Kepada Pak Yusuf dll yg terhormat
Saya ingin minta maaf duluhan kalau saya belum bisa berbahasa indonesia
dengan
baik dan bener
Saya sebagai warga negara Australia ingin membela Aus yang sedang dijelekkan
dengan babi buta oleh semua pihak di Indonesia. Australia dituduh kurang
bersahabat dengan Indonesian dan malah ingin memecah belah Indonesia. Dua
tuduhan ini sebenarnya palsu. Australia tetap ingin bersahabatan sama
Indonesia
tetapi juga merasa mau mendukung rakyat Timtim yang memilih dengan
kemerdekaan
dengan bebas. Australia sebenarnya lebih senang kalau rakyat Timtim memilih
bergabung sama Indonesia dalam jajak pendapat tetapi merasa harus
menghormati
hak timtim untuk menentukan masa depannya. Kalau anda tidak setuju dengan
fakta
ini yang saya mengajukan tolong baca surat yang dikirim perdana menteri
Australia John Howard kepada Presiden RI BJ Habibie. Surat ini tidak
mengajukan
jajak pendapat pada masa yang dekat malah mengusul bahwa jadual yang paling
tepat adalah 10 tahun ke depan. Baik Timtim sama Indonesia akan lebih untung
dalam keadaan tersebut. Indonesia bisa dianggap lebih baik hati dan
demokratis
Timtim dapay mengetahui ada kemungkinan bergabung sama Indonesia tanpa
pendudukan TNI di Timtim. Akibatnya kemungkinan Indonesia menang jajak
pendapat
lebih besar.
Tetapi malah Habibie karena kepentingannya sendiri malah memilih jajak
pendapat
yang terlalu cepat dan menyebabkan banyak rakyat Timtim dikorbankan.
Tolonglah perhatikan dan menganalisa percakapan saya dengan teliti
oh satu hal lagi. Saya ragu percaya mahasiswa Indonesia diteror oleh orang
Australia sampai mau pulang. Saya punya banyak teman di kampus saya namanya
ANU
(Australian National Univeristy) di Canberra, Australia dan sampai sekarang
saya
belum tahu ada satu yang pulang kampung. Saya pernah dengar banyak mengenai
disinformasi Aus (yang nggak jelas bener) tapi apa mengenai disinformasi
oleh
pihak Ina.
Ben Preston
______________________________________________________
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com