Sorry to be a wet blabket on your happy parade Pak yusuf
Were you serious wehn you write that email? i hope I missed some sarcasm or 
double meening becasue i can't believe that you would accept him just 
becasue he accept the fact that he totally stuffed things up
i don't think he did accept that fact and even if he did that doesnt mean 
that he wont go and do exactly the same thing all ove ragain

It takes more than prety speaches to run a country
i hope you were being sarcasitic and it was only my imperfect indoensian 
that meant i missed the point

Please enlighten me

Ben


>From: Yusuf-Wibisono <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
>To: Multiple recipients of list <[EMAIL PROTECTED]>
>Subject: Bravo, Pidato Habibi Bagus Sekali
>Date: Fri, 15 Oct 1999 14:16:38 +1100 (EST)
>
>Warning: Mungkin sedikit out of topic. Sorry about that.
>          Yg tidak berkenan, silakan delete langsung.
>;-)
>
>Semalam, saking indahnya pidato Habib pake i di belakangnya,
>saya sampe ketiduran; nggak tuntas. Luar biasa, pidato yang
>bagus sekali (eh, wong ketiduran, kok mengambil kesimpulan.
>Biarin aja, soalnya yg gini-gini lagi trendy... Buktinya,
>kemarin itu orang-orang yg protes UU-PKB banyakan juga
>nggak pernah baca tuntas what the hell UU-PPKB is).
>
>Sampe mana tadi...
>Oh, ya, soal pidato:
>
>Pidato Habibi itu benar-benar digarap secara piawai...
>Cermat, tidak ada salahnya barang sedikit pun; dan sempat
>dipuji-puji penuh kegembiraan oleh para pengamat ekonomi,
>sosial, politik, dan bahkan oleh pengamat pertandingan
>sepakbola, dan bulutangkis.
>
>Demikian pula, saking sukanya dengan pidato itu, para
>demonstran, mahasiswa, dan sebagainya menyambut suka cita
>dengan pesta kembang api dan bedug bertalu-talu. Ini
>harus disyukuri dengan sebaik-baiknya.
>
>Habibie tampil dengan penuh rasa rendah hati.
>Semua orang juga tahu, presiden itu manusia, dan tentu
>ada kelebihan dan kekurangannya; dan Habibie sebagai
>negarawan yg berjiwa besar segede gajah, tampil sangat
>rendah hati.
>
>Di Indonesia ini, yg arogan-arogan biasanya terpinggirkan.
>Dulu Amien Rais agak arogan, akhirnya pemilu cuma dapet dikit,...
>terus introspeksi, jadi lebih rendah hati, bisa jadi ketua MPR.
>
>PDIP dulu agak arogan, mentang-mentang menang pemilu, eh, terus
>voting kalah terus. Terus introspeksi, dan akhirnya dagangan
>sapinya laku... (ketua DPR terpilih sesuai skenario mereka ;-).
>
>Lha, rupanya Habibie menyadari hal itu. Di pidatonya dia
>tidak menyombong barang sedikit pun. Dengan lapang dada,
>dia mau mengakui segala kekurangan dan kegagalannya. Demikian
>pula, recovery ekonomi, inflasi rendah, rupiah terstabilisasi,
>dan sebagainya, yang jelas-jelas merupakan jasanya secara
>pribadi, dan rakyat Indonesia yang lain tidak ada yang
>ikut berkontribusi aktif... sama sekali tidak diakuinya
>sebagai kesuksesannya.
>
>Sebaliknya, untuk kasus Bank Bali, dimana tidak ada seorang
>pun anak buahnya yang terlibat, malah secara legawa diakuinya
>sebagai kesalahannya, dan munduk-munduk meminta maaf kepada
>rakyat. Mengharukan.
>
>Mungkin untuk pidato sekualitas ini, rakyat Indonesia
>perlu tampil bahu membahu, kalo perlu membawa bambu runcing
>di kedua tangan, dan mengacungkan jempol untuk presidennya.
>(Sedikit catatan teknis: karena kedua tangan sudah memegang
>bambu runcing, perlu dipikirkan jempol yang mana yang harus
>diacungkan).
>
>Dengan pidato yang sebaik itu, mungkin agenda reformasi
>berikutnya bisa berjalan dengan mulus. ;-)
>
>;-)
>

______________________________________________________
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

Kirim email ke