beberapa hal saya sepakat, namun siapa yang akan
menyiapkan landasan untuk kaum pekerja indonesia.
karena kita harus tetap bersandar pada kekuatan klas
dalam negeri pabila ibu pertiwi sudah masuk hamil tua
( itu kata PKI ), teori yang maju harus juga dengan
praktek yang maju, karena praktek yang maju tanpa
adanya teori yang maju tidak akan menjadi apa-apa.
kita bisa melihat ke heroik an kaum buruh korea
selatan. nah oleh karena itu menurut saya ada baiknya
bung-bung semua kalau toh tidak bisa kerja di pabrik,
datang dan ramaikan posko-posko buruh yang ada di
jakart dan sekitarnya misalnya. mereka ada didepan
pabrik karen persoalan perburuhan yang menimpa. memang
kesadaran mereka ekonomis tetapi kesadaran politik
tidak bisa begitu saja muncul dengan cepat kalau bung
semua yang memahami teori revolusioner tidak
menularkan teorinya. jangan biarkan teori revolusioner
yang bung semua pelajari menjadi teri revolusioner.



--- indra maha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Merdeka !!!
>  
> Terima kasih atas pujiannya.., mungkin saya memang
> keblinger.. Tapi setidaknya saya masih cukup sadar
> untuk melihat bahwa antara mimpi dan do'a tidak ada
> relevansinya.. Sekali lagi saya mohan maaf..
>  
> Satu hal yang saya tetap setuju kepada anda.., bahwa
> kita tidak boleh berhenti pada satu titik..!.
> Sayangnya kita tidak berada di ruang hampa..
>  
> Mahendra
> 
> 
> koeli kasar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> dear bugkusan 
>  
> percaya revolusi tidak berarti mimpi bung. kalau
> cuma mimpi ya rajin aja berdoa,,
> tapi bung tidak salah dan juga tidak benar, tapiiii
> lagi bung keblinger
>  
> 
> 
> indra maha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Merdeka !!!
>  
> Bung, menurut hemat saya istilah yang anda sebut
> sebagai "kekosongan kesadaran akan satu ideologi
> kelas pekerja", sebenarnya tidak pernah ada, karena
> memang kesadaran yang anda sebut itu tidak pernah
> ada, bukan hanya sekedar kosong. Sejarah di
> Indonesia selama ini menunjukkan bahwa memang tidak
> pernah terlahir kelas pekerja yang sesungguhnya.
> Kita semua yang memiliki "keimanan" bahwa revolusi
> bisa dilakukan oleh kelas pekerja (proletariat)
> sesungguhnya sedang berandai-andai dan melakukan
> kerja-kerja yang tidak membumi dan ahistoris.
>  
> Apa yang sering dilakukan atas nama "kerja-kerja
> revolusioner" untuk menggerakkan kaum buruh tidak
> lebih cuma bersifat artifisial dan sama sekali tidak
> radikal.
>  
> Logikanya sederhana, Indonesia belum pernah mencapai
> tahapan industrialisasi (fully industrialized). Itu
> sebabnya mengapa di Indonesia tidak terdapat
> standarisasi yang jelas terhadap kaum buruh, koheren
> di dalamnya harus diakui bahwa kaum buruh di
> Indonesia sangat tidak terdidik sehingga sulit untuk
> diorganisir. Yang kedua, kaum buruh di Indonesia
> hidup di dalam iklim yang sangat kapitalistik dimana
> membuat mereka menjadi snobis yang berorientasi
> borjuis. Sedikit saja mereka mendapat kesempatan,
> maka segera saja mereka akan berubah menjadi
> borjuis-borjuis baru. Yang ketiga, gerakan kaum
> buruh di Indonesia saat ini tidak lebih hanya
> menjadi bagian dari kepentingan kapitalisme global,
> ini biasa dilihat dari issue-issue yang dimainkan
> selama ini hanya berkutat pada persoalan-persoalan :
> Kesejahteraan Pekerja dan Kesepakatan Kerja Bersama.
>  
> Sementara untuk membuat revolusi dengan berbasis
> pada kekuatan buruh, kondisi di atas hanya membuat
> kerja-kerja revolusi ibarat menggarami lautan.
> Proses pematangan kondisi revolusioner tidak akan
> pernah terwujud karena jauh panggang dari api. Kalau
> saja mereka masih terjebak pada issue-issue taktis,
> sektoral dan pragmatis, maka mari segera saja kita
> lupakan tentang revolusi kaum proletar yang kita
> cita-citakan.
>  
> Jadi.., berhentilah bermimpi tentang revolusi yang
> dilakukan oleh kaum buruh ketika kaum buruh tidak
> pernah berpikir untuk merebut kekuasaan negara.
> Karena hanya dengan kekuasaan di tangan kaum buruh
> maka masyarakat tanpa kelas dapat diwujudkan.
>  
> Salam Perjuangan !!!
>  
> Mahendra
>  
>  
> 
> 
> koeli kasar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> dear comrade
