Iya pak Gede.
Umumnya, 80-90% mahasiswa itu kurang kritis. Mereka menganggap dosennya pasti 
benar, pintar, dsb. Jarang ada yang kritis dan tampil beda dengan gurunya.

Kata pepatah, "Guru kencing berdiri, murid kencing berlari". Artinya, jika 
dosennya neoliberalis, kemungkinan muridnya lebih parah lagi...

Saya lihat Soeharto sebelumnya memakai sistem pegged rate sehingga rupiah 
relatif stabil di Rp 2.000-an per 1 US$. Namun menjelang lengser, Boediono 
memegang kendali ekonomi dan sistem keuangan kita jadi floating rate dan devisa 
bebas sehingga akhirnya rupiah nyusruk hingga sampai Rp 16.700/1 USD.

Zaman Habibie, 1 USD jadi RP 7.000.

Namun ketika Boediono memegang kendali ekonomi lagi di zaman SBY, rupiah 
melemah hingga Rp 12.000 meski sekarang "menguat" jadi Rp 10.300. 

Hutang LN juga bertambah dari Rp 1200 trilyun di tahun 2004 jadi Rp 1600 
trilyun di tahun 2009. Meski hutang di IMF lunas, tapi hutang di World Bank dan 
ADB bertambah...

Dari situ saya menilai "prestasi" Boediono biasa2 saja.

Sesungguhnya Islam punya ajaran mengenai Sistem Ekonomi Islam.

Sayang kebanyakan ummat Islam sekarang lebih suka mengikuti kaum Yahudi dan 
Nasrani dengan menganut sistem Ekonomi Neoliberalis yang terbukti 
membangkrutkan dunia.

Harusnya ummat Islam memeluk ajaran Islam secara kaffah/menyeluruh, termasuk 
Sistem Ekonomi Islam. Bukan membebek pada Sistem Neoliberalis ajaran Yahudi dan 
Nasrani.

"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan 
janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh 
yang nyata bagimu." [Al Baqarah:208]
 


===
Ayo Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits
http://media-islam.or.id


--- Pada Rab, 13/5/09, Dewa Gede Permana <dewagedeperm...@gmail.com> menulis:

