salam Merah. Kalo yang aku liat, ada dua kemungkinan besar yang terjadi "nanti"- nya. Pertama adalah tentara tetep setia pada perwira-perwira, sehingga nantinya mau ngga mau harus terjadi "sentuhan" fisik dengan mereka. Ini artinya darah tertumpah.
Dan kedua, tentara mbangkang dari perwira-perwira. Atau setidaknya sebagian dari tubuh tentara membangkang, sehingga "persentuhan" nggak murni "tentara lawan sipil". Tapi yang kedua ini cuma bisa terjadi kalo emang diusahakan. Apa ada yang tentara di sini? Intel, mungkin? Atau punya sodara, teman, atau anak tentara (rendahan)? Buat jangka panjangnya, aku pikir - mau ngga mau harus berupa rakyat bersenjata. Karena seharusnya ngga boleh ada orang yang hidup khusus untuk megang senjata mbedili orang. camarmerah Hancurkan Kapitalisme,Imperialisme,Neo-Liberalisme, Bangun Sosialisme ! ******Ajak lainnya bergabung ! Kirimkan e-mail kosong (isi to...saja)ke: [EMAIL PROTECTED] (langganan) [EMAIL PROTECTED] (keluar) Site: http://come.to/indomarxist Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/