Teman-teman Indoz-net semua, Seandainya saya betul-betul 'Sosok Seorang Ilmuwan yang Sebenarnya" seperti Sang Ilmuwan Paling Ngetop di Indoz-net, lulusan ITB, saya akan MENJAGA NAMA BAIK SAYA DAN ALMAMATER SAYA LEWAT BERUSAHA MENULIS BANYAK TULISAN YANG BETUL-BETUL BERMUTU KETIMBANG "ME- NULIS ASAL MENULIS" SEHINGGA YANG TERLIHAT HANYA KUANTITAS TULISAN YANG BETUL-BETUL TIDAK BERMUTU SEPERTI TERBACA DIBAWAH INI. Date sent: Sun, 30 Jan 2000 23:55:18 +1100 (EST) Send reply to: [EMAIL PROTECTED] From: "Nasrullah Idris" <[EMAIL PROTECTED]> To: Multiple recipients of list <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Sosok Ilmuwan yang Sebenarnya NASRULLAH: > Terkadang bagi polisi, tidak terlalu penting untuk menanyakan secara > detail tentang perilaku seorang maling yang kabur kepada seseorang > yang telah melaporkan, ke arah mana maling itu lari. Apalagi bila si > pelapor itu memang sibuk. Polisi pun bisa maklum. Bagi polisi, dengan > laporan itu saja sudah memberikan peluang yang semakin lebar bagi > tertangkapnya maling. Si pelapor sedikit-banyak dianggap telah me- > ringankan tugasnya. Dia tidak lagi mempersoalkan, apakah si pelapor > itu berdasi, berpenampilan baik, atau berduit banyak. Lain halnya bila > dilaporkan kepada mereka yang berkepentingan untuk menangkap > maling. Kalau nggak didiamkan, ya dihujat atau dibentak melalui kali- > mat bernada keras. YUSUF: Nasrullah Idris, lulusan ITB, tahukah anda bahwa ISI TULISAN ANDA TIDAK ADA HUBUNGAN DENGAN JUDUL TULISAN ANDA. Jelasnya, JUDUL TULISAN ANDA: "ILMUWAN". Sedangkan, ISI TULISAN ANDA: "POLISI". NASRULLAH: > Demikianlah sosok ilmuwan yang sesungguhnya. Kalau sudah sangat > berkepentingan dengan sebuah ide, gagasan, atau pemikiran, ia akan > langsung menindaklanjuti. Ia tidak akan membatalkannya hanya karena > si penggagasnya tidak menceritakan secara panjang lebar. Ia tidak akan > ngotot. Apalagi kalau si penggagasnya sibuk. Dia tidak lagi mempersoal- > kan, apakah si penggagas itu berdasi, berpenampilan baik, atau berduit > banyak. Lain halnya kalau ide, gagasan, atau pemikiran dibaca oleh > mereka yang tidak berkepentingan. Kalau nggak didiamkan, ya dihujat > atau dibentak melalui bernada keras. Kalau perlu didebat. YUSUF: TULISAN SEORANG ILMUWAN YANG SESUNGGUHNYA MUDAH DIMENGERTI OLEH SEMUA ORANG, TERMASUK BUKAN ORANG ILMUWAN. SEDANGKAN TULISAN SE- ORANG BUKAN ILMUWAN TIDAK MUDAH DIMENGERI SEHINGGA PERLU DIPERBEDATKAN, KARENA SI PENDEBAT MERAGUKAN SI ILMUWAN YANG MENGAKU LULUSAN ITB (INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG), TETAPI BANYAK "Idenya Tidak Betul". Singkatnya, MARILAH KITA JANGAN BELAJAR DARI NASRULLAH IDRIS YANG "BERNAPSU BESAR" DALAM ME- NULIS DI INDOZ-NET, TETAPI "IDE KURANG". Salam, Yusuf L. Henuk