Tapi banyak lho didunia ini yg ngerasa ana al haq tanpa ngucap
kata-kata... tuh hitler, mussolini... dia gak pake kata-kata tapi pake
tindakan... gue paling berkuasa, gue paling bener, gue bisa tentuin
elu mampus ato elu tetep hidup, siapa yg beda dan gak nurut gue pasti
salah, dan kudu tumpas abis.... ! Di indonesia kira-kira ada gak yg
kayak gitu ?



2009/3/3 Alkhori M <m.alkh...@qatar.net.qa>:
> Kalau saya katakan sbb: “SAYA ADALAH PRESIDEN” tentu member di milis ini
> tidak bakal ada yang percaya, wong untuk jadi lurah saja ada
> syarat-syarat-nya. Tentu semua akur dan setuju dengan statemen yang sudah
> saya tuliskan. Coba kita luangkan waktu sejenak dengan kasus Al-Halaj yang
> mengatakan “ANA AL-HAQ” diskusi ini dibatasi dengan (Sosiologi Tidak Menilai
> dan juga bukan untuk membela atau menyudutkan Al-Hallaj, beliau sudah
> almarhum, dalam Islam tidak dibenarkan GHIBAH, tapi dengan mengucapkan
> Basmallah & Astaghfirullah kita coba memperhalus ketajaman daya nalar dan
> kita coba untuk lebih sensitive terhadap lingkungan dengan contoh kasus
> adalah ucapan ANA AL-HAQ yang pernah diucapkan al-Hallaj).
>
>
>
> Seorang sarjana hukum Tata Negara, tentu sudah sangat mengerti syarat-syarat
> sebuah wilayah bisa dikatakan sebagai Negara, misalnya: mempunyai daerah,
> mempunyai rakyat, mempunyai pemerintahan dll dll jika syarat-syarat baku ini
> terpenuhi, maka baru bisalah itu disebut sebagai sebuah negara, mis. seperti
> NKRI. Begitu juga seseorang bisa dikatakan telah menjadi Presiden apa bila
> sudah memenuhi syarat-syarat formal dan terakhir telah diambil sumpahnya,
> lihat bagaimana Obama terpaksa diulang sumpahnya, ketika Obama akan menjadi
> presiden amerika. Nah tentu member milis ini sudah bisa menebak kemana alur
> tulisan ini.
>
>
>
> Sesuai bahasa arab, TUHAN itu adalah yang sering tertulis yaitu: ALLAH, ILA,
> RABB itulah yang dimaksud dengan TUHAN. Tapi beda dengan KHALIK yang artinya
> juga tuhan tapi dalam artian yang telah menciptakan MAKHLUK (kalau mau
> di-ingriskan akan sama seperti CREATOR=khalik dengan CREATURE=makhluk) mudah
> mudah-an bisa ditangkap maksudnya.
>
>
>
> Kembali kepada Al-Hallaj, ada dua pertanyaan yang erat talianya yaitu:
>
> 1.        Apakah sudah cukup syarat kalau beliau hanya mengambil 1 dari 90
> sifat sifat nama tuhan yaitu AL-HAQ maka beliau sudah bisa meng-claim atau
> mende-clare diri sebagai Tuhan?. Dari segi nama-nama sifat tuhan yang ada
> 90, maka kadar ketuhanan Al-Hallaj baru bisa dikatakan sekitar 1.1111%
> (yaitu 1/90x100%). Itu baru dari segi sifat sifat nama masih sangat kecil
> sekali, masih dibawah Electoral Treshlod partai politik 1.1111% < 3%. Untuk
> bisa meng-claim diri sebagai tuhan, maka seseorang harus memenuhi 90 nama
> sifat-sifat Tuhan.
>
> 2.       Mengapa sewaktu mau mengatakan dirinya adalah TUHAN, bukan
> dikatakan: ANA ILA atau ANA ALLAH atau ANA RABB (ini konkret artinya SAYA
> ADALAH TUHAN, I AM GOD). Tapi yang digunakan adalah ANA AL-HAQ atau SAYA
> ADALAH KEBENARAN or I AM THE TRUTH, tapi yang bisa dan mungkin diprediksi
> saat itu adalah, bahwa sudah terjadi penyelewengan dari ajaran Islam, Iman
> dan Ikhsan, maka oleh Al-Hallaj dengan bahasa Sufi-nya, hai kalian, jangan
> diikuti yang salah dan yang sesat karena ANA –AL-HAQ. Kenapa bisa demikian,
> tidak ada tulisan yang pernah orang orang bertanya kepada Al-Hallaj mengapa
> anda katakan diri anda Al-Haq. Atau mungkin ada pernah tertulis, tapi saya
> yang tidak pernah membacanya.