> Dari: Dewa Gede Permana <dewagedeperm...@gmail.com>
> Topik: Re: [is-lam] PAN Tolak Boediono Karena Neoliberalis?
> Kepada: is-lam@milis.isnet.org
> Tanggal: Rabu, 13 Mei, 2009, 7:55 PM
> ya kemungkinan besar jawaban
> mahasiswa : blio orangnya "pintar, sangat
> menguasai materi", "santun dan enak cara mengajarnya",
> "kooperatif,
> dst.. dst... yg positif. Tapi coba tembak langsung ke
> istri, pembantu
> di RT nya atau mungkin tukang cuci mobil atau sopir
> pribadinya... ??
> atau coba lihat kamar mandi dan dapur dibelakang (account
> bank) dia...
> apakah kotor atau bersih ?
> 
> :)
> salam hangat
> 
> 2009/5/14 Bango Samparan <bsampa...@yahoo.com>:
> > Saya pernah diajar pak Boediono di matakuliah Ekonomi
> Industri. Bagaimana
> > mas Nizami, menurut panjenengan dengan sosok ini?
> >
> > Salam hangat
> > B. Samparan
> >
> > --- On Thu, 5/14/09, A Nizami <nizam...@yahoo.com>
> wrote:
> >
> > From: A Nizami <nizam...@yahoo.com>
> > Subject: [is-lam] PAN Tolak Boediono Karena
> Neoliberalis?
> > To: "is-lam" <is-lam@milis.isnet.org>
> > Date: Thursday, May 14, 2009, 9:29 AM
> >
> >
> > Pemilihan Boediono sebagai Cawapres SBY mendapat
> tentangan dari PAN dan
> > PKS.. Selain karena kekecawaan Cawapres dari
> masing-masing partai tidak
> > terpilih, ada alasan lain yang disampaikan kedua
> parpol tersebut. Sementara
> > PKB tetap mendukung SBY. PAN bahkan mempertimbangkan
> untuk mengusung Prabowo
> > atau merapat ke JK-WIN.
> >
> > Dari artikel media massa di bawah, pengurus PAN,
> Drajat Wibowo menganggap
> > Boediono menganut paham ekonomi Neoliberal yang
> menyengsarakan rakyat
> > Indonesia. Selain itu, biasanya pasangan Capres dan
> Cawapres itu dari
> > kombinasi Nasionalis dan Islam. Namun pasangan
> SBY-Boediono keduanya adalah
> > Nasionalis. Kemudian biasanya agar diterima seluruh
> rakyat Indonesia,
> > pasangan Capres-Cawapres biasanya dari suku Jawa dan
> Non Jawa (Tribun
> > Timur).
> >
> > Saat penunjukkan Boediono sebagai Cawapres SBY, di TV
> dan media massa
> > lainnya ada demo menolak Boediono dengan alasan dia
> adalah ekonom
> > Neoliberalisme.
> >
> > "Kami menolak Boediono karena dia adalah antek
> neoliberalisme," kata
> > Sodikin, Koordinator Lapangan Aksi Damai Tolak
> Boediono, saat ditemui di
> > tengah aksi yang bertempat di depan Mobas. Lebih
> lanjut, ia menjelaskan,
> > yang dimaksud dengan antek itu berarti berpihak pada
> IMF, ADB, World Bank,
> > dan WTO (Kompas.com).
> >
> > Neoliberalisme adalah Sistem Ekonomi dengan agenda
> Penjualan BUMN
> > (Privatisasi), penghapusan subsidi pada barang,
> deregulasi, pasar bebas,
> > penyerahan kekayaan alam kepada pihak swasta/asing,
> dan bertumpu pada
> > pinjaman hutang luar negeri.
> >
> > Di bawah adalah berbagai artikel tentang Boediono. Ada
> yang menyebutnya
> > sebagai ekonom bertangan dingin karena bisa menjaga
> rupiah di tingkat Rp
> > 9.000/1 US$. Namun saya lihat itu bukan prestasi
> mengingat zaman Habibie 1
> > US$ hanya Rp 7.000 sementara zaman Boediono (sekarang)
> jadi Rp 10.300
> > setelah sebelumnya menukik sampai Rp 12.000.
> >
> > “Prestasi” lain pun seperti hutang dari IMF lunas
> jadi tidak berarti
> > mengingat hutang luar negeri Indonesia bertambah dari
> Rp 1.200 trilyun pada
> > tahun 2004 menjadi Rp 1.600 trilyun di tahun 2009.
> Meski hutang di IMF
> > “hilang”, Indonesia termasuk penghutang terbesar
> di Bank Dunia dan ADB serta
> > agenda IMF terus berjalan..
> >
> >
> > Boediono
> > Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
> >
> > Dr. Boediono (lahir di Blitar, Jawa Timur, 25 Februari
> 1943; umur 66 tahun)
> > adalah Gubernur Bank Indonesia sekarang ini.
> Sebelumnya Boediono menjabat
> > Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia pada
> Kabinet Indonesia Bersatu..
> > Boediono juga pernah menjabat Menteri Keuangan
> Indonesia dalam Kabinet
> > Gotong Royong (2001–2004). Sebelumnya pada Kabinet
> Reformasi Pembangunan
> > (1998-1999), Boediono adalah Menteri Negara
> Perencanaan dan Pembangunan
> > Nasional/Kepala Bappenas. Ia juga pernah menjabat
> sebagai Direktur Bank
> > Indonesia pada masa pemerintahan Soeharto. Saat ini ia
