Teman-teman di Indoz-net, setalah saya membaca
tanggapan dari beberapa teman kita di milis ini, mari
kita membaca sekali lagi sebagian dari forwarding-nya
Mas Yusuf Henuk mengenai "Negri kita diobok-obok
jin-jin". Beberapa bagian sudah saya highlight dengan
tanda ****.....****.
ADVONTURIR YANG GAGAL.
Skenario kudeta halus yang gagal adalah Timor Timur.
Sekitar bulan Agustus 1999, saya ungkapkan dalam milis
ini bahwa TNI-AD mempunyai master plan
untuk genosida (pembantaian) di Timor Timur.
Banyak orang yang tidak percaya.
****Sekitar bulan Oktober 1999, muncul argumen
bahwa kekerasan di
Timor Timur adalah ungkapan rasa kecewa
militer karena kecolongan. Ternyata setelah diusut
oleh KOMNAS-HAM benang merah kelihatan (dan diakui
oleh para Perwira Tinggi yang diperiksa),
yaitu pola sistematis kekerasan menunjukkan adanya
master plan genosida.****
Alasan nalarnya ialah kalau militer bisa menyadap
pembicaran Andi Galib dan Habibie, jelas militer
mengetahui akan adanya referendum di Timor Timur.
Alasan kejutan atau kecolongan bisa dieliminasi.
Jadi TNI tahu akan ada referendum sebelum
dilontarkan oleh Habibie.
****Kedua, intelijens Barat (Australia, US, dan
Inggris) juga sudah tahu akan skenario
kejam TNI-AD karena mereka ***lalu membuat persiapan
seperlunya untuk intervensi.****
Lalu mengapa TNI-AD pusing-pusing masalah
Timor-Timur? Alasannya, win-
win situation dari perhitungan TNI.
Kalau menang, TNI berhak membabat rakyat Timor-Timur
dengan dalih urusan Timor Timur sudah menjadi urusan
dalam negeri. Kalau kalah mereka akan
membabat juga dengan alasan kecolongan atau kecewa.
****Jadi menang atau kalau akan tetap terjadi genosida
(pembantaian).****
Juga kita harus melihat faset besarnya, kalau menang
di Timor Timur TNI akan mempunyai kartu truf
dalam posisi tawar menawar dengan pemerintah sipil.
Targetnya adalah mempunyai bagian besar dalam
pemerintahan reformasi dan mempertahankan
dwifungsi.
Ingat pada waktu itu, Megawati yang dijagokan untuk
jadi presiden dan Megawati pula yang gemas
ingin mempertahankan Timor-Timur. Kalau pihak
integrasi menang, dan kubu Megawati menang, bisa
dibayangkan kekuatan posisi tawar-menawar TNI-AD.
****Ternyata gagal dan 'out-of-control', dunia
Internasional melakukan intervensi.****
Intervensi yang begitu kuat ini diluar
perhitungan TNI-AD. Itu sebabnya
mereka mencoba kartu terakhir, insiden peta
perbatasan. Kalau ini berhasil
(konfrontasi dengan BARAT),
****maka rakyat kita
yang bodoh (termasuk **maha-siswa dan akademisi kita
yang banyak berpikiran pendek**) akan mudah di-
bangkitan semangat ultra nasionalisme.****
Menghadapi perang gawat, tentu TNI akan ambil alih
pemerintahan. Tapi usaha inipun gagal juga karena
INTERFET dan UN melakukan manouver politik yang
jitu.
Intinya, 'mari kita samakan peta kita dan patroli
bersama'. Win-win situation bagi TNI malah jadi
bangkrut total. Bahkan insiden peta malah
mempermalukan wajah bangsa kita. Kalau peta Belanda
lebih akurat (yang dijadikan acuan perwira lapangan),
mengapa peta yang diberikan ke INTERFET adalah
peta dari pemerintah RI?
Dengan perkataan lain selama dipegang Suharto,
kita bukan semakin maju melainkan semakin bodoh, buat
peta saja tidak bisa.
Kalau argumennya ialah salah pakai peta oleh TNI, ini
juga menunjukkan kecerobohan militer dalam
menangani situasi darurat. Kalau disengaja
memberikan peta yang berbeda, ini juga menunjukkan
bahwa TNI memang mau bikin ulah.
***Kalau ada genosida dimana makamnya? Ah kita
lupa!!!
Dimana makam satu juta orang yang dibabat tahun
1966-1969?
Tidak ada, karena sebagian besar dibuang kesungai dan
laut. Saya ingat dilarang makan ikan waktu itu, karena
banyak korban dibuang di laut dan sungai tempat saya
tinggal. Laut Indonesia adalah makam terbesar.***
DavidG
Nah, sekarang saya tanya, KENAPA "TERNYATA
OUT-OF-CONTROL DUNIA INTERNASIONAL MELAKUKAN
INTERVENSI"? Jawabnya ada di tulisan di atas ini.
Rasa anti Australia TIDAK berasal dari intervensinya
INTERFET di TimTim. KENAPA ADA INTERVENSI INTERFET DI
TIMTIM? Jawabnya ada di tulisan di atas ini. Juga
sebab ternyata TNI tidak mampu (baca: tidak
mau)menyelesaikan masalahnya di TimTim. Jadi pada
hemat saya, masalah anti australia TIDAK MULAI DENGAN
MASUKNYA INTERFET KE TIMTIM ATAU JAJAK PENDAPAT YANG
KATANYA TIDAK ADIL, TAPI SEBELUMNYA DENGAN
"kecerobohan militer dalam menangani situasi darurat."
Salam,
DavidG
__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Talk to your friends online with Yahoo! Messenger.
http://im.yahoo.com