Mas HS,
Jadi tergelitik utk menjawab, copas "Seperti kata mas Bango, ini sebetulnya sudah jelas & tidak perlu dipermasalahkan lagi. Jelas Ahmadiyyah mengakui MGA sebagai Nabi yang terakhir" nah disini ref. kita berbeda, menurut mereka, mereka haqul yakin Muhammad SAW adalah nabi terakhir alias khataman nabiyin, makanya persoalanya jadi menarik makanya marilah diperbanyak IQRA' seperti saya kemukanan pada QS. Maryam terdapat jawabanya, nanti kita buka-bukan QS. Maryam. Untuk yang belum pernah membaca "Pemikiran Islam" sehingga muncul istilah "Pembaruan, Pemurnian & ada lagi apa istilahnya seperti Wahaby di Arab Saudi" maka perlu sangat-sangat banyak lagi memakai methode IQRA'. Jangan karena tak pernah mendengar dengan PxyzaH cuap-cuap, maka benar sekali, diam itu adalah emas. Karena makin banyak kita berbicara tapi ASBUN maka makin ketahuan sampai dimana kematangan seseorang tsb, kasihan memang, ingin hati memeluk gunung, tapi sayang galah hanya sejengkal. IRQA' dan IQRA' lagi demi adhienul islam. Alkhori M Alkhor Community Qatar -----Original Message----- From: is-lam-boun...@milis.isnet.org [mailto:is-lam-boun...@milis.isnet.org] On Behalf Of Harry Sufehmi Sent: Tuesday, May 05, 2009 11:11 AM To: is-lam@milis.isnet.org Subject: Re: [is-lam] Khataman Nabiyin, La Nabiya Ba'dahu, lanjutan 5 > Setiap menit dan setiap > detik ke-EGO-an yang digemakan, kamilah ahlul sunnah wal jama'ah, Sepertinya mas Alkhori sedang menemui masalah dengan para ekstremis di daerah sampeyan ya ? :-) Berbagai ekstremis (yang mengaku) ASWJ memang bisa cukup menyebalkan. Saya juga sudah pernah mengalami sendiri. Sedikit2 kafir, sesat, haram, dst :-) Tapi kemudian saya menyaksikan suatu hal yang menakjubkan - salah satu dedengkot ekstremis ASWJ, yang saya kenal baik, berubah. Beliau sekarang lebih toleran terhadap saudara2nya sesama muslim. Suaranya lebih lembut. Tanpa mengorbankan prinsip2 dasar Islam. Memang perubahan tersebut membutuhkan waktu sekitar 15 tahun, tapi dedengkot? Bisa berubah? There is still hope :-) Kuncinya adalah kelembutan akhlak. Sekeras apapun sebuah batu, pasti akan luluh juga oleh tetesan2 air. Tapi jika sifat keras dibalas dengan sifat keras lagi, biasanya justru akan menambah konflik yang terjadi. Pilihan sekarang ada di tangan Anda. > 2. Sementara orang ahmadiyah mengakunya: Kami mengakui Muhammad SAW > adalah khataman nabiyin, yaitu tidak ada lagi nabi setelah Muhammad SAW. Seperti kata mas Bango, ini sebetulnya sudah jelas & tidak perlu dipermasalahkan lagi. Jelas Ahmadiyyah mengakui MGA sebagai Nabi yang terakhir. Salam, HS On 5/5/09, Alkhori M <m.alkh...@qatar.net.qa> wrote: > KHATAMAN NABIYIN, LA NABIYA BA'DAHU, lanjutan5. > > Sub-titel: Dakwah Berdasarkan KESAMAAN Bukan Dakwah Meruncingkan PERBEDAAN > > Pada suatu malam ba'da shalat Isha pada sebuah mesjid yang cukup megah > seperti biasanya sebelum pulang kami pengurus BDI mesjid tersebut biasalah > sebelum bubaran ngerumpi alias chatting dulu tapi bukan ber-ghibah. Seorang > rekan ber-nostalgia dengan cerita sbb. Pada saat itu kami sebuah rombongan > kecil terdiri 5 orang mengadakan dakwah, tapi apa yang terjadi jangankan > orang yang hadir nyamukpun tidak mau datang. Sejak