terpikirkah 1 (satu) partai kafirin yg ada itu akan membuat second party?

saya kira mereka gak perlu begitu. yg penting konsolidasi kuat, bisa merampas 
suara 
partai yg lemah. andai ada 17 partai a/n islam, dgn distribusi 2 mutu terbaik 
dari terjelek, 
4 mutu sedang dari terjelek, 9 mutu terjelek dari terjelek. kalo 9 yg terjelek 
itu dpt 
dirangkul partai kafirin, hmm ... lenggang mereka masuk legeslatif.

sembilan itu, mungkin tidak menentukan karena kadernya sedikit. motifnya bikin 
partainya 
bukan utk legeslatif sebab pasti kalah tapi lbh utama koalisi dulu drpd kursi. 
sementara 
pemberitaan mass media tidak akan melihat mutu mereka. biasanya yg akan 
disebut, 
"satu partai kafirin berkoalisi dgn 9 partai muslimin". sementara 2+4 partai 
pertama 
terkesan 'kalah' dukungan.

penyembah demokrasi akan bilang "9+1 vs 2+4, ya menang 9+1 dong ... demokrasi"


jadi, 
waspadai satu partai kafirin si kuda hitam itu: bisa chek mat!


salam,
Fahru


________________________________
From: Wong Lim Pok <wong.lim....@gmail.com>
To: is-lam@milis.isnet.org
Sent: Friday, January 30, 2009 3:48:48 PM
Subject: Re: [is-lam] kenapa GOLPUT haram? --c4| bai'at golput & simulasi kecil 
pemilu

 
Tak ada alasan kuat untuk Golput. Karena kalau tidak puas dengan
yang sudah exist mengapa tahun kemarin bagi semua yang tidak puas (biang
golput) membentuk partai sendiri menurut keinginan misalnya PGP (Partai
Golongan Putih), yang mungkin lima tahun ke depan pecah lagi dan akan lahir
PGP2 (Partai Golongan Putih Perjuangan) JJ
 
Kalau yang ada sekarang dianggap semuanya buruk, maka pilihlah
yang keburukannya paling sedikit. Gitu loh..
 
Wong
 
From:is-lam-boun...@milis.isnet.org
[mailto:is-lam-boun...@milis.isnet.org] On Behalf Of AFR
Sent: Friday, January 30, 2009 3:21 PM
To: ham...@binderindo.co.id; is-lam@milis.isnet.org
Subject: Re: [is-lam] kenapa GOLPUT haram? --c4| bai'at golput &
simulasi kecil pemilu
 
org
mau beli barang kalo terlalu rewel bisa gak jadi beli karena gak 
ketemu
barang sempurna pdhl yg mau dibeli itu brg bekas. semantara
semua
politisi itu bukan 'fresh people' yg turun dr langit kesempurnaan.
 
mungkin
masih mending org yahudi yg disuruh nyembelih sapi ruewelnya 
minta
ampun sampe akhirnya didpt harga senilai emas seberat sapi itu.
akhirnya apa? menyulitkan diri sendiri ...
--- 
pengen bai'at org yg golput, apa kelompok
ini sanggup konsisten atw tidak

a. kalo lbh jelek yg terpilih, gak boleh ngritik, ngeluh, protes. andai kafirin 
menang dgn 'keajaiban', tidak boleh ikut jihad melawan mereka dgn sepak 
terjangnya walau niscaya mrk akan memaksa Muslim kpd agamanya. krn 
scr tidak langsung, kemenangan mereka adlh 'support'-nya juga.

b. jika yg terpilih nanti 'bagus', entah diukur dari mana saja shg bisa dikata 
memberikan kontribusi 0.000001% lbh baik dr periode sblm, gak boleh memuji. 
sikapnya kayak pandito, gak oleh 'iya' atw 'tidak' pd setiap kebijakan.

