saya hanya berharap, kondisi seperti ini (lihat berita kompas di bawah)
semakin mendingin, dan kerjasama indonesia dan australia pulih seperti
sedia kala. kata pak wiryono: indonesia dan australia nggak bisa
mengelak untuk tidak tak bekerjasama, karena faktor geografi.

tetapi kalau ada berita semacam ini, ada baiknya kita sampaikan ke
media australia. saya dengar juga ada protes di kalangan guru bahasa
indonesia di canberra, karena gagal membawa muridnya ke bali, dan
kondisi sekarang ini menyebabkan murid-2 nya ikutan stress, protes
keras ke media. sayang barangkali tidak dimuat.

ada yang punya berita semacam ini?
-----

Senin, 20 September 1999, 12:42 WIB

Masyarakat RI di Australia Terus Diintimidasi

Canberra, 20/9 (ANTARA)

Warga Australia pendukung Timtim terus melakukan intimidasi dan unjuk
rasa beringas terhadap masyarakat dan mahasiswa Indonesia di Sydney dan
kota-kota lain di Australia. 


"Kelakuan warga Australia jauh lebih buruk dari masyarakat dunia
ketiga, dan tidak mencerminkan gembar-gembor klaim mereka sebagai 'The
Champion of Human Right'," kata Jon Soemarjono, warga Indonesia yang
menjadi pengajar di Universitas Sydney kepada ANTARA, Senin. 


Jon Soemarjono ikut menjadi sasaran keberingasan para simpatisan Timtim
di Sydney yang kebanyakan terdiri dari "bule". 


Ia dan keluarganya diteror dan dicaci-maki, sementara banyak mahasiswa
Indonesia mendapat penghinaan. Bahkan kadangkala tidak diperkenankan
menggunakan lift (elevator) kampus, kata Jon yang juga Ketua Persatuan
Indonesia, organisasi induk dari beberapa perkumpulan masyarakat RI di
Sydney dan sekitarnya. 


Jon mengaku, perlakuan pendukung Timtim itu sudah keterlaluan. Sebelum
ini mereka hanya melakukan demonstrasi dan unjuk rasa biasa, tetapi
kini sudah melakukan penyerangan, perusakan dan teror lewat telepon. 


Pihak Persatuan Indonesia atas nama masyarakat dan pelajar/mahasiswa
Indonesia di Sydney telah melayangkan surat protes kepada Kantor PM
John Howard dan pemimpin oposisi Kim Beazley. Namun sejauh ini belum
ada tanggapan langsung kepada masyarakat RI. 


Menurut koordinator Forum Komunikasi Indonesia di Sydney Silvester
Kodhi hari Minggu kemarin, toko Indonesia di Darling Harbour Sydney
diserang sejumlah massa pendukung Timtim sehingga mengalami kerusakan
parah. 


Warga Indonesia juga menjadi incaran di tengah-tengah berlangsungnya
acara kegiatan sosial. 


"Di Opera House ketika sedang melakukan kegiatan sosial kami didatangi
sejumlah orang dan menanyakan apakah anda pendukung Timtim?," cerita
Kodhi. 
Sementara putrinya dan mahasiswa Indonesia yang kuliah di Universitas
Teknik Sydney mendapat perlakuan pelecehan. 


Di Canberra, seorang mahasiswa RI penerima beasiswa AusAID di
Universitas Nasional Australia (ANU) Agus Wahyudi menyatakan mundur
sebagai protes atas sikap dan pernyataan pemerintah Australia yang
tidak fair terhadap Indonesia. 


Agus mengaku prihatin atas perkembangan di Timtim, namun arogansi
Australia yang terus menekan dan mengancam akan mengaitkan bantuannya
kepada Indonesia dirasakan sangat menyakitkan hatinya. 


"Saya risau dengan pernyataan itu karena itu berarti sama saja
Australia ingin menyengsarakan rakyat miskin di Indonesia," kata Dosen
di Universitas Gajah Mada (UGM) itu. 


Di Melbourne, Ketua Ikatan Warga Indonesia (Ikawiria) Tuti Gunawan juga
mendapat ancaman lewat telepon. Hal itu sudah dilaporkannya kepada
pihak kepolisian setempat. 



__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com

Kirim email ke