itu kami rubah strategi, > orang lapar bukan ayat & wahyu yang mereka inginkan, tapi sumpalan atau > ganjalan perut yang mereka dambakan, maka kelaparan/ kemiskinan sangat rawan > kekafiran jika iman belum mencapai tingkat muttaqin. Sejak itu dakwah > berubah yaitu menjadi dakwah sembako. Juga pada saat itu methode dakwah > selalu yang ditonjolkan adalah dakwah KESAMAAN, tidak ada berbicara > KHILAFIYAH tidak ada dakwah yang mengatakan INI SESAT & ITU BID'AH alias > tidak dicari perbedaan perbedaan tapi semua itu adalah KESAMAAN. Dengan > methode KESAMAAN tersebut bersinarlah dakwah tersebut, baru kemudian > dimasukan methode PEMURNIAN AQIDAH. Orang yang sudah tebal imanya maka tidak > lagi terguncang jika diberikan PEMURNIAN dan sekali-kali juga disisipkan > PEMBARUAN. Memang pada setiap agama PEMBARUAN dan PEMURNIAN kalau > dipermukaan terlihat berbeda tapi sebenarnya keduanya merupakan kebutuhan > dasar setiap agama. > > > > Tapi apa jadinya sekarang ini, mereka pada lupa bahwa syetan tidak senang > kalau ummat Islam itu hidup dalam kedamaian, maka selalu ditiupkan > PERBEDAAN-PERBEDAAN yang ada. Pada setiap kesempatan setiap kelompok atau > setiap golongan meng-CLAIM merekalah yang benar. Setiap menit dan setiap > detik ke-EGO-an yang digemakan, kamilah ahlul sunnah wal jama'ah, kalau > sekarang ditanyakan apa maksud dari sunnah wal jama'ah juga tidak jelas > jawabanya, paling dijawab yaitu kelompok yang mengikuti al-Qur'an dan > al-Hadits, hanya itu DOANG alias hanya itu THOK??? Al-qur'an meaning less > kalau bukan dibaca sebagai orang Muttaqin. > > Lagi hanya sebuah contoh kasus: > > Contoh kasus (maaf ini hanya contoh bukan ingin mempopulerkan atau ingin > membela ahmadiyah) > > Khataman Nabiyin vs. Ahmadiyah: > > 1. Ahmadiyah dikatakan golongan atau kelompok sesat, karena tidak > mengakui khataman nabiyin. > 2. Sementara orang ahmadiyah mengakunya: Kami mengakui Muhammad SAW > adalah khataman nabiyin, yaitu tidak ada lagi nabi setelah Muhammad SAW. > > Mengapa tidak mau sadar bahwa musuh Islam tidak nyenyak tidurnya alias tidak > senang kalau Islam itu damai sesamanya padahal: > > Islam Sunni (mostly di Asia Tenggara adalah Sunni ber-mazhab Syafe'i) > tuhanya adalah yang maha esa yaitu Allah, rasulnya Muhammad SAW. > > Ahmadiyah juga tuhan yang esa Allah dan rasulnya Muhammad SAW. Tapi > cerdiknya musuh Islam yang dicari yang dicongkel adalah PERBEDAAN (tapi > melupakan KESAMAAN). Dimana tujuan Al Huda Lil Muttaqiin dan methode IQRA' > yaitu Dengan Nama Tuhan Yang Pengasih Dan Penyayang dimana disembunyikan > Rahmatan Lil 'Alamiin. Semua pada membusungkan DADA seolah-olah sudah > memegang KUNCI SURGA, dengan lantang berkata "KALIAN KAFIR CALON PENGHUNI > NERAKA" makanya pelajari Islam Dengan Methode Yang Benar, Yang Islami Adalah > Instropeksi Bukan Agressi. > > Insya Allah bersambung, salam kompak selalu. > > > > Alkhori M > > Alkhor Community > > Qatar > > ===================================================== > > KHATAMAN NABIYIN, LA NABIYA BA'DAHU, lanjutan4. > > Sub-Titel: Methode IQRA' (tentu bukan methode iqra' cara cepat belajar > membaca tulisan arab al-qur'an). > > IQRA' BACALAH, > > Umur Berapakah Muhammad