>  
> kekosongan kesadaran akan satu ideologi klas pekerja
> yang membuat kita terpana bahwa " communal spirit "
> yang kawan sebut bahkan dengan mengutip se-orang
> yang jelas anti pada ideologi klas pekerja seperti
> romo magnis.. susentot itu. tentu tanpa kita
> terlibat langsung dan berada ditengah kaum buruh
> teori hanya akan menjadi pedang tumpul. kita sering
> sekali merengek bahwa kaum buruh tidak bisa maju
> karena banyak hal, semisal ketika mogok, berunding
> kkb dll yang hasilnya kita selalu kalah tapi kita
> sudah tahu ketika kita terjebak pada satu mekanisme
> yang harus diikuti pada proses penyelesaian hubungan
> industrial versi rezim ya tidak ada lain buruh
> selalu kalah. satu hal yang bisa membuat sistem
> tersebut tetap kita pakai karena belum ada yang
> menggantikan tentu kita harus kaya akan strategi dan
> taktik tentu harus jitu dengan tidak pernah takut
> bila terjadi kesalahan pada pelaksanaan.
>  
> dear comrade........
> kasus buruh baik tingkat pabrik harus mampu
> dipolitisir sedemikian rupa agar tidak cuma buruh
> satu pabrik saja yang tahu tapi masyarakat disekitar
> pabrik pun harus tahu bila ada persoalan didalam
> pabrik..
>  
> sekian n jangan berhenti pada satu titik
>  
> koelikasar
> 
> 
> edith proudhon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> 
> [EMAIL PROTECTED] wrote: 
> Saya mendapatkan, hal yang paling mendasar yang
> harus 
> ditimbulkan dari teman-teman buruh dan tani di
> Indonesia 
> adalah communal spirit. Sering sekali kami yang
> bergerak 
> di serikat-serikat pekerja mengalami
> kesulitan-kesulitan 
> pada aksi-aksi buruh -seperti ditempat saya bekerja-
> 
> karena faktor yang satu ini. Communal spirit yang
> kurang 
> ini pada tahap akhir aksi (...seperti negosiasi
> masalah 
> kesejahteraan pekerja, perundingan mengenai
> Kesepakatan 
> Kerja Bersama, pemogokan, dll...) sering kali
> menjadi 
> faktor yang melemahkan posisi tawar-menawar pihak
> pekerja 
> terhadap pemegang modal (baca: perusahaan).
> 
> BTW, sebenarnya "Sayap Kiri" kekurangan SDM yang mau
> 
> terjun langsung dilingkungan pekerja sebagai the
> real 
> worker and fight together within the proletarian,
> sehingga 
> kadang-kadang saya merasa (...maaf, ini bukan
> judgement..) 
> kawan-kawan kiri mempunyai pengetahuan yang kurang
> membumi 
> mengenai permasalahan-permasalahan prinsipil dan
> teknis di 
> "lapangan" perjuangan buruh. Saya mengundang agar
> lebih 
> banyak kawan-kawan kiri untuk "Joint us, jump in to
> the 
> Union, and be the real proletarian..."
> 
> Hanya bagi-bagi pengalaman dan analisa,
> mudah-mudahan ada 
> manfaatnya.
> 
> 
> Have a nice struggle...
> 
> Adlin
> 
>    
> 
> 
> 
> Hai Adlin,
> 
> Salam Perjuangan!
> 
> Aku prihatin setelah baca uraian pengalaman kamu.
> Aku memang sudah memperkirakan kalau kaum buruh akan
> terpecah, karena beberapa dari mereka memang
> menikmati fasilitas yang diberikan para pemilik
> modal yang "menguasai" mereka. Ya, bahkan terkadang
> lewat serikat buruh sendiri. Atau banyak kasus yang
> terjadi mereka diancam akan di-PHK, mungkin karena
> sistem kerja kontrak yang laknat itu. 
> 
> Banyak temanku yang kerja di pabrik, lin. Ya...rata2
> mereka mengeluhkan sistem kerja kontrak, yang
> menghisap mereka lewak kerja yang waktunya ga
> ketulungan panjang banget, dan setelah kontrak
> habis...ya udah langsung berhenti kerja!!! Katanya
> bahkan tanpa pesangon ya...aku gak ngerti.
> 
> kawan Adlin aku ingin tau banyak tentang dunia
> perburuhan, spertinya kamu tau banyak, mungkin kita
> bisa tukar pikiran lin. 
> 
> Kawan, terkadang aku mau juga ikut terlibat...kamu
> terlibat 
=== message truncated ===



                
____________________________________________________
Start your day with Yahoo! - make it your home page 
http://www.yahoo.com/r/hs 
 




Hancurkan Kapitalisme,Imperialisme,Neo-Liberalisme, Bangun Sosialisme !
******Ajak lainnya bergabung ! Kirimkan e-mail kosong (isi to...saja)ke:
        [EMAIL PROTECTED] (langganan)
        [EMAIL PROTECTED] (keluar)
Site: http://come.to/indomarxist
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke