>
> Dalam membuat analisis, mungkin ada baiknya kita tidak memukul rata semua
> elemen di RI. Ada hal menarik berkaitan dengan kesediaan RI menerima
> pasukan PBB.
>
> Pres. Habibie mengumumkan di SCTV, tentang kesediaannya
> menerima/mengundang pasukan PBB, TANPA PRASYARAT apapun. Artinya,
> komposisi dan negara mana pun yang ikut serta di kontingen PBB adalah
> terserah sepenuhnya pada PBB.
>
> Tak sampai semenit kemudian, juru bicara TNI, Mayjen Sudardjat,
> mengatakan, TNI menolak Australia ikut dalam pasukan PBB.
>
> Tak sampai semenit kemudian lagi, Ketua Golkar Ir. Akbar Tanjung
> mengatakan, Golkar menolak keikutsertaan AS, Australia, Portugal, Selandia
> Baru, dan Kanada dalam Pasukan PBB, dengan alasan kelima pihak itu punya
> kepentingan sendiri di Timtim.
>
> Nah, menarik ‘kan? Singkatnya: sikap Habibie tidak identik dengan TNI dan
> tidak identik dengan Golkar.
>
> Ali Alatas, saya kira, sebagai Menteri mau tak mau harus ikut suara
> Habibie. Namun tidak ada jaminan bahwa suara Habibie ini tidak akan
> ditorpedo on the ground di Timtim.
>
kalau begitu, omongan siapa yang bisa dipercaya: presiden tunjukan
pahabibi, juru bicara preman resmi bersenjata atau ketua partai bergambar
omah gendruwo?
yang sedang bikin senep,
amat