Assalamulaikum

Salam bahagia kepada saudara-saudara  yang sudah lama sekali saya tidak ikut 
berdiskusi dengan kawan2, Bpk2, Ibu2, Mbak2, dan siapa saja yang ikut di 
milis. Oleh karena itu saya ingin ikut bergabung kembali dengan memberikan 
sebuah bahan diskusi mengenai situasi politik antara Indonesia sebagai yang 
"katanya" selalu menjadi ancaman bagi Australia beserta sekutunnya, Nah 
untuk itu bacalah artikel yang saya temui di bawah ini dan analisalah dan 
marilah kita berdiskusi tentang bagaimana Indonesia sebagai negara yang 
berdaulat bisa mengantisipasi bahaya2 dan ancaman baik dari segi politis, 
ekonomi, ketegangan rasial, sentimen agama dan sebagainya yang bisa 
meruntuhkan Indonesia sebagai negara. Mudah-mudahan dengan adanya semacam 
ancaman2 itu bagaimana rakyat Indonesia menghadapi fenomena ini, dan 
berusaha mencari jalan keluar yang memuaskan semua pihak baik itu Orang 
Jawa, Cina, Arab,India,Aceh,Banjar, Bugis, Ambon, Madura,dsb.  dan juga baik 
itu Islam, kristen, Budha, Hindu. dan baik itu orang yang tinggal di jawa 
dan luar jawa spt sumatera, kalimantan, Nusa tenggara, Sulawesi,I rian Jaya 
dan sebagainya. Untuk sementara saya cukupkan kali ini. dan mudah-mudahan 
bisa mendapatkan masukan-masukan yang baik dan membangun

sekian

Wassalam
dan salam hormat
Abdul Basit Abdat

AUSTRALIA yang merasa terpencil di belahan selatan memerlukan pertahanan 
untuk melindunginya dari ancaman yang datang dari tetangganya. Perang Dunia 
II memang membuktikan bahwa satu-satunya kemungkinan ancaman terhadap 
keamanan Australia adalah dari arah utara, yaitu Indonesia atau melalui 
wilayah Indonesia. Pengalaman ini mendorong pihak Australia untuk mencari 
sistem pertahanan yang mampu menghalau setiap ancaman dari luar. Australia 
yang dikelilingi oleh negara-negara ``nonputih`` khususnya di utara, 
memiliki kebijakan politik dan pertahanan yang bergantung ke Barat dan 
selalu berlindung di bawah kepentingan global strategi Amerika Serikat.

Australia selalu berusaha menonjolkan diri sebagai bagian dari Asia Tenggara 
dan sangat berminat untuk selalu campur tangan dalam setiap persoalan 
antarnegara di Asia Tenggara, bahkan dalam banyak hal menunjukkan sikap yang 
ingin mendominasi. Namun di pihak lain Australia ingin menunjukkan sikap 
sebagai pengawal di Asia mewakili Amerika Serikat. Sikap ini tampaknya 
merupakan bagian dari strategi untuk menjamin keamanannya guna menciptakan 
kondisi agar wilayah di sekitar negaranya selalu berpihak dan mendukung 
kepentingan Barat.

Cara-cara Australia ikut menangani masalah Timtim dengan harapan dapat
memperkuat posisinya dan meningkatkan pamornya sebagai kekuatan yang diakui 
dan diandalkan dalam memelihara keamanan dan stabilitas Asia Tenggara atau 
untuk diakui sebagai polisi dunia bersama Amerika Serikat. Sudah dapat 
diduga bahwa dalam waktu-waktu mendatang wilayah Timtim akan merupakan 
negara baru yang sangat didominasi oleh kepentingan Australia/Barat. 
Indonesia dalam hal ini harus mampu mengantisipasi berbagai permasalahan 
yang muncul di kemudian hari sebagai akibat ``dikuasainya`` Timtim oleh 
pihak Barat. Indonesia seharusnya perlu mengambil sikap politik yang jelas 
dan tegas dalam membina hubungan dengan ``negara baru`` di Timtim apalagi 
kalau Timtim berminat menjadi anggota ASEAN. Mengalirnya bantuan Barat ke 
Timtim dapat diperkirakan akan sangat berpengaruh terhadap hubungan 
ntarpenduduk dengan wilayah Timor Barat. ASEAN hendaknya cukup waspada
terhadap sikap politik Australia yang cenderung akan menggunakan ASEAN 
sebagai kendaraan politiknya, bahkan akan menarik ASEAN agar selalu bersikap 
membela kepentingan Barat.

