Copas 

"Memang pada setiap agama PEMBARUAN dan PEMURNIAN kalau dipermukaan terlihat 
berbeda tapi sebenarnya keduanya merupakan kebutuhan dasar setiap agama."



Yang bilang sipa ya??? ada gak sih di ALquran yang mengatakan kayak gitu??? 
pembaharuan??? ngingetin saya pada REVOLUSI GEREJA yang mengasilkan sekte 
protestan 

 

Copas lagi

 

 

Islam Sunni (mostly di Asia Tenggara adalah Sunni ber-mazhab Syafe'i) tuhanya 
adalah yang maha esa yaitu Allah, rasulnya Muhammad SAW.

Ahmadiyah juga tuhan yang esa Allah dan rasulnya Muhammad SAW. Tapi cerdiknya 
musuh Islam yang dicari yang dicongkel adalah PERBEDAAN (tapi melupakan 
KESAMAAN). Dimana tujuan Al Huda Lil Muttaqiin dan methode IQRA' yaitu Dengan 
Nama Tuhan Yang Pengasih Dan Penyayang dimana disembunyikan Rahmatan Lil 
'Alamiin. Semua pada membusungkan DADA seolah-olah sudah memegang KUNCI SURGA, 
dengan lantang berkata "KALIAN KAFIR CALON PENGHUNI NERAKA" makanya pelajari 
Islam Dengan Methode Yang Benar, Yang Islami Adalah Instropeksi Bukan Agressi.

 

Hi...hi...hi.

 

Makin lama makin gak nyambung

Kalo kafir kan emang calon penghuni neraka, apa sampeyan keberatan..?

Apa umat Islam harus ngomongnya gini : "kafir juga masuk syurga loh, jadi 
gantian aja ibadahnya"

 

Copas lagi

"Ahmadiyah juga tuhan yang esa Allah dan rasulnya Muhammad SAW"

 

Maksudnya sampeyan itu apa sih??? Kalo ngetik yang bener dong..

 

Copas lagi

"Semua pada membusungkan DADA seolah-olah sudah memegang KUNCI SURGA"

 

 

 Maksudnya semua itu siapa? tolong diperjelas???



Copas lagi

"makanya pelajari Islam Dengan Methode Yang Benar, Yang Islami Adalah 
Instropeksi Bukan Agressi."

 

Siapa yang bilang ya??? 

 

 

hmmm. saya baru sadar ternyata saya belum mandi dan sudah waktunya sholat 
magrib...

Mandi dulu ah baru sholat.



 

 

 

----- Original Message ----- 

From: Alkhori M 

To: is-lam@milis.isnet.org 

Sent: Tuesday, May 05, 2009 11:31 AM

Subject: [is-lam] Khataman Nabiyin, La Nabiya Ba'dahu, lanjutan 5

 

KHATAMAN NABIYIN, LA NABIYA BA'DAHU, lanjutan5.

Sub-titel: Dakwah Berdasarkan KESAMAAN Bukan Dakwah Meruncingkan PERBEDAAN

Pada suatu malam ba'da shalat Isha pada sebuah mesjid yang cukup megah seperti 
biasanya sebelum pulang kami pengurus BDI mesjid tersebut biasalah sebelum 
bubaran ngerumpi alias chatting dulu tapi bukan ber-ghibah. Seorang rekan 
ber-nostalgia dengan cerita sbb. Pada saat itu kami sebuah rombongan kecil 
terdiri 5 orang mengadakan dakwah, tapi apa yang terjadi jangankan orang yang 
hadir nyamukpun tidak mau datang. Sejak itu kami rubah strategi, orang lapar 
bukan ayat & wahyu yang mereka inginkan, tapi sumpalan atau ganjalan perut yang 
mereka dambakan, maka kelaparan/ kemiskinan sangat rawan kekafiran jika iman 
belum mencapai tingkat muttaqin. Sejak itu dakwah berubah yaitu menjadi dakwah 
sembako. Juga pada saat itu methode dakwah selalu yang ditonjolkan adalah 
dakwah KESAMAAN, tidak ada berbicara KHILAFIYAH tidak ada dakwah yang 
mengatakan INI SESAT & ITU BID'AH alias tidak dicari perbedaan perbedaan tapi 
semua itu adalah KESAMAAN. Dengan methode KESAMAAN tersebut bersinarlah dakwah 
tersebut, baru kemudian dimasukan methode PEMURNIAN AQIDAH. Orang yang sudah 
tebal imanya maka tidak lagi terguncang jika diberikan PEMURNIAN dan 
sekali-kali juga disisipkan PEMBARUAN. Memang pada setiap agama PEMBARUAN dan 
PEMURNIAN kalau dipermukaan terlihat berbeda tapi sebenarnya keduanya merupakan 
kebutuhan dasar setiap agama.