>
>
>
> Insya Allah, bersambung, Wa Iyakun Shawaaban Faminallah, Wa Iyakun Khatha
> Aan Faminii Wa Minasyaithan, Astaghfirullah & Subhanallaah. Salam kompak
> selalu dari Qatar.
>
>
>
> Alkhori M
>
> Alkhor Community
>
> Qatar
>
> ====================================================
>
>
>
> -----Original Message-----
> From: is-lam-boun...@milis.isnet.org [mailto:is-lam-boun...@milis.isnet.org]
> On Behalf Of Dewa Gede Permana
> Sent: Tuesday, March 03, 2009 12:42 PM
> To: is-lam@milis.isnet.org
> Subject: Re: [is-lam] Conclusion Engineering Ajaran Islam,Al-Qur'an untuk
> Semua Ummat Manusia, lanjutan 3
>
>
>
> Aku (aku besar) itu bukan Allah, tetapi pantulan cahaya Ilahiah saja.
>
> Pengertian syariatnya ya iman dan ihsan itu. Yang tahu Allah ya Allah
>
> sendiri lah yau. kan dalilnya sudah dibilang mas Bango tuh, bahasa
>
> okemnya "tak dapat dipersepsikan".
>
>
>
> :)
>
> salam ngalor ngidul...
>
>
>
> 2009/3/3 Mawan Sugiyanto <maon...@yahoo.com>:
>
>> suhu Alkhori, jadi ini rangkuman serat gatholoco apa dharmogandul ?
>
>> ana al-haq hingga sampai lupa sholat Jum'at bukan? lupa mengabdi? padahal
>
>> semua manusia itu kan sebagai mahluk atau ciptaan. Jadi sampean ketika
>> sudah
>
>> sampai ana al-haq lupa sebagai abdullah .. karena al-Haq = Allah. Semaunya
>
>> saja bertindak ?
>
>>
>
>> memang kata2 sufi itu serba fuzzy :
>
>> aku adalah Aku  atau Aku adalah aku ..
>
>> hidup dalam kematian atau kematian dalam hidup
>
>>
>
>> jadi itu persoalan bahasa yang kemudian karena kesombongan manusia
>
>> .......... ya jadi ngalor ngidul.
>
>>
>
>> Nabi aja gak pernah sampai bilang Ana Al-Haq, adanya tiap hari sholat,
>> mohon
>
>> ampun, padahal orang yang sudah taken granted surga. ...
>
>>
>
>> Kalau Nabi tidak melakukan .. mau nyontoh siapa lagi Suhu? Mana perilaku
>
>> Nabi yang menunjukkan level Ana Al Haq?
>
>> yang ada kan :
>
>> ana basyaru mitslukum yuha ilayya .... sangat-sangat manusiawi .. bahkan
>
>> menjauh dari sifat Ketuhanan, tapi penekanan kepada mahluk Tuhan.
>
>>
>
>> ya begitulah sifat manusia bisa jadi lupa pada kedudukan /maqomnya .. apa
>
>> bedanya dengan Firaun ... yang ahli ana al-Haq?
>
>>
>
>> ngomong2 suhu Alkhori sudah sampai tahap mana ya  sufinya ? Tahap gak
>> sholat
>
>> jum'at kayak SSJ atau sudah mati sajroning urip .. urip ing sajroning mati
>> ?