siapapun yg milih apa, yg dipilih pun gak akan tahu siapa yg golput. 
jadi ke-golputan-nya itu hanya dirinya sendiri yg tahu. boleh merubah pendirian 
utk pilih ini-itu stlh periode kepemimpinan selesai. kalo bisa bersikap spt
itu, 
itulah golput sejati, yg konsisten dgn pendirian. deal???
---
simulasi golput.
ada 1000 org pemilih di kampung: x muslim, y golput, (1000-x-y) kafir.
ada N partai yg terdiri: (N-1) partai muslim, 1 partai kafir. 
dari 1000 pemilih: (1000-x-y) pemilih itu sdh pasti milik kafir, 
               
          sdg x direbut (N-1) partai
muslim.
semakin besar N, semakin kecil masing2 partai muslim.

koalisi.
dari (N-1) partai muslim itu, tidak semua kuat pondasinya maka yg lemah 
dipinteri partai kafir karena dananya bisa sangat kuat + lobi ala yahudi, 
shg partai kafir tambah lagi kekuatan. kalau sdh upaya koalisi, pemilih sama 
sekali tdk dpt berbuat, apalagi yg golput (egois?). jadi ada kemungkinan 
partai muslim kalah! 
 
kawan muslim golput, berpikirlah sblm menyesal.
tapi kalo sdh milih masih kalah (dikuasai kafir), maka ada 2 pilihan
lepas tangan atw perang (chaos?). 

wong hamas/taliban menang demokrasi saja dipojokkan kaum kafir, 
kenapa jika sampai muslim kalah tidak berontak?


 
salam,
Fahru

________________________________
 
From:hamami <ham...@binderindo.co.id>
To: is-lam@milis.isnet.org
Sent: Thursday, January 29, 2009 12:00:06 PM
Subject: Re: [is-lam] kenapa GOLPUT haram? --c|
 
Mas Yandi,
 
Hanya segini salinannya? Ini
salinan/copy lengkap atau hanya cuplikan?
(saya lagi gak bisa searching or browsing)
 
Wassalam
Hamami
 
-----Original Message-----
From: Yandi Dwiputra F [mailto:yandi.dwiput...@id.panasonic.com] 
Sent: Thursday, January 29, 2009 11:04 AM
To: is-lam@milis.isnet.org
Subject: Re: [is-lam] kenapa GOLPUT haram? --c|
 
ini mas salinannya....
 
-->Pemilihan umum dalam
pandangan Islam adalah upaya untuk memilih pemimpin atau wakil yang memenuhi
syarat-syarat ideal bagi terwujudnya cita-cita bersama sesuai dengan aspirasi
umat dan kepentingan bangsa. 
 
-->Memilih pemimpin dalam
Islam adalah kewajiban untuk menegakkan imamah dan imarah dalam kehidupan
bersama. 
 
-->Imamah dan imarah dalam
Islam menghajatkan syarat-syarat sesuai dengan ketentuan agama agar terwujud
kemashlahatan dalam masyarakat. 
 
-->Memilih pemimpin yang
beriman dan bertakwa, jujur (siddiq), terpercaya (amanah), aktif dan aspiratif
(tabligh), mempunyai kemampuan (fathonah), dan memperjuangkan kepentingan umat
Islam hukumnya adalah wajib. 
 
-->Memilih pemimpin yang
tidak memenuhi syarat-syarat sebagaimana disebutkan dalam butir 1 (satu) atau
tidak memilih sama sekali padahal ada calon yang memenuhi syarat hukumnya
adalah haram. 
 
Selanjutnya fatwa ini diikuti
dengan dua rekomendasi, yakni: (1) Umat Islam dianjurkan untuk memilih pemimpin
dan wakil-wakilnya yang mengemban tugas amar makruf nahi munkar; (2) Pemerintah
dan penyelenggara pemilu perlu meningkatkan sosialisasi penyelenggaraan pemilu
agar partisipasi masyarakat dapat meningkat, sehingga hak masyarakat terpenuhi. 


      
_______________________________________________
Is-lam mailing list
Is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam

Kirim email ke