Kalau lagi sendirian saya seringkali kepikiran lho mas, "lha kalau memang yang 
jadi tujuan hanya kenikmatan, memang sama apa dan siapa saja tidak masalah."

Tapi ya kayak kata mas Gede, di balik segala sesuatu itu ada "makna", ada 
"maksud", yang nilainya lebih tinggi. Di balik keterikatan, katanya ada 
kebebasan atau pembebasan. Pun di balik kebebasan ada keterikatan tho.

Makanya, kenikmatan dunia seorang muslim tuh menjadi penjara baginya. Tetapi 
kesengsaraan dunia seorang kafir tuh sorga baginya.

Salam hangat
B. Samparan


--- On Sun, 5/3/09, Harry Sufehmi <sufe...@gmail.com> wrote:

> From: Harry Sufehmi <sufe...@gmail.com>
> Subject: Re: [is-lam] (no subject)
> To: is-lam@milis.isnet.org
> Date: Sunday, May 3, 2009, 5:14 PM
> > Suatu hari tidak sengaja saya
> menemukan bukti bahwa salah satu kawan
> > terbaik saya ternyata homoseksual. Kaget benar saya.
> > Beliau adalah sesuatu yang sangat nyata bagi saya.
> Bukan seorang alien
> > / stranger. Bukan cuma seseorang di sebuah kisah "pada
> suatu hari...."
> 
> Kelupaan - sejak sebelum saya mengetahui rahasia beliau
> tersebut, ybs
> adalah salah satu orang paling soleh yang pernah saya
> ketahui; apalagi
> jika dibandingkan dengan kawan2 lainnya.
> Sholatnya tidak pernah putus, sering di awal waktu dan di
> mesjid,
> mengajinya walaupun terbata-bata namun bersemangat. Dan
> semangatnya /
> ghirahnya untuk ber Islam saya kira masih lebih besar
> daripada saya.
> Jangan coba-coba menghina Islam di muka beliau - kalau saya
> mungkin
> masih mencoba bersabar dan menengahi; ybs tidak segan-segan
> akan
> langsung meledak seketika itu juga, he he.
> 
> Yah inilah kehidupan. Tidak pernah hitam - putih.
> Selalu berwarna-warni.
> 
> Siapa sangka beliau ternyata ada kecenderungan
> homoseksual.
> 
> Saya bayangkan kalau saya berada posisi beliau, mungkin
> saya tidak
> akan kuat menanggung cobaan tersebut.
> Tapi beliau bisa bersabar, dan terus berusaha keras
> menjalani agamanya
> dengan sebaik-baiknya. Dalam hal ini, he's a MUCH better
> man than I
> have ever been.
> 
> 
> 
> Salam, HS
> 
> 
> On 5/3/09, Harry Sufehmi <sufe...@gmail.com>
> wrote:
> >> Nah, sekarang ketika melihat realitas sosial
> misalnya kan ada tuh
> >> hombreng, lesbon, atau animalist, dst,,.
> >> reaksi seperti apa yg sepantasnya muncul dlm diri
> sampeyan?
> >> membenci... jijik... menolak realitas... atau
> kasihan... dst.. dst..
> >
> > Menarik, pernah kejadian kepada saya sendiri. Dulu
> saya, terus terang,
> > jijik denganĀ  mereka yang suka dengan sesama
> jenis.
> >
> > Suatu hari tidak sengaja saya menemukan bukti bahwa
> salah satu kawan
> > terbaik saya ternyata homoseksual. Kaget benar saya.
> > Beliau adalah sesuatu yang sangat nyata bagi saya.
> Bukan seorang alien
> > / stranger. Bukan cuma seseorang di sebuah kisah "pada
> suatu hari...."
> >
> > Kita tertawa bersama, susah bersama, saling berbagi
> pikiran, dst.
> > Ternyata, kenyataannya adalah demikian.
> >
> > Yang timbul kemudian adalah rasa kasihan. Lalu kita
> coba bantu agar
> > ybs bisa mengatasi cobaannya tsb.
> >
> > Alhamdulillah, kini beliau sudah bahagia berkeluarga
> (menikah dengan
> > perempuan kok :-) dengan beberapa orang anak yang
> manis dan
> > menggembirakan hati mereka.
> > Tendensi homoseksualnya setahu saya tetap ada, namun
> alhamdulillah
> > beliau bisa mengatasinya. Mudah-mudahan beliau tetap
> diberi kesabaran
> > untuk menjalaninya, amin.
> >
> >
> > Salam, HS
> >
> _______________________________________________
> Is-lam mailing list
> Is-lam@milis.isnet.org
> http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
> 


      
_______________________________________________
Is-lam mailing list
Is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam

Reply via email to