Siapa bilang jihad fisik sudah jadul? Kalo gitu ngapain Amerika, Israel dan 
Barat ketar-ketir pas Iran bikin reaktor nuklir? 

--- In ikbal_alamien@yahoogroups.com, rifai Ipai <rifai_...@...> wrote:
>
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Sungguh besar semangat anda untuk
> berjihad...!
> 
> 
> 
> tapi sayangnya sekarang jihad pakai fisik sudah nggak jaman lagi alias jadul.
> lebih dari itu mari kita lihat, realita di abad 21 ini. Islam yang diyakini 
> kaya
> akan ilmu pengetahuan, sayang perdabannya sungguh sangat memprihatinkan. 
> bahkan
> islam sering kali diperdaya oleh orang yang diyakininya sebagai musuh, itu
> bukti kualitas SDM dalam Islam sangatlah minim.
> 
> sehingga dengan mudahnya di adu domba…!
> 
>  
> 
> Apakah masih pantas mengatakan jihad
> Cuma dengan perang…!
> 
> 
> 
> 
> 
> --- On Fri, 5/15/09, Deny Suito <denysu...@...> wrote:
> 
> From: Deny Suito <denysu...@...>
> Subject: Re: [IKBAL Al-Amien] Malu Beragama Islam
> To: ikbal_alamien@yahoogroups.com
> Date: Friday, May 15, 2009, 1:37 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>     
>             
>             
> 
> 
>       
>       Perdamaian seperti apa yang mesti diterapkan antara Israel dan 
> Palestina? Apakah opsi dua negara yang sama-sama berdaulat? Opsi ini 
> sepertinya tidak diinginkan oleh Israel karena Israel ingin melebarkan tapal 
> batas wilayah mereka. Meskipun opsi ini kita setujui, apakah ini bukan 
> merupakan persetujuan kita atas pencaplokan atau penjajahan? Bukankah 
> pembukaan UUD 1945 tmenentang segala bentuk penjajahan!
> Apakah salah jika bangsa palestina mengobarkan semangat jihad untuk menentang 
> penjajahan tersebut? jika hal ini salah, marilah kita "kutuk" ulama-ulama NU 
> pada era revolusi kemerdekaan yang telah mengeluarkan- -dengan dipimpin oleh 
> KH Hasyim Asy'ari--Resolusi Jihad pada tanggal 22 Oktober 1945 untuk melawan 
> agresi militer Belanda.Saya teringat sebuah
>  pepatah yang menyatakan bahwa "jika anda ingin perdamaian maka anda harus 
> siap perang" (untuk mempertahankan diri).
> From: rifai_bkl <rifai_...@yahoo. com>
> To: ikbal_alamien@ yahoogroups. com
> Sent: Friday, May 15, 2009 4:23:36 PM
> Subject: [IKBAL Al-Amien] Malu Beragama Islam
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Cairo, Hari ini Jum'at 15/5 jam 12 malam. Seperti biasa aku menghidupkan 
> Komputerku yang tak lain untuk OL (online) sambil dengerin musik. Setelah 
> mengaktif YM (Yahoo Messegger), sudah kebiasaanku mencari berita dan info 
> permasalahan yang sedang berkembang, ya itung-itung nambah wawasan juga biar 
> nggak ketinggalan berita dari tanah air tercinta. 
> 
> 
> 
> Kompas Online yang pertama kali aku buka, karena kebiasaanku membaca Koran 
> Kompas semasa di Indonesia. Kemudian dengan tak sabar langsung aku klik 
> KOMPAS ePaper, fiture ini baru di publikasikan beberapa hari lalu (11/5) 
> berisi Kompas cetak berbentuk seperti Pdf, sehingga kabar yang telah 
> diedarkan dengan kompas cetak juga bisa dinikmati dengan mudah secara online. 
> Dan tentunya dengan fitur baru ini, memudahkanku membaca kompas yang sudah 
> dicetak, walaupun tidak berbentuk kertas yang biasa dipegang di tangan.
> 
> 
> 
> Perkembangan berita hari ini masih dalam ruang lingkup isu-isu perpolitikan, 
> dengan ramainya pemberitaan koalisi partai. Ada satu berita yang membuat 
> hatiku terenyuh membacanya, tepatnya dalam rubrik UMUM, pada halaman 15. Di 
> bawah gambar utama dalam halaman itu, ada sebuah berita berjudul "Paus : 
> Tolak Kebencian". 
> 
> 
> 
> Berita itu menyorot pada perjalanan Paus Benediktus XVI ke Timur Tengah, 
> dengan tujuan membawa pesan perdamaian antara dua Negara yang selama ini 
> selalu bertikai, Israel dan Palestina. Dalam berita itu memceritakan 
> kunjungan Paus di Nazharet pada hari kamis kemaren (14/5). Paus menyapa 
> puluhan ribu umat Kristen dengan pesan rekonsiliasi1) , juga mendorong umat 
> Kristen dan Muslim menolak kebencian dan agar hidup berdamai. 
> 
> 
> 
> Dalam kunjungan itu Paus mengatakan : "Sayang sekali , Nazareth telah 
> mengalami ketegangan pada tahun-tahun belakangan ini yang merusak hubungan 
> antara komunitas Kristen dan Muslim," ujarnya.
> 
> 
> 
> "Saya menyerukan kepada mereka yang memiliki niat baik di dua komunitas untuk 
> memperbaiki kehancuran yang terjadi dan dalam kesetiaan memegang keyakinan 
> bersama akan satu Tuhan, bekerja membangun jembatan, serta menemukan jalan 
> menuju kerukunan," kata Paus dalam Khotbahnya.  
> 
> 
> 
> "Semoga semua orang menolak kekuatan kebencian dan prasangka yang 
> menghancurkan, yang membunuh jiwa manusia sebelum membunuh tubuhnya," ujar 
> Paus.
> 
> 
> 
> Sungguh hatiku terenyuh, setelah memikirkan dan mempertimbangkan kembali 
> berita itu, melihat diriku sebagai muslim. Aku berfikir kenapa harus Paus 
> mewakili umat Kristen, yang mengajak kepada kedamaian? Kenapa tidak ada 
> pemimpin Islam yang melakukan hal itu? Apakah terlalu rendah harkat martabat, 
> bila umat Islam mengajak kepada kedamaian?
> 
> 
> 
> Padahal dalam diri Islam itu sendiri, berlatar belakang sebagai agama 
> rahmatan lil'alamin yang membawa kedamaian bagi seluruh isi alam. Dalam 
> benakku aku merasa malu bila mengaku sebagai muslim saat ini, sebab Islam 
> saat ini selalu di identikkan dengan aksi anarkis, yang selalu membuat 
> keonaran dalam topeng nama Tuhan (Jihad). Seakan-akan Islam sudah tidak lagi 
> mengindahkan kedamaian, walaupun umatnya selalu mengaku bahwa agamanya 
> membawa kedamaian, tapi yang diperbuatnya selalu keonaran.  
> 
> 
> 
> Hal itu membuktikan adanya paradoksal antara tingkah laku umat Islam dengan 
> ajarannya.  Seharusnya Umat Islam mengajak kepada kedamaian malah diajak 
> berdamai oleh seorang Paus, seakan-akan mengajari umat Islam. Sungguh 
> perasaanku malu…!
>


Kirim email ke