 

Tapi apa jadinya sekarang ini, mereka pada lupa bahwa syetan tidak senang kalau 
ummat Islam itu hidup dalam kedamaian, maka selalu ditiupkan 
PERBEDAAN-PERBEDAAN yang ada. Pada setiap kesempatan setiap kelompok atau 
setiap golongan meng-CLAIM merekalah yang benar. Setiap menit dan setiap detik 
ke-EGO-an yang digemakan, kamilah ahlul sunnah wal jama'ah, kalau sekarang 
ditanyakan apa maksud dari sunnah wal jama'ah juga tidak jelas jawabanya, 
paling dijawab yaitu kelompok yang mengikuti al-Qur'an dan al-Hadits, hanya itu 
DOANG alias hanya itu THOK??? Al-qur'an meaning less kalau bukan dibaca sebagai 
orang Muttaqin.

Lagi hanya sebuah contoh kasus:

Contoh kasus (maaf ini hanya contoh bukan ingin mempopulerkan atau ingin 
membela ahmadiyah)

Khataman Nabiyin vs. Ahmadiyah:

1.    Ahmadiyah dikatakan golongan atau kelompok sesat, karena tidak mengakui 
khataman nabiyin. 

2.   Sementara orang ahmadiyah mengakunya: Kami mengakui Muhammad SAW adalah 
khataman nabiyin, yaitu tidak ada lagi nabi setelah Muhammad SAW. 

Mengapa tidak mau sadar bahwa musuh Islam tidak nyenyak tidurnya alias tidak 
senang kalau Islam itu damai sesamanya padahal:

Islam Sunni (mostly di Asia Tenggara adalah Sunni ber-mazhab Syafe'i) tuhanya 
adalah yang maha esa yaitu Allah, rasulnya Muhammad SAW.

Ahmadiyah juga tuhan yang esa Allah dan rasulnya Muhammad SAW. Tapi cerdiknya 
musuh Islam yang dicari yang dicongkel adalah PERBEDAAN (tapi melupakan 
KESAMAAN). Dimana tujuan Al Huda Lil Muttaqiin dan methode IQRA' yaitu Dengan 
Nama Tuhan Yang Pengasih Dan Penyayang dimana disembunyikan Rahmatan Lil 
'Alamiin. Semua pada membusungkan DADA seolah-olah sudah memegang KUNCI SURGA, 
dengan lantang berkata "KALIAN KAFIR CALON PENGHUNI NERAKA" makanya pelajari 
Islam Dengan Methode Yang Benar, Yang Islami Adalah Instropeksi Bukan Agressi.

Insya Allah bersambung, salam kompak selalu.

 

Alkhori M

Alkhor Community

Qatar

=====================================================

KHATAMAN NABIYIN, LA NABIYA BA'DAHU, lanjutan4.

Sub-Titel: Methode IQRA' (tentu bukan methode iqra' cara cepat belajar membaca 
tulisan arab al-qur'an).

IQRA' BACALAH, 

Umur Berapakah Muhammad SAW Pada Saat Wahyu Diturunkan? Yaitu Sekitar 40 Tahun.