                 Deteksi dini

Bagi Australia, Indonesia merupakan negara penyangga yang dinilai berpotensi 
memiliki sikap dan pandangan politik yang tidak selalu sejajar dengan 
kepentingan politik Barat. Karena itu Australia selalu berambisi melihat 
Indonesia dalam keadaan yang transparan. Sekecil apa pun yang terjadi dan 
berkembang di Indonesia harus dengan cepat diketahui oleh Australia sebagai 
upaya deteksi dini. Sikap yang selalu menaruh curiga terhadap Indonesia, 
menyebabkan Australia berusaha memanfaatkan semaksimal mungkin setiap 
hubungannya dengan Indonesia apakah di bidang politik, ekonomi, 
sosial-budaya, pendidikan, perdagangan, kerja sama militer, dan 
sebagainya.Hal ini dilakukan baik secara ``tertutup`` atau ``terbuka``, 
termasuk sikapnya yang tanpa malu-malu, dan demonstratif menampung 
orang-orang Indonesia yang bersikap memusuhi pemerintah Indonesia.

Sebagai contoh kecil di bidang kerja sama pendidikan, memang secara
kasatmata tampaknya Australia begitu ``generous`` membantu meningkatkan SDM 
di Indonesia. Tetapi di balik itu tampaknya tidak ada sesuatu yang gratis di 
dunia ini. Tidak sedikit para ilmuwan dari karya siswa yang memperoleh 
beasiswa di Australia itu disiplin ilmu yang ingin dipelajarinya ditentukan 
oleh pihak Australia. Bahkan skripsi atau tesis di akhir pendidikan tidak 
jarang pula risetnya harus dilakuan justru di wilayah Indonesia. Pada 
akhirnya semua hasil penelitian dan kajian tersebut tersimpan rapi dan 
sistematik di berbagai perguruan tinggi Australia sesuai dengan 
keperluannya. Sehingga Australia memiliki koleksi informasi terlengkap 
tentang Indonesia modern. Tidak jarang terjadi seorang diplomat asing yang 
akan ditempatkan di Indonesia datang ke Australia terlebih dahulu guna
memperoleh informasi aktual tentang Indonesia. Semua informasi dan data 
tentang Indonesia bukan semata-mata untuk kepentingan dunia intelektual, 
tetapi digunakan sebagai bahan untuk melakukan deteksi dini menghadapi 
segala kemungkinan yang terjadi dari utara. Pada tahun 1990-1991 di ANU 
(Australian National University) saja sudah terdapat sekitar 55 orang ahli  
tentang Indonesia yang menguasai segala macam disiplin ilmu tentang 
Indonesia. Mereka ini sering pulang pergi ke Indonesia dengan bebas, bahkan 
pendapat atau teori mereka dinilai sebagai narasumber yang dipercayai oleh 
orang Indonesia sendiri.

Di bidang kerja sama pembangunan, Australia memang menyediakan anggaran 
khusus yang katanya untuk membantu program pembangunan di Indonesia. Tetapi 
dengan syarat bahwa bantuan tersebut digunakan untuk program pembangunan di 
wilayah Indonesia bagian Timur. Prasyarat ini seolah-olah sebagai peran 
serta Australia membantu pemerintah RI melaksanakan pembangunan di wilayah 
Indonesia bagian Timur. Namun apabila dikaji, sebenarnya memiliki tujuan 
jangka pajang yang strategis. Australia memang secara sistematis dan terarah 
berusaha mengikuti setiap perkembangan yang terjadi untuk memperoleh semua 
keterangan apa saja tentang Indonesia. Dengan demikian mereka dapat mencari 
berbagai alternatif dalam mengantisipasi setiap kejadian.

