Email dari Jakarta:
EMERGENCY APPEAL
No. 125/SLD/IX/99
Situasi di Timor Timor semakin memburuk. Politik bumi hangus yang
dilakukan
oleh milisi pro integrasi yang didukung oleh kelompok TNI garis keras
masih
terus berlangsung. Meskipun pemerintah Indonesia telah memaklumatkan
keadaan
Darurat Militer, namun sampai detik ini TNI yang diberi mandat untuk
menjaga
keamanan tak mampu melaksanakan tugasnya secara profesional. Para
milisi
bersenjata pro-otonomi masih terus melakukan aksi brutal mereka.
Situasi yang terus memburuk dan berujung pada putusnya jalur komunikasi
dari
dan ke Timor Timur membuat kami kehilangan kontak dengan rekan-rekan
kami
yang berada di Timor Timur. Mereka saat ini berada di antara rakyat
Timor
Timur yang hidup dalam ketakutan dan ancaman. Berita-berita yang kami
peroleh dari sumber terpercaya menyebutkan bahwa mereka masuk dalam lis
daftar menjadi sasaran penculikan dan pembunuhan. Mereka adalah:
1. Yeni Rosa Damayanti (34 th)
Yeni, begitu ia biasa disapa, adalah manajer public relation Solidamor,
ia
juga Koordinator Komite Independen Pemantau pemungutan Suara (KIPER),
sebuah
lembaga pemantau jajak pendapat. Yeni juga mantan narapidana politik
akibat
tuduhan penghinaan presiden.
2. Tri Agus S. Siswowiharjo (33 th)
Tri Agus di Solidamor sebagai Manajer Media Relation, sedangkan di
KIPER
sebagai Ketua Divisi Pemantauan. Ia pernah dipenjara oleh rezim
Soeharto
selama 2 tahun dengan tuduhan menghina presiden. Ia juga anggota
Aliansi
Jurnalis Independen.
3. Mindho Rajagoekgoek (34 th)
Mindho sebelum gabung di KIPER sebelumnya aktif di yayasan Hidup Baru,
sebuah LSM yang mengurusi tapol / napol. Karena tugasnya itulah hampir
semua
penjara di Indonesia pernah dikunjunginya. Selama di Dili, Mindho juga
menjadi kontributor Radio Netherland.
4. Adi Pratomo (28 th)
Adi saat ini masih berstatus mahasiswa di Universitas Nasional,
Jakarta.
Jabatannya di KIPER adalah staf divisi operasional.
5. Antony Listianto (32 th)
Theolog (panggilan akrab Antony) adalah relawan pemantau jajak pendapat
asal
Jakarta. Selama bergabung di KIPER ia bertugas di kabupaten Manufahi.
Selama
menjadi mahasiswa ia sering turun demonstrasi menentang represi orde
baru.
6. Peter A. Rohi (57 th)
Peter saat ini menjabat sebagai redaktur pelaksana di harian Suara
Bangsa.
Ia merupakan salah satu wartawan yang menjadi saksi hidup invasi
militer
Indonesia ke Timor Timur di tahun 1975. Saat dia masih menjadi wartawan
di
Suara Indonesia, Malang, pernah dikirimi kepala manusia karena
kegigihannya
menginvestigasi kebijakan penembakan misterius (petrus). Ia juga
merupakan
anggota marinir yang desertir.
7. Joaquim Rohi (25 th)
Joaqim merupakan wartawan muda yang sangat aktif selama melakukan
peliputan
di Timor Timur. Ia banyak membantu KIPER dalam menginvestigasi masalah.
Saat
ini ia masih menjadi anggota Partai Rakyat Demokratik cabang Surabaya.
Ia
adalah anak kandung dari Peter A Rohi.
8. Yakob Rumbiak (37 th)
Yakob merupakan mantan narapidana politik dengan hukuman 13 tahun
akibat
menggalang demonstrasi pengibaran bendera Bintang Kejora (bendera
kebangsaan negara Papua Barat). Selama di KIPER, Yakob bertugas di
kabupaten
Viqueque. Hari Selasa (7/9) ia masih mengontak Solidamor dari Baucau.
Tapi
saat ini kami kehilangan kontak.
Menurut Bonar Tigor Naipospos (Ketua Solidamor), sdri. Yeni Rosa
Damayanti
terakhir menghubunginya hari Selasa (7/9) pkl. 11.00 WIB. Dalam
pembicaraan
terakhir itu, Yeni mengatakan bahwa situasi semakin tidak aman dan
tempat
mereka tinggal sedang diserang oleh milisi, karena itu mereka berencana
untuk mengungsi ke tempat lain. Yeni dan teman-temannya memang sejak
hari
minggu (5/9), terus berpindah-pindah tempat untuk menghindari bahaya.
Sejak saat itu kami kehilangan kontak dengan Yeni dan teman-teman.
Telpon
selular yang dibawanya tidak berhasil kami hubungi. Situasi ini membuat
kami
semakin khawatir, terlebih mengingat bahwa Yeni dan Tri Agus masuk
dalam
daftar milisi sebagai orang yang harus dibunuh.
Melalui emergency appeal ini kami menghimbau semua pihak yang prihatin
terhadap aksi brutal di Timor Timur untuk melakukan tindakan protes
terhadap
pemerintah Indonesia c/q TNI.
MARIANO LOPES DAN AMANDIO ARAUJO
Hari ini kami memperoleh informasi yang sangat mengejutkan bahwa
Amandio
Araujo (Sekretaris KIPER) yang juga sekretaris pribadi dan anak angkat
Uskup
Belo serta Mariano Sabino Lopes (Ketua Umum DPP Impettu) tewas terbunuh
pada
saat milisi menyerang rumah Uskup Belo, di Lecidere, senin (6/9).
Informasi ini terus masih kami konfirmasi. Tapi sumber kami
menyebutkan,
David Dias Ximenes, tokoh CNRT, melihat sendiri mayat mereka berdua
itu.
Para pemuda Timor Timur yang hari ini banyak berkumpul di Solidamor
juga
meyakini kebenaran berita ini.
Jakarta, 8 September 1999; Pkl. 20.15 WIB
SOLIDAMOR
__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com