IQRA' BACALAH, Bacalah Dengan Nama Tuhan Dst. Dst. Dst.

 

Setiap memulai pekerjaan apapun selalu kita mulai dengan membaca : Dengan Nama 
Tuhan Yang Pengasih Dan Penyayang. Dengan berbuat demikian diharapkan NUANSA 
atau AURA KASIH dan SAYANG selalu mendahului apapun pekerjaan yang bakal kita 
lakukan, makanya Adhienul Islam itu penuh dengan KASIH dan SAYANG sehingga 
terciptalah KEDAMAIAN dimana Islam berada, karena salah satu arti dari Islam 
maknanya adalah DAMAI.

Nah sekarang perlu dipertanyakan, apakah sudah tercapai tujuan Adhienul Islam 
sewaktu Adhienul Islam tersebut di-SEMPURNA-kan ketika rasulullah Muhammad SAW 
sebagai nabi terkhir?

Nah sekarang perlu dipertanyakan, apakah sudah tercapai tujuan Adhienul Islam 
sewaktu Adhienul Islam tersebut di-SEMPURNA-kan ketika rasulullah Muhammad SAW 
sebagai Khataman Nabiyin?

Seandainya ada golongan atau kelompok yang bisa menciptakan KEDAMAIAN bukankah 
MEREKA atau KAMI atau KITA atau KAMU atau KITA-KITA INI SEMUA yang boleh 
menyandang ummat Khataman Nabiyin seperti termakna dari Adhienul Islam yaitu 
Agama yang penuh dengan KEDAMAIAN sesuai dengan cita-cita rasulullah diturunkan 
ke Bumi Allah ini.

 

Contoh kasus (maaf ini hanya contoh bukan ingin mempopulerkan atau ingin 
membela ahmadiyah)

Khataman Nabiyin vs. Ahmadiyah:

3.   Ahmadiyah dikatakan golongan atau kelompok sesat, karena tidak mengakui 
khataman nabiyin. 

4.   Sementara orang ahmadiyah mengakunya: Kami mengakui Muhammad SAW adalah 
khataman nabiyin, yaitu tidak ada lagi nabi setelah Muhammad SAW. 

Kedua bullet diatas jadi kontradiksi tidak matching terdapat discrepancy, kalau 
demikian mana yang benar? Dimanakah kalimat Dengan Nama Tuhan Yang Pengasih Dan 
Penyayang kalau sesama mengaku bertuhan esa yaitu Allah dan rasulullah Muhammad 
SAW adalah khataman nabiyin, tapi tidak bisa berdamai padahal Adhienul Islam 
diturunkan untuk terciptanya kedamaian di bumi Allah ini, kalau begitu dimana 
root causenya, apakah perlu diadakan RCFA* atau RA* ?

Ada pula yang nyelutuk, tunggu dulu, itu Mirza Ghulam Ahmad (MGA) adalah 
nabinya orang Ahmadiyah, kalau ahmadiyah mengakui khataman nabiyin mengapa 
mereka mengaku MGA sebagai nabinya ahmadiyah. Nah kalau begini masalah menjadi 
bertambah RUMIT. Makanya judul diatas adalah IQRA' dan IQRA' Baca dan bacalah. 
Subhanallah, marilah dibaca QS. Maryam disana insya Allah akan tersedia 
jawabanya, jika al-Qur'an itu digunakan sebagai petunjuk bagi orang Muttaqin. 
Agar bisa al-qur'an menjelma sebagai HIDAYAH, tidak cukup hanya ber-modal-kan 
Islam saja, tapi harus Al Huda Lil Muttaqin.

 

Insya Allah bersambung, salam kompak selalu.

Legend *RCFA=Root Cause Failure Analysis dan RA=Risk Assessment.

 

Alkhori M

Alkhor Community

Qatar


--------------------------------------------------------------------------------

_______________________________________________
Is-lam mailing list
Is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam

 
_______________________________________________
Is-lam mailing list
Is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam

Kirim email ke