                 Disintegrasi
Melihat faktor jumlah penduduk, jumlah etnik dan kemajemukan masyarakat 
serta belum meratanya kemakmuran di semua wilayah Indonesia, Australia 
beranggapan bahwa Indonesia adalah negara yang berpotensi untuk terjadinya 
disintegrasi. Bagi negara seperti Australia, bila memang terjadi 
disintegrasi hal itu akan lebih menguntungkan kepentingannya. Maka Australia 
tanpa ragu-ragu akan mendukungnya bahkan mendorong ke arah terjadinya 
disintegrasi itu. Kemungkinan-kemungkinan ini sudah diperhitungkan oleh 
Australia, karena itu tidak mengherankkan bahwa upaya membantu pembangunan 
di wilayah Indonesia bagian timur adalah tidak lepas dari usahanya 
menciptakan suatu ``sphere of influence`` di wilayah tersebut. 
Setidak-tidaknya penduduk setempat sudah mengenal dan kalau mungkin merasa 
berterima kasih dan berutang budi pada ``kebaikan`` Australia. Oleh karena 
itu tidak mengherankan kalau sering tampak berkeliarannya orang-orang 
Australia yang dikirim sebagai ``expert di kawasan tersebut. Dalam hubungan 
ini, Indonesia harus cepat mengantisipasi semua kegiatan Australia 
baik``tertutup`` maupun ``terbuka`` yang bermaksud ikut campur dalam 
penanganan pembangunan di wilayah Indonesia bagian timur. Adalah sulit untuk 
tidak menduga kalau sasaran mereka selanjutnya setelah Timtim adalah 
``bermain api`` di Irian Jaya dan/atau Maluku.

Semoga kita tidak terjebak lagi oleh permainan Australia yang lebih halus 
dalam upayanya menanamkan pengaruh yang lebih luas di wilayah timur 
Indonesia. Apalagi kalau melihat kemahiran mereka menguasai media 
internasional yang sengaja melakukan disinformasi dengan menggunakan 
kecanggihan teknologi komunikasi yang dikuasai Barat untuk mempengaruhi 
opini masyarakat internasional. Harapan Australia bahwa pada suatu saat 
Indonesia akan mengalami disintegrasi, maka pengaruh Australia sudah 
tertanam di kalangan penduduk Indonesia bagian timur. Terpecah-belahnya 
Indonesia akan memudahkan pihak Barat dan Australia ``menguasai`` Indonesia 
baik politik, ekonomi, maupun pertahanan.

Apa yang terjadi di Timtim merupakan kenyataan yang mungkin tidak terlepas 
dari kecerobohan-kecerobohan yang pernah kita lakukan. Tentunya kita sebagai 
bangsa diharapkan tidak ingin melakukan kesalahan atau terjebak lagi oleh 
provokasi pihak lain yang dapat mencelakakan diri kita sendiri di mata dunia 
internasional. Hal yang sangat perlu kita kaji dan antisipasi adalah dampak 
selanjutnya dari masalah Timtim. Terutama dalam menerima kehadiran satu 
negara baru di kawasan Asia Tenggara serta sikap politik kita selanjutnya 
terhadap Australia yang ternyata sudah menunjukkkan tindakan yang tidak 
bersahabat bahkan memusuhi Indonesia.

Semua itu merupakan pelajaran bahkan tantangan bagi hari depan bangsa
Indonesia untuk dapat menentukan kebijakan lebih lanjut tanpa mengorbankan 
rasa persatuan dan kesatuan. Dan memang bisa diduga bahwa sikap dan tindakan 
Australia tersebut tampaknya tidak berdiri sendiri. Dalam hal ini penulis 
percaya adanya teori konspirasi yang memang sengaja ingin menghancurkan 
Indonesia agar lebih mudah dikuasai, baik secara ekonomis maupun politis. 
Hanya bangsa Indonesia yang berhak menentukan kepentingan nasionalnya dan 
hanya dengan memelihara persatuan serta kesatuan, Indonesia akan memiliki 
hari depan yang lebih baik bagi seluruh rakyatnya.***(A-2



______________________________________________________
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

Kirim email ke