On 15 Sep 99, at 15:03, amat wrote:
>
> > Enggak, saya setuju pengusutan Komisi HAM terhadap Indonesia, tapi HARUS
> > ADIL, harus ada Komisi HAM untuk Australia juga terhadap kejahatannya
> > kepada Suku Aborigin yang sudah 210 tahun nggantung saja ? kalau tidak
> > ADIL akan banyak militia baru timbul di mana-mana.
>
> amat:
> ini saya yang goblok atau....
Pasti pilih yang atau lah. Amat mah paling pinter
>
> gini ya... kalau mahkamah internasional mengadili, yang diadili kan para
> serdadu yagn masih hidup yang melakukan atrocities itu. ya, kan? mahkamah
> ini kan nggak bisa mengadili amangkurat yang 'membunuh habis keluarganya
> sendiri' karena pelakunya sudah kojor. ini sama juga dengan aussie: kan
> yang pada nggebuki aborijin itu kan kebanyakannya sudah kojor. lha apa
> mereka bisa dimahkamahkan? demikian juga yang 'menggebuki' dan 'menyikat'
> indian merah di emberikan.
>
> nah kalau ada orang menuntut kejahatan emberikan terhadap indian merah,
> dan oz terhadap aborijin, siapa yang akan dijadikan subyek hukum?
>
> juga, mbok ajaran moral 'adil' itu jangan dijual murah. kalau kita
> menuntut orang berlaku 'adil', jangan-jangan kita sebenarnya sedang
> 'sembunyi' atau menyembunyikan sesuatu di balik jargon 'keadilan'.
mbok jangan ngajari, pake jangan ini, jangan itu melulu, emangnya
kamu mbah ku apa
>
> > NO, selama Pers, Media Australia masih koar-koar tidak seimbang terhadap
> > Indonesia, anda akan jadi tidak adil juga, masalahnya itu lho MEDIA MEDIA
> > MEDIA Australia sudah tidak seimbang dan juga menyakiti hati jutaan
> > manusia Indonesia yang tidak ada sangkut pautnya terhadap TimTim.
>
> adakah media yang seimbang? jangan-jangan yang kita maksudkan dengan
> 'media yang seimbang' adalah media yang melayani kepentingan kita.
> barangkali bukan semata-mata karena media yang tidak berimbang, melainkan
> juga kecerdasan kita masing masing berbeda dalam menanggapi informasi.
>
Emangnya 'kita' cerdas. Atau bung sendiri aja yang merasa cerdas
> orang yang 'cerdas' tidak akan percaya dengan adanya 'media yang
> seimbang', tetapi juga tidak akan mengambaikan media, sekalipun mereka
> tahu bahwa 'media tidak pernah "seimbang" dalam pelaporannya'.
>
> >
> > Untuk membereskan yang lain, percayakan sama MPR untuk membabat habis
> > manusia-manusia serakah dan korup Indonesia. Kalau tidak mampu people
> > power yang akan meledakkan mereka.
> >
>
> bagaimana bisa 'percayakan sama..... kalau tidak mampu....'? percaya kok
> masih pakai kondisional semacam itu. bukankah lebih baik kalau para
> pengelola kedaulatan itu terus menerus dicritique?
Dan juga para penulis mailing ini yang suka mbagusi dhewe.
senep aku