di luar dan yg dialami serta dirasakan
P> oleh calon registran, ataupun eksisting registran. Jangan jadi katak
P> dalam tempurung. Kalo anda menanggapinya secara personal sungguh
P> sangat disayangkan !
P> Seharusnya anda mau melihat bahwa banyak org mendaftar ke IDNIC bukan
P> atas dasar pelayanan yg baik, harga murah atau kehebatan2 yg lain tapi
P> semata2 karena IDEALISME, KEPEDULIAN dan barangkali NASIONALISME.
P> Padahal mereka bukan anak kemaren sore dan tahu bahwa banyak layanan
P> lain bisa menyediakan jasa registrasi domain lebih baik, harga lebih
P> murah, kemudahan registrasi (hanya dalam hitungan jam) dan dukungan
P> serta jaminan kualitas teknis yg lebih bagus. Pendeknya tak banyak
P> cingcong. Tapi mereka tetap memilih IDNIC, tolong pikirkan hal ini.
iini>> Apa pernyataan itu bukan menunjukan sikap arogansi anda?.
P> Kalo saya arogan, saya nggak akan buang2 waktu saya utk ngoceh ngalor
P> ngidul di milis ini ! Buat apa ? Dibayar tidak, negtop pun kagak. Ndak
P> ada yg bakal menyanjung2 saya di sini. Mengapa anda tidak berprasangka
P> baik bahwa siapapun yg ikut milis ini PASTI PUNYA KEPEDULIAN terhadap
P> IDNIC ! Tentu dg caranya masing2, dan itu tdk hrs sesuai dg 'selera'
P> ADMIN IDNIC bahkan jika perlu kontra sekalipun tak masalah kan.
P> Bukankah ini media terbuka ?
P> Sekali lagi bottom linenya : kita ingin membantu bukan mendiskreditkan
P> kalo kita ada niat buruk, ngapain capek2 di sini, hujat saja diluaran.
P> Saya masih ingat bahwa berulangkali Pak Budi mengundang beliau2 yg
P> anti IDNIC utk ikut memberikan KONTRIBUSI membangun CC TLD ID dg cara
P> mengikuti milis ini ketimbang ngomong ngalor ngidul di luaran. Nah,
P> setelah (mungkin) beliau2 ada di sini, apa jadinya kalo ternyata
P> mereka melihat bahwa memang org2 IDNIC hanya pandai membenarkan diri
P> sendiri dan memojokkan org lain dan seperti layaknya birokrat
P> bersembunyi dibalik alasan2 LEGAL FORMAL ?
P> Betapa ruginya IDNIC bila pd akhirnya tdk ada org yg mau membuka
P> mulutnya di milis ini.
P> Bahwa apa yg disampaikan di milis ini adalah wacana, bukan debat kusir
P> yg tendensius dan ingin menang sendiri. Coba pahamilah situasi yg coba
P> dikemukakan lawan bicara, jangan langsung menjustifikasi tanpa dasar.
iini>> Nah, apa yang cuma sebatas angan-angan jika demikian ?
P> Saya rasa anda perlu belajar menangkap esensi pembicaraan ketimbang
P> main tuduh sembarangan pd org yg belum anda kenal !
P> Akhirnya, namanya juga pendapat, anda boleh terima (syukur), nggak
P> dipake juga silahkan. Yg jelas saya sebetulnya ogah menanggapi dg gaya
P> diskusi semacam ini.
--
STOP-LANGGANAN: 'unsubscribe' ke: [EMAIL PROTECTED]
START-LANGGANAN: 'subscribe' ke: [EMAIL PROTECTED]