>
>>
>
>> Salam
>
>>
>
>>
>
>> Maone
>
>>
>
>>
>
>> --- On Tue, 3/3/09, Alkhori M <m.alkh...@qatar.net.qa> wrote:
>
>>
>
>> From: Alkhori M <m.alkh...@qatar.net.qa>
>
>> Subject: [is-lam] Conclusion Engineering Ajaran Islam, Al-Qur'an untuk
>> Semua
>
>> Ummat Manusia, lanjutan 3
>
>> To: is-lam@milis.isnet.org
>
>> Date: Tuesday, March 3, 2009, 7:22 AM
>
>>
>
>> Resending after a few error correction,
>
>>
>
>> Conclusion Engineering Ajaran Islam, Al-Qur'an untuk Semua Ummat Manusia
>
>>
>
>> Abstraks:
>
>>
>
>> Karakteristik dari Fiqih, Tasauf & Tauhid (FTT) yang berdasarkan Qur’an
>> dan
>
>> Hadis yaitu:
>
>>
>
>> Fiqih ruang lingkupnya adalah (salah, benar, baik & buruk), serta
>> cenderung
>
>> kaku dan mencari kesalahan.
>
>> Tasauf tujuanya adalah akhlak mulia, dalam kedamaian untuk mencapai
>
>> ke-IKHSAN-an dan domainya adalah hati.
>
>> Tauhid adl hubungan vertikal dan pengaruhnya terhadap diri manusia, ilmu
>
>> Tauhid ini tidak punya masalah, tapi orang yg belajarnya bisa bermasalah.
>
>>
>
>> Ketiga ilmu tersebut yaitu FTT, jangan dipisahkan, kalau dipisahkan akan
>
>> terbentuk karakter seperti ke-3 bullet diatas. Demi kesempurnaan kehidupan
>
>> di Bumi Allah ini maka ke-3 FTT tersebut harus dipahami secara keseluruh
>
>> tanpa terpisah-pisah yang berdasarkan al-Qur’an & al-Hadis.
>
>>
>
>> Al-Qur'an untuk Semua Ummat Manusia, lanjutan 3,
>
>>
>
>> Benarkah Tasauf Bid’ah dan Tauhid Kafir? Walau sedikit melenceng tapi
>
>> “Tasauf Bid’ah dan Tauhid Kafir?” adalah bagian yg tersulit untuk
>> dituliskan
>
>> dengan singkat tapi bisa dimengerti. Insyaallah “Kullu Syai’in ‘Ala
>> Mayuram”
>
>> arti gamblangnya, semua harapan dapat dikabulkan, amiin. Tidak dapat
>
>> disangkal terdapat kitab/ buku buku yang menuliskan tentang Al-Halaj dan
>
>> Sheikh Siti Jenar (SSJ) yang dihukum mati. Karena sekarang sudah masuk
>
>> DOMAIN-nya sejarah, maka kaedah sejarah (atau pinjam istilahnya mas BS
>
>> dipakai ushul fiqih-nya sejarah untuk memahami sejarah). Sebuah sejarah
>> yang
>
>> bersentuhan dengan KEKUASAAN/ POLITIK, maka berlakulah aksioma sbb: 1.
>
>> Sejarah Adalah Cerita Rekayasa Rejim Yang Menang. 2. Yang Kalah Direkayasa
>
>> Adalah Sebagai Kelompok Yang SALAH. 3. Semua Bukti Kelompok Yang Kalah
>
>> Dimusnahkan. Contoh yang masih hangat, yaitu Super Semar dan kisah G30S
>> PKI,
>
>> walau baru hanya berapa puluh tahun, hingga sekarang selalu terbentur
>> untuk
>
>> mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi. Waktu masih jaya-jayanya orde
>
>> baru, setiap kecamatan diputar gratis film Pemberontakan G30S PKI. Hingga
>
>> sampai hari ini usaha usaha untuk meluruskan sejarah G30S PKI, tidak ada
>
>> kemajuan. Itulah suatu contoh bagaimana bias-nya sebuah sejarah bila
>
>> bersentuhan dengan KEKUASAAN/ POLITIK. Maka berdasarkan fakta tersebut
>
>> diatas marilah kita lihat kisah beberapa ratus tahun yang lalu.
