Mas GP & mas BS,

Ikut nimbrung juga utk he.. he..

Saya hanya KEBETULAN saja pasang nada tinggi, main di c-minor, agar yang
suka nyerang pribadi orang alias orang yang suka Ghibah dapat shock teraphy.
Memang aneh atau KEBETULAN rekan yang satu ini doeloe beliau moderator
media-dakwah terlalu sering nyerang pribadi orang apa kebetulan beliau itu
ABG apa?

 

Ada lagi yang nyelutuk apakah juga KEBETULAN yang mengatakan DEFINISI yang
saya buat tidak ILMIAH, saya juga bingung, apa memang saya sudah NGETOP
hingga bisa buat DEFINISI, setahu saya, saya tidak pernah membuat DEFINISI,
yang ada selalu saya tuliskan ini adalah KONSEP dan konsep itu adalah sesuai
dengan kaedah pengantar SOSIOLOGI yang KEBETULAN Sosiologi itu tidak
menilai.

 

Jadi he .. he. ini adalah KEBETULAN yang tidak BETUL atau BENAR TAPI TIDAK
BETUL sesuai konsep perwayangan yang pernah dipopulerkan secara KEBETULAN
oleh alm. Bpk. Soesilo Soedarman mantan menkopolkam Orba.

Bagimana mas BS, apa tingkat KEBETULAN kapital letter diatas sudah masuk PT
(parliamentry treshold 2.5 ~ 3.0% atau yang 20% keatas bisa mengusung Capres
sendiri).

 

Alkhori M

Alkhor Community

Qatar

 

-----Original Message-----
From: is-lam-boun...@milis.isnet.org [mailto:is-lam-boun...@milis.isnet.org]
On Behalf Of Bango Samparan
Sent: Friday, May 01, 2009 12:50 PM
To: is-lam@milis.isnet.org
Subject: Re: [is-lam] (no subject)

 

 

Sementara ada blok tegang-tegangan, kita jadi blok he...he...he sajalah mas
Saidi. 

 

Sekali lagi, pemilik "bukan kebetulan" atau kepastian itu kan Allah. Lha
dari sisi manusia, IMHO, ada relativitas atau ketidakmutlakan kepastian
tersebut, maka lahirlah persepsi kebetulan dalam berbagai tingkatannya.

 

Munculnya tukang es cincau pada sisi mas Saidi adalah kebetulan, tapi pada
sisi Allah tetap adalah kepastian.

 

Dengan IQRO' kita ditugaskan untuk mereduksi berbagai kebetulan menjadi
kepastian gaya manusia, maka:

 

- belajarlah agar pinter (tapi jangan minteri orang!)

- minum obat A agar sakit X sembuh

- ada sains, baik sains alam atau sains sosial

- dll.

 

Mas Saidi kebetulan (ditakdirkan Allah) belum menikah, maka sebagai seorang
muslim, harus berupaya keras berjalan ke kebetulan (takdir Allah) yang lain,
yakni pernikahan. Dengan upaya keras itu, moga-moga tingkat kebetulan mas
Saidi untuk menikah akan semakin besar. Kalau udah nikah, nah tingkat
kebetulannya lalu menjadi 100%.

 

He...he...he, tambah membingungkan tho? Tapi yang penting, tetap peace lah.

 

Salam hangat

B. Samparan

 

--- On Fri, 5/1/09, saidi <sa...@intraco.co.id> wrote:

 

From: saidi <sa...@intraco.co.id>

Subject: Re: [is-lam] (no subject)

To: is-lam@milis.isnet.org

Date: Friday, May 1, 2009, 9:34 AM

 

Berarti pengertian kebetulan antara saya dan Kang Bango ada sedikit
perbedaan nih....  Kalo menurut saya, kebetulan itu sendiri saya artikan
sederhana, kejadian yang tak terduga dan terjadi secara tidak disengaja atau
terjadi begitu saja....  Kalo menurut Kang Bango, yang saya tangkap
kebetulan itu adalah peluang.  Peluang dan kebetulan kalo menurut saya jelas
berbeda..... 

 

Misalnya saat saya sedang kehausan di perjalanan, tidak ada warung...
ehhh....  secara tiba2 datang tukang es cincau.....  kebetulan bukan yah
Kang ????  Berapa tingkat kebetulannya Kang ???? hehehe.... udah ah... ndak
usah dijawab lagi Kang... 

 

Case closed again......

 

 

 

 

 

      

_______________________________________________

Is-lam mailing list

Is-lam@milis.isnet.org

http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam

_______________________________________________
Is-lam mailing list
Is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam

Reply via email to