>*****However, textbook dengan journal tetap lain (saya mau nulis :
>hahahahaha, tapi saya tarik lagi, kesannya meremehkan)
>#####Eh sama saja tahu. Coba perhatikan irisan antara keduanya, yakni
>sama-sama mengandung pemikiran orang lain. Okelah kita sebutlah text
>journal.

OOOh 'tidak' pak guru


>*****So, kalau anda ingin kemajuan bagaimana supaya konsumen komputer tidak
>usah beli Pentium V, VI, VII .. etc karena yang Pentium III sudah kuno, maka
>terobosannya adalah melakukan pemograman processornya, nah proses
>pemrograman processor di mana depan itu bisa dilakukan dengan melakukan
>segala update di 'journal' dan tidak akan ada di textbook.
>#####Pentium yang saya maksudkan itu hanya sekedar ilustrasi. Maksud saya
>begini : bagaimana pun sama pintarnya dua orang profesor, tetapi kalau otak
>yang satunya ibarat pentium I dan otak yang lainnya ibarat pentium II, maka
>kecepatan enginering, kecepatan kalkulasi, dan kecepatan analisisnya akan
>berbeda juga antara keduanya.

PR:
My point was not to the 'pentium', you have to underline this point,
tetapi pada "efek manfaat antara journal dengan textbook"
pentium hanyalah sekedar contoh problema rumit masa depan di bidang komputer,
bahwa trend masa depan itu processor tidak akan di'ganti' tetapi di'program'
nah untuk 'menerobos kasus ini', journal lah jawabannya untuk updatenya,
bukan text booknya

tolong anda simak lagi inti pembahasan saya antara journal dengan textbook

anda 'gebyah uyah' suatu pengertian textbook,
kalau anda akan mengatakan sarjana/ilmuawan siap pakai, atau apalah
istilahnya, jangan pakai 'textbook'
jaman sudah lain, hampir millenium ke 3.

Wassalam
Pudjo Rahardjo

Kirim email ke