>
>>
>
>> Al-Halaj mati dibunuh, karena beliau mengucapkan “Ana Al-Haq” adalah
>> sangat
>
>> salah kalau disederhanakan saja bahwa  ana al-haq diartikan saya adalah
>
>> tuhan. (Ana artinya saya dan al-Haq adalah salah satu dari nama-nama sifat
>
>> tuhan yang artinya adalah kebenaran). Tentu timbul pertanyaan, mengapa
>> yang
>
>> dipilih al-Haq=Kebenaran, padahal ada 90 nama-nama tuhan berdasarkan
>
>> sifatnya. Tentu bisa dengan sederhana diduga tentu telah terjadi
>
>> penyelewengan/ melencengnya ajaran Islam, Iman & Ikhsan yang dilihat oleh
>
>> Al-Halaj, maka beliau men-declare Sayalah Kebenaran atau Ana Al-Haq or I
>> am
>
>> the Truth. Pada setiap sumber literatur yang ada selalu ada 2 pendapat
>
>> tentang hal tersebut. Ada yang lansung percaya bahwa Al-Halaj telah
>> mengaku
>
>> sebagai Tuhan dan ada kelompok lain yang percaya Al-Halaj bukan mengaku
>
>> sebagai Tuhan. Sehingga berkali-kali surat perintah untuk membunuh
>> al-Halaj
>
>> tidak mau ditanda tangani oleh guru beliau yang juga seorang sufi, tapi
>
>> karena dipaksa terus, sang guru melepaskan jubah sufi-nya dan menyetujui
>
>> permintaan al-Halaj dihukum. Disini juga ada maknanya, apa yang dimaksud
>
>> sang guru melepaskan jubah Sufi-nya yaitu berarti secara Sufi al-Halaj
>> tidak
>
>> bersalah, maka sang guru melepaskan jubahnya, beliau menghukum al-Halaj
>
>> bukan sebagai seorang Sufi, tapi sebagai seorang ulama. Itulah sebuah
>
>> engineering dan terserah kepada pembaca utk menyimpulkanya, tapi yang
>> jelas
>
>> dan pasti Al-Halaj dihukum mati karena mengucapkan Ana al-Haq dan dianggap
>
>> bersalah. Untuk SSJ ada kisahnya, tapi apakah benar terjadi atau hanya
>
>> fiktif masih tanda tanya, tapi yang pasti ada kisah seorang Sufi ala
>
>> Indonesia yang dihukum mati. Dari kedua contoh diatas memang ada mereka
>
>> mereka yang telah dianggap bersalah dan telah dihukum mati. Tapi jangan
>> lupa
>
>> banyak Sufi-Sufi lain yang telah menjadi panutan, sehingga hanya karena
>> dua
>
>> kisah tersebut diatas telah digeneralisasikan bahwa ajaran ini tidak boleh
>
>> diikuti karena sesat. Untuk kepentingan Politik/ Penjajah, para sufi-sufi
>
>> ini adalah kekuatan yang sangat besar dan sangat ditakuti oleh penjajah,
>
>> maka bagaimana kekuatan ini harus bisa dihancurkan dari dalam, tiada lain
>
>> tiada bukan, ummat Islam harus dipecah belah dengan seribu daya. Makanya
>
>> setelah baru saja kemerdekaan Indonesia ummat Islam di Indonesia ibarat
>> anak
>
>> ayam kehilangan Induknya yaitu cerai berai, begitulah telah berhasilnya
>
>> penjajah menghembuskan politik pecah belahnya. Sehingga kekuatan Islam
>> yang
>
>> didalamnya ada Tasauf dikatakan sesat dengan cerita versi SSJ. Insya
>> Allah,
>
>> bersambung, Wa Iyakun Shawaaban Faminallah, Wa Iyakun Khatha Aan Faminii
>> Wa
>
>> Minasyaithan, Astaghfirullah & Subhanallaah. Salam kompak selalu dari
>> Qatar.
>
>>
>
>> Alkhori M
>
>>
>
>> Alkhor Community
>
>>
>
>> Qatar
>
>>
>
>> ==============================================
>
>>
>
>> Al-Qur'an untuk Semua Ummat Manusia, lanjutan 2,
>
>>
>
>> Dengan ke-3 bullet diatas (FTT) dan ditambah lagi dengan “Uthlubul Ilmi..”
>
>> maka sudah lebih dari cukup bagi kita untuk mengetahui bagaimana
>
>> karakteristik siapa-siapa dibelakang pemberi komentar. Maka akan terlihat
>
>> jelas komentator tersebut purely Fiqiyah, atau Fiqiyah yang sudah dibalut
>
>> Tasaufiyah dan subhanallah akan juga terpancarkan bahwa dibalik komentator
>
>> itu adalah orang orang yang sudah merangkai FTT secara bijak dan arif.