SAW Pada Saat Wahyu Diturunkan? Yaitu Sekitar 40 > Tahun. > > IQRA' BACALAH, Bacalah Dengan Nama Tuhan Dst. Dst. Dst. > > > > Setiap memulai pekerjaan apapun selalu kita mulai dengan membaca : Dengan > Nama Tuhan Yang Pengasih Dan Penyayang. Dengan berbuat demikian diharapkan > NUANSA atau AURA KASIH dan SAYANG selalu mendahului apapun pekerjaan yang > bakal kita lakukan, makanya Adhienul Islam itu penuh dengan KASIH dan SAYANG > sehingga terciptalah KEDAMAIAN dimana Islam berada, karena salah satu arti > dari Islam maknanya adalah DAMAI. > > Nah sekarang perlu dipertanyakan, apakah sudah tercapai tujuan Adhienul > Islam sewaktu Adhienul Islam tersebut di-SEMPURNA-kan ketika rasulullah > Muhammad SAW sebagai nabi terkhir? > > Nah sekarang perlu dipertanyakan, apakah sudah tercapai tujuan Adhienul > Islam sewaktu Adhienul Islam tersebut di-SEMPURNA-kan ketika rasulullah > Muhammad SAW sebagai Khataman Nabiyin? > > Seandainya ada golongan atau kelompok yang bisa menciptakan KEDAMAIAN > bukankah MEREKA atau KAMI atau KITA atau KAMU atau KITA-KITA INI SEMUA yang > boleh menyandang ummat Khataman Nabiyin seperti termakna dari Adhienul Islam > yaitu Agama yang penuh dengan KEDAMAIAN sesuai dengan cita-cita rasulullah > diturunkan ke Bumi Allah ini. > > > > Contoh kasus (maaf ini hanya contoh bukan ingin mempopulerkan atau ingin > membela ahmadiyah) > > Khataman Nabiyin vs. Ahmadiyah: > > 3. Ahmadiyah dikatakan golongan atau kelompok sesat, karena tidak > mengakui khataman nabiyin. > 4. Sementara orang ahmadiyah mengakunya: Kami mengakui Muhammad SAW > adalah khataman nabiyin, yaitu tidak ada lagi nabi setelah Muhammad SAW. > > Kedua bullet diatas jadi kontradiksi tidak matching terdapat discrepancy, > kalau demikian mana yang benar? Dimanakah kalimat Dengan Nama Tuhan Yang > Pengasih Dan Penyayang kalau sesama mengaku bertuhan esa yaitu Allah dan > rasulullah Muhammad SAW adalah khataman nabiyin, tapi tidak bisa berdamai > padahal Adhienul Islam diturunkan untuk terciptanya kedamaian di bumi Allah > ini, kalau begitu dimana root causenya, apakah perlu diadakan RCFA* atau RA* > ? > > Ada pula yang nyelutuk, tunggu dulu, itu Mirza Ghulam Ahmad (MGA) adalah > nabinya orang Ahmadiyah, kalau ahmadiyah mengakui khataman nabiyin mengapa > mereka mengaku MGA sebagai nabinya ahmadiyah. Nah kalau begini masalah > menjadi bertambah RUMIT. Makanya judul diatas adalah IQRA' dan IQRA' Baca > dan bacalah. Subhanallah, marilah dibaca QS. Maryam disana insya Allah akan > tersedia jawabanya, jika al-Qur'an itu digunakan sebagai petunjuk bagi orang > Muttaqin. Agar bisa al-qur'an menjelma sebagai HIDAYAH, tidak cukup hanya > ber-modal-kan Islam saja, tapi harus Al Huda Lil Muttaqin. > > > > Insya Allah bersambung, salam kompak selalu. > > Legend *RCFA=Root Cause Failure Analysis dan RA=Risk Assessment. > > > > Alkhori M > > Alkhor Community > > Qatar > > _______________________________________________ Is-lam mailing list Is-lam@milis.isnet.org http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
_______________________________________________ Is-lam mailing list Is-lam@milis.isnet.org http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam