Yang paling enak dalam berpolitik adalah jika suatu tindakan politik
dipastikan akan memperoleh keuntungan politik Jadi mau jadi silakan, mau
tidak jadi juga silakan. Ya analogi dengan "All Indonesian Final" dalam
final bulutangkis All England.
     Misalkan :
     Kalau tindakan politiknya jadi dilaksanakan, keuntungan politiknya
adalah "begini"
     Kalau tindakan politiknya tidak jadi dilaksanakan, keuntungan
politiknya adalah "begitu".
     Tinggal, bagaimana mengupayakan, sehingga kesenjangan antara nilai
"begitu" dan nilai "begini" sangat kecil. Syukur-syukur sama besar.
     Sayangnya, tindakan politik semacam itu adalah sesuatu yang paling
sulit dalam dunia politik.
     Saya nggak tahu, siapa saja politisi Indonesia, khususnya yang berada
di MPR, yang mempunya pola pikir seperti itu.

Salam,

Nasrullah Idris








Kirim email ke