>
>> Contoh yang mungkin masih up to date adalah sosok ulama yang juga pernah
>
>> sebagai Ketum MUI yang lebih populer dengan sebutan Buya Hamka. Beliau itu
>
>> karena sudah mengamalkan FTT secara kamil maka beliau terasa sejuk dalam
>
>> penyampaian Dakwah Islam sehingga bisa diterima semua pihak sebagai ketua
>
>> MUI. Pada saat itu keadaan ummat Islam di Indonesia adalah hingar bingar
>
>> alias dalam artian terpecah belah. Tapi dengan penampilan beliau yang
>> sejuk,
>
>> alhamdulillah sedikit demi sedikit perpecahan ummat Islam di Indonesia
>> bisa
>
>> diredam. Karena buya Hamka mengamalkan ajaran Islam yang bersandarkan
>
>> al-Qur’an dan al-Hadis secara menyeluruh yaitu komponen utamanya adalah
>> FTT,
>
>> maka ketika beliau berbicara Fiqih, sirna ke-KAKU-an dari Fiqih karena
>
>> terbalut ke-LEMAH-LEMBUT-an Tasauf. Hilang mencari ke-SALAH-an Fiqiyah
>
>> karena di-FINISHING oleh DAMAI-nya Tasauf. Ditambah lagi dengan Tauhid
>> yang
>
>> dijalankan beliau yang diiringi dengan Aqidah yang konsisten. Maka
>> puncaknya
>
>> dari Aqidah dan Tauhid dan FTT yang beliau amalan dan terakhir beliau
>
>> mengeluarkan Fatwa MUI yang terkenal itu yaitu MUI melarang ummat Islam
>
>> menghadiri acara Natal. Dengan FTT yang sesuai dengan al-Qur’an dan
>
>> al-Hadis, maka seseorang tahu kapan menjadi KAKU/ TEGAS, kapan pula harus
>
>> LEMAH-LEMBUT kapan pula dipakai TAKE it or LEAVE it. Tapi apa jadinya jika
>
>> kita hanya mengamalkan sepotong-potong dari ajaran Islam, yaitu seperti
>
>> seorang pemula yang mengenal Islam. Memang lazimnya seorang Islam pertama
>
>> kali diajarkan adalah ilmu Fiqih, seharusnya dengan bertambah umur, maka
>
>> mode kedua dan mode ketiga setelah paham FIQIH, maka seseorang tadi sudah
>
>> harus diikuti dengan mengenal Tauhid dan selanjutnya Tasauf sesuai dengan
>> :
>
>> ”Uthlubul Ilmi Minal Mahdi Ilal Lahdi” tapi apa lacur ternyata karena
>
>> didapat salah informasi bahwa Tasauf BID’AH dan TAUHID bisa KAFIR seperti
>
>> para Sufi (Mansur Al-Hallaj dan SSJ). Maka banyaklah ajaran Islam
>> terhenti/
>
>> mentok pada Fiqih saja. Benarkah Tasauf Bid’ah dan Tauhid Kafir??? ? Insya
>
>> Allah, bersambung, Wa Iyakun Shawaaban Faminallah, Wa Iyakun Khatha Aan
>
>> Faminii Wa Minasyaithan, Astaghfirullah & Subhanallaah. Salam kompak
>> selalu
>
>> dari Qatar.
>
>>
>
>> Alkhori M
>
>>
>
>> Alkhor Community
>
>>
>
>> Qatar
>
>>
>
>> -----Inline Attachment Follows-----
>
>>
>
>> _______________________________________________
>
>> Is-lam mailing list
>
>> Is-lam@milis.isnet.org
>
>> http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
>
>>
>
>>
>
>> _______________________________________________
>
>> Is-lam mailing list
>
>> Is-lam@milis.isnet.org
>
>> http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
>
>>
>
>>
>
> _______________________________________________
>
> Is-lam mailing list
>
> Is-lam@milis.isnet.org
>
> http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
>
> _______________________________________________
> Is-lam mailing list
> Is-lam@milis.isnet.org
> http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
>
>
_______________________________________________
Is-lam mailing list
Is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam

Reply via email to