Serial :Den Jarwo (101)
 
                          Three W (II)
                (Indoz-net, Rabu 8 Desember 1999)
 
        'W' yang ketiga adalah don't believe to the English 
arguments ! Orang Inggris banyak bo'ongnya, kata orang 
Eropa daratan. Kalau istilah Den Jarwo ya : Esuk dhele, 
sore tempe ! Pagi masih berbentuk kedelai eee..sorenya 
sudah berupa tempe. Alias mencla-mencle, master plin-plan : 
rencana induk mencla-mencle. Ha...ha..ha..istilah baru yang 
maha ngawur. Ya ben, padha-padha gak bayar aja kok protes.
        Dan bener ini terbukti, setidaknya satu sampel. 
        Setelah salah satu Bank yang dimintai Den Jarwo 
untuk buka rekening itu menolak memberikan nomor account 
kecuali Den Jarwo bisa menunjukkan surat bukti tinggal di 
Bradford. " Paling tidak ya oret-oretan dari Land Lord mu 
lah !" begitu kata pegawai wanita itu, yang ..ehmm.. 
senyumnya itu lho ...mak clesss...! kayak salju menimpa 
bulu domba, Den Jarwo mencoba menghubungi Student Union 
Information service. Kayak ngadu sama simboknya, Den Jarwo 
bilang :
        " I need acceptance letter from this university, 
please explain in that letter that I stay in this address. 
I am a postgraduate student, that may gusti Allah ngijabahi 
will take 3 years ..."
        " Wait a minute...wait a minute. What do you mean 
by what did you say : 
gguust...alaah..ng...ng..ng...ngijj...!"
        "Wualah Landa pethong, gak isa ngomong Jawa koen 
ya. Ya sudah bagian itu jangan ditulis..! 
ngang..ngeng..ngang..ngeng..kayak laler !"
        "Okey...you could pick up this letter next Monday !"
        "Next Monday ? Bikin surat kayak gitu aja perlu 
melewati Kamis sore, Jum'at, Sabtu, dan Minggu. Wis Jan 
males banget sampeyan !"
        "What are you saying ?"
        "Oh, no..no.. Thank you. You are very smart, 
clever, cooperative, beautifull, gemah ripah loh jinawi !"
        Padahal, lha orang kok guendutnya ngalahin Suti 
Karno. Rak abot iku sanggane.
        Hari Senin itu dengan membawa surat dari Student 
Union itu Den Jarwo pergi ke Bank lagi. 
        "Hallo Michelle , I got your message in my home 
phone that I should bring a confirmation letter of my 
address in UK in order to open my account.....!".
        Ceritanya setelah menolak permohonan yang dulu itu, 
si Michelle, bolak-balik telepon ke rumah Den Jarwo, yang 
intinya cepetan lho bawa surat keterangan itu, biar segera 
diproses. Bener ya, sumpah ya, janji ya. Wuihh kemaren 
ketus, kok sekarang ngoyak-oyak gitu. Rak siut ah !
        "Yes, do you come with them ?"
        "No, I am failed to get such letter from my 
Landlord. My Landlord is going to Pakistan, may be he likes 
to participate in 'merajah' Nawaz Syarif there...!"
Boro-boro minta surat ke Landlord, ketemu saja takut je. 
Orangnya tuinggi besar dengan cambang kayak almarhum 
Ayatullah Khomeini. Kalau jalan saja mak 
jleng...jleng...jleng..semut-semut lari terbirit-birit. 
Semut ya lari, kalau orang Indonesia ya senengnya 
kongkow.Masak semut kongkow ?
        " What ?!"
        "I just bring the letter from my student union but  
there is my address in UK in there, if it is enough it's 
okey, If not, It would'nt be 'pathek-en' not belong to your 
Bank..there are many Bank in the world, Bang Samiun, Bang 
Ali, Bang-bang tut jendela ela kaca, sapa brani ngentut 
ditumbak raja tuwa, tuwa-tuwa kaji rambute kari siji, ji-ji 
nah sing ngentut ora nggenah...unyil kucing!"
        "Okey..okey...it is more than enough, here your 
number of account..." kata Michelle sambil mengulurkan 
tangannya, menyodorkan buku ke tangan Den Jarwo.
        Salju turun. Membawa kesejukan di hati keduanya. 
Dua mata bertemu : cling ! 
        Den Jarwo deg-deg plas. Ditariknya tangannya dari 
balik kripyak loket pelayanan Bank itu. Ternyata yang 
dipegangnya barusan bukan jemari Michelle, tapi bungkus 
rokok : Long Beach....! Pantes putih banget !


Bison

----------------------
Dermawan Wibisono
[EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke