> Dalam kalimat senada, keberadaan alam semesta ini
> bukanlah kebetulan.

Ya, pernyataan bahwa "semuanya ini adalah kebetulan" adalah respons
ngeles  :-)  karena kawan kita yang atheis itu tidak mau ketahuan
persentase probabilitas kebetulan yang sebenarnya; yaitu nyaris nol =
berarti semuanya ini bukanlah hanya ketidak sengajaan.

Di Amerika ada gerakan Intelligent Design (ID), yang berusaha
menunjukkan bahwa semua di alam semesta ini ada pembuatnya -- namun
sayangnya,  sejauh ini lumayan banyak argumentasi2 mereka rada ngawur
dan mudah dipatahkan.
Saya kira bagus juga jika bisa ada gerakan serupa dari umat muslim;
asalkan jangan malah blunder seperti ID lagi.

Anyway, otak kita kemampuannya sangat terbatas untuk memahami
kebesaran Alam semesta ini dan kompleksitasnya; serta bagaimana Bumi
adalah setitik debu yang seharusnya cuma hanya setitik debu -- tapi
ternyata bisa ada kehidupan disitu.

Saya senang melihat poster berikut ini karena membantu menjelaskan
konteksnya secara visual dan cukup mudah dicerna otak kita :
http://www.flickr.com/photos/hsufehmi/3109659955/

Padahal poster tersebut hanya melihat ke skala yang makin besar --
jelas kita juga bisa melihat sebaliknya; dari sebesar bumi, lalu kita
lihat ke skala yang makin kecil, sampai ke level bakteri, virus, atom
dan akhirnya sub-atom (ada lagi dibawah itu? wallahua'lam).

Dari sub-atom, sampai cluster galaksi -- otak kita langsung overload,
tidak mampu membayangkan / comprehend semua itu.
Dan di tengah2 semua pola tersebut ada dua "anomali" yang tidak ada
lagi di penjuru alam semesta lainnya -- manusia, dan bumi.

Beberapa fakta "kebetulan" seputar Bumi :

1. Jika orbit bumi berbeda sedikit saja - maka hasilnya adalah planet
yang tidak bisa dihuni

2. Jika tidak ada atmosfir dengan komposisi yang persis seperti yang
ada di atmosfir bumi, maka kehidupan / manusia tidak akan bisa ada.

3.  Jika arus laut / samudra berbeda dengan yang ada sekarang, maka
iklim bumi bisa berbeda total, dan menyebabkan kematian pada mayoritas
kehidupan yang ada.

4. Ada sangat banyak ancaman terhadap debu kecil di alam semesta
bernama bumi ini. Misal; berbagai badan antariksa pada saat ini hanya
bisa mengawasi sangat sedikit asteroid (kurang dari satu persen?),
padahal ada banyak yang bisa menabrak bumi. Tapi sejauh ini, bumi
masih utuh.

5. dst, dst.

Dan semua diatas itu cuma contoh2 yang sangat kecil dan sedikit. Masih
sangat banyak contoh2 lainnya.
Tapi semuanya itu harus dilihat dalam gambar besar (big picture).
Kalau dilihat sepotong2, jadinya nanti seperti 3 orang buta yang
berusaha menjelaskan apakah gajah itu.

So, om atheis masih mau bilang lagi bahwa kita ini hanya kebetulan ?
Saya cuma bisa nyengir deh   :-)



Salam, HS



On 5/1/09, Bango Samparan <bsampa...@yahoo.com> wrote:
> Nah itulah mas, yang memiliki kepastian dan ketentuan adalah Allah. Di sisi
> manusia yang terlihat adalah peluang, yang bisa dibahasakan sebagai
> kebetulan atau bahkan kepastian.
> Seorang atheis mengatakan bahwa keberadaan alam semesta ini adalah
> kebetulan. Kita lalu bisa bertanya, berapa tingkat kebetulannya tuan atheis?
> Atau, berapa tingkat kebetulannya elemen-elemen alam semesta ini bisa
> tertata rapi membentuk sebuah sistem yang saling dukung mendukung, yang
> bekerja secara simultan dan  harmonis? Jawabannya adalah
> 0,0000000000000000.... Dalam kalimat senada, keberadaan alam semesta ini
> bukanlah kebetulan.
> Di dalam sebuah kantong ada jarum yang masing-masing diberi label 1-10. Di
> tembok ada lingkaran-lingkaran yang diberi label 1-10. Baiklah kita terima
> tesis bahwa segala peristiwa di dunia ini adalah kebetulan. Nah, berapa
> tingkat kebetulan seorang buta bisa memadukan jarum dan lingkaran secara
> tepat sesuai labelnya?
> Semoga bisa jadi tambahan bekal kalau kita lagi ngobrol-ngobrol dengan
> pemeluk madzab kebetulan:-)
>
> Salam hangat
>
> B. Samparan
>
> --- On Fri, 5/1/09, saidi <sa...@intraco.co.id> wrote:
>
> From: saidi <sa...@intraco.co.id>
> Subject: Re: [is-lam] (no subject)
> To: is-lam@milis.isnet.org
> Date: Friday, May 1, 2009, 8:54 AM
>
>
>
>
>
>
> KAlo yang saya tangkap dari pertanyaan Kang Bango
> itu adalah bukan kebetulan yang "bermain", namun peluang..... Jika memang
> belum
> pernah usg atau cek ke dokter, setidaknya kita tahu pengalaman2 dari yang
> sudah2
> (ibu, sodara atau tetangga), orang yang hamil anak laki2 dan perempuan
> memiliki
> tanda2 yang berbeda, misalnya hamil anak laki2....  Kata orang2 biasanya si
> ibu akan mengalami sakit di bagian pinggang belakang.....   Ini kata
> orang2 yang sudah mengalami lho...... Karena saya belum
> mengalaminya......  Allohu alam....
>
> Nah berarti peluangnya bisa jadi 70-40
> Pak.......   hehehehehe....  soal lahirnya laki2 atau perempuan
> itu khan hak ALLOH....... kita hanya bisa berharap dan memprediksi suatu
> kejadian.......  Hasilnya ???  bukan
> kita yang menentukan....
>
>   ----- Original Message -----
>   From:
>   Bango
>   Samparan
>   To: is-lam@milis.isnet.org
>   Sent: Thursday, April 30, 2009 7:41
>   PM
>   Subject: Re: [is-lam] (no subject)
>
>
>
>
>
>       Wah, mas Saidi saya kok belum ngeh sama pertanyaannya.
>         Saya balik bertanya dulu saja ya.
>
>
>         Kalau misalnya saat ini mas Saidi mengantarkan istri mas Saidi yang
>         mau melahirkan ke rumah sakit, dan sebelumnya mas Saidi tidak pernah
>         melakukan USG, lalu saya bertanya: seberapa kebetulan nantinya anak
> mas
>         Saidi adalah laki-laki?
>
>
>         Nah, kalau misalnya saya jawab sendiri, tingkat kebetulannya adalah
>         50%, apakah saya berarti telah menolak keharusan beriman kepada
> qodho
>         dan qodar?
>
>
> Salam hangat
> B. Samparan
>
> --- On Thu, 4/30/09,
>         saidi <sa...@intraco.co.id> wrote:
>
>
> From:
>           saidi <sa...@intraco.co.id>
> Subject: Re: [is-lam] (no
>           subject)
> To: is-lam@milis.isnet.org
> Date: Thursday, April 30,
>           2009, 5:25 PM
>
>
>
>
>
>           Tapi dalam ISlam tidak ada yang namanya
>           kebetulan....  semuanya itu adalah Takdir.....   Qada
>           dan Qadr....  Dan kita harus mengimaninya, bukan
>           kebetulan...
>
>           Misalnya (maaf2 nih) :  Waktu Ibunya
>           Kang Bago melahirkan Kang Bango, apakah kebetulan ataukah takdir
>           disaat beliau mengharapkan anak perempuan ???
>
>
_______________________________________________
Is-lam mailing list
Is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam

Kirim email ke