---------------------------------------------------------- Visit Indonesia Daily News Online HomePage: http://www.indo-news.com/ Please Visit Our Sponsor http://www.indo-news.com/cgi-bin/ads1 -0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0 Free Email @KotakPos.com visit: http://my.kotakpos.com/ ---------------------------------------------------------- Dua Makoramil Diledak, 4 Tentara Jadi Korban * SD Dibakar Serambi-Langsa Makoramil Julok dan Simpang Ulim, Aceh Timur, dalam waktu hampir bersamaan, digranat (GLM) oleh orang tak dikenal bersepeda motor, Selasa (18/1), persis saat maghrib, sekitar pukul 18.50 WIB. Empat anggota TNI di Makoramil Julok, mengalami luka-luka terkena pecahan granat. Dua korban, Serka Hermansyah dan Prada Jakfar sampai Rabu malam masih diopname di RSU Langsa. Sedangkan Letda Syahrul dan Serda Ruslan hanya diopname satu malam. Dandim 0104 Aceh Timur Letkol Inf Deni K Irawan, melalui Pasi Intel-nya Kapten Inf Maman Suriaman, kepada Serambi, menyesalkan aksi penggranatan pada saat shalat maghrib tersebut bila itu dilakukan oleh penduduk daerah ini (Aceh) yang beragama Islam, bahkan hendak memberlakukan syariat Islam. "Mengapa harus menembak pada saat orang shalat. Bahkan, dari belakang lagi. Itu kan pengecut. Kalau memang berani, ayo bertempur di satu tempat," ujar Maman Suriaman, bernada emosi. Menurut keterangan masyarakat maupun pihak Kodim, Selasa malam sekitar pukul 18.30 WIB, melintas sepeda motor yang dikendarai dua laki-laki di depan Koramil Julok. Seorang menembak GLM dan mengenai di atap (seng) Makoramil hingga bolong. Granat pecah dan berpencar ke bawah. Pecahan granat tersebut mengenai empat anggota TNI (gabungan anggota Koramil dan anggota Yonif 111 Tualang Cut) yang waktu itu sedang shalat maghrib. Akibatnya, empat korban tersebut, masing-masing Letda Syahrul (anggota Yonif), Serka Hermansyah (anggota Koramil), Serda Ruslan (Koramil), dan Prada Jakfar (Yonif) mengalami luka-luka. Mereka segera dibawa ke RSU Langsa. Sementara itu, selang beberapa menit kemudian, Makoramil Simpang Ulim yang berjarak sekitar 10 Km dari TKP pertama, ternyata juga ditembaki GLM serupa. Diperkirakan oleh pelaku yang sama. Namun, tak ada korban. Karena granat jatuh tidak mengenai sasaran. Bahkan pelaku diduga tak sempat menaiki sepeda motornya karena cepat dikejar oleh anggota piket jaga. Pelaku --diperkirakan satu orang-- melarikan diri ke arah hutan belukar dalam kegelapan. Sepeda motor jenis GL-Pro bersama sehelai jaket warna merah jadi barang bukti. Pasi Intel menduga, aksi itu dilakukan oleh orang yang sama, mengingat setelah penggranatan di Makoramil Julok, sepeda motor melaju ke arah timur. Sebelumnya, Selasa sore, masyarakat Desa Peutoe, Kecamatan Bireum Bayeun, sempat panik dan buru-buru bersembunyi karena mendengar suara tembakan (tiga kali). Setelah diusut masyarakat, tembakan itu ternyata berasal dari senjata seorang anggota intel Kodim setempat yang menembak seorang warga yang diduga GAM. Ketiga tembakan meleset dari sasaran. Masih dari Aceh Timur dilaporkan, dua sekolah dasar (SD) di pedalaman Kecamatan Idi Rayeuk, dibakar orang-orang bertopeng, Rabu (19/1) siang kemarin. Menurut saksi mata, kawanan pelaku mengenakan topeng serta membawa senjata laras panjang. Dua sekolah yang dibakar orang bertopeng itu, masing-masing SDN Padang Petuali (jaraknya sekitar 15 Km dari kota Idi) dan SD Negeri Simpang Damar (sekitar 20 Km dari kota Idi). Pada saat aksi pembakaran SD Padang Petuali (sekitar pukul 10.30 WIB) anak-anak sekolah maupun guru sudah pulang semua. Sedangkan ketika membakar SD Simpang Damar, khabarnya masih ada seorang guru dan beberapa muridnya. Oleh orang tak dikenal itu, mereka diperintahkan agar segera meninggalkan sekolah. Begitupun, diperkirakan guru dan murid di SD Simpang Damar, sempat menyaksikan sekolahnya dibakar orang-orang bertopeng itu. Menurut saksi mata di SD Simpang Damar, aksi pembakaran dilakukan beberapa orang yang mengenakan topeng, dengan diawasi sejumlah temannya yang bersenjata laras panjang. Sekolah dibakar dengan cara mengumpulkan bangku dan meja maupun lemari buku satu tumpukan, kemudian disiram bensin, dan disulut api. Seketika api menyala besar dan membakar plafon dan asbes serta papan-papan. Dalam satu jam, empat unit ruang belajar berukuran sekitar 8 M x 9 M itu musnah dilahap "si jago merah". Sementara aksi yang sama dalam waktu yang berbeda, SDN Padang Petuali yang dibakar, memusnahkan tiga ruang belajar dan satu ruang kantor guru, serta sejumlah rumah guru maupun rumah warga yang tidak ditempati lagi di seputaran lokasi sekolah. Kakandep Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur, Drs Baharruddin menjawab Serambi secara terpisah, membenarkan kedua sekolah di bawah pengawasannya dibakar orang tak dikenal. Dikatakan, kepala sekolah dan guru di sekolah itu, sudah melaporkan hal tersebut. Begitupun, ia mengaku tidak tahu harus berbuat apa. Kecuali menerima saja laporan yang disampaikan. Kepala SD Padang Petuali, Iriyanti yang ditanya Serambi di kediamannya, kelihatan masih sangat lelah dan sedih. Sehingga tidak mau berkomentar banyak. Hanya mengatakan pada saat kejadian ia tidak berada di tempat. Tapi pada hari kejadian itu, dia mengaku sedang dalam perjalanan menuju tempat kerjanya dari Idi. Di tengah perjalanan mendapat khabar sekolah yang dipimpinnya dibakar orang tak dikenal. Sehingga ketika mendengar laporan itu, pikirannya hanya mengarah kepada anak didik dan gurunya. "Alhamdulillah guru dan anak didik saya semuanya selamat," katanya dengan nada lemah. Menurut sejumlah sumber yang dihimpun Serambi, tidak ada korban dalam aksi pembakaran di dua sekolah tersebut. Baik yang cedera maupun yang tewas. Tapi bisa dipastikan sekolah permanen yang dibangun pemerintah tahun 1993 itu, tidak bisa digunakan lagi. Mobiler di sejumlah rung belajar juga musnah jadi abu.(tim) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ Didistribusikan tgl. 20 Jan 2000 jam 07:58:18 GMT+1 oleh: Indonesia Daily News Online <[EMAIL PROTECTED]> http://www.Indo-News.com/ ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++