> mengajar di Fakultas
> > Ekonomi Universitas Gadjah Mada.
> >
> > Ia memperoleh gelar S1 (Bachelor of Economics (Hons.))
> dari [Universitas
> > Western Australia] pada tahun 1967. Lima tahun
> kemudian, gelar Master of
> > Economics diperoleh dari Universitas Monash. Kemudian
> pada tahun 1979, ia
> > mendapatkan gelar S3 (Ph.D) dalam bidang ekonomi dari
> Wharton School,
> > Universitas Pennsylvania.
> >
> > Sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Gotong Royong,
> ia berhasil
> > memperbaiki keuangan pemerintah dengan sangat baik
> sehingga mampu membawa
> > Indonesia lepas dari bantuan Dana Moneter
> Internasional. Oleh BusinessWeek,
> > ia dipandang sebagai salah seorang menteri yang paling
> berprestasi dalam
> > kabinet tersebut. Ketika Susilo Bambang Yudhoyono
> terpilih sebagai presiden,
> > banyak orang yang mengira bahwa Boediono akan
> dipertahankan dalam
> > jabatannya, namun posisinya ternyata ditempati Jusuf
> Anwar. Menurut laporan,
> > Boediono sebenarnya telah diminta oleh Presiden
> Yudhoyono untuk bertahan,
> > namun ia sendiri hendak beristirahat dan kembali
> mengajar. Saat Presiden
> > Susilo Bambang Yudhoyono melakukan perombakan
> (reshuffle) kabinet pada 5
> > Desember 2005, Boediono diangkat menggantikan Aburizal
> Bakrie menjadi
> > Menteri Koordinator bidang Perekonomian. Indikasi
> Boediono akan menggantikan
> > Aburizal Bakrie direspon positif oleh pasar sejak hari
> sebelumnya dengan
> > menguatnya IHSG
> > serta mata uang rupiah.
> >
> > Pada tanggal 9 April 2008, DPR mengesahkan Boediono
> sebagai Gubernur Bank
> > Indonesia, menggantikan Burhanuddin Abdullah.
> >
> > Belakangan namanya santer disebut sebagai cawapres
> Susilo Bambang Yudhoyono.
> >
> > Boediono beristrikan Herawati dan memiliki dua anak,
> Ratriana Ekarini dan
> > Dios Kurniawan.
> > Boediono didampingi istrinya Herawati berbincang
> dengan Menteri Pendidikan
> > Nasional Prof Dr Bambang Sudibyo sesaat setelah
> menyampaikan pidato
> > pengukuhan Guru Besar Fakultas Ekonomi UGM
> >
> > Catatan-catatan penting saat beliau menjabat :
> >
> > 1. Ekonom Kwik Kian Gie pernah menilai, prestasi
> Boediono hingga kini tetap
> > diragukan karena dia tak mampu mengatasi kasus BLBI.
> Resep ekonomi yang
> > disodorkan Boediono untuk mengatasi krisis moneter
> Indonesia 1997-1998 pun
> > dianggap keliru, karena hanya mengandalkan buku diktat
> ekonomi dan resep
> > IMF-Bank Dunia. “Adalah Megawati semasa menjabat
> sebagai presiden, yang
> > menemukan dan menarik Boediono dalam kabinet sebagai
> Menkeu, Dan ia
> > (Boediono) memang patuh melayani IMF,” kata Kwik
> dalam sebuah diskusi.
> >
> > 2. Para analis ekonomi-politik seperti Hendri Saparini
> melihat Boediono,
> > yang kini menjabat gubernur BI sudah lama dibina oleh
> IMF, ADB, dan Bank
> > Dunia, melalui jaringan Mafia Berkeley untuk
> menjadikan Indonesia sebagai
> > negara neolibreal-kapitalis. Akibatnya, utang negara
> yang kaya raya ini
> > bertambah Rp 400 triliun dalam periode 2004-2009.
> >
> > 3. Pada waktu menjabat sebagai Menteri Keuangan saat
> pemerintahan Megawati
> > Soekarnoputri, dia menyatakan bahwa pada dasarnya
> subsidi bagi rakyat harus
> > dihapus. Dan ketika para petani tebu meminta proteksi,
> Boediono dengan
> > enteng menyatakan, ”Kalau petani tebu merasa bahwa
> menanam tebu kurang
> > menguntungkan, tanamlah komoditas lain yang lebih
> menguntungkan.” yang
> > sangat jauh dari semangat kemandirian ekonomi.
> >
> > Karya
> >
> >     * Mubyarto, Boediono, Ace
> Partadiredja, Ekonomi Pancasila, Penerbit
> > Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjahmada (1981)
> >     * Boediono, Indonesia
> menghadapi ekonomi global, Penerbit BPFE (2001)
> > http://id.wikipedia.org/wiki/Boediono
> >
> >
> > Prof. Dr. Boediono
> > Ekonom Bertangan Dingin
> >
> > Calon Wakil Presiden (Cawapres) pendamping SBY, Capres
> Partai Demokrat, ini
> > seorang ekonom profesional bertangan dingin.. Tangan
> dingin Guru Besar
> > Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada dan Doktor
> Ekonomi Bisnis lulusan
> > Wharton School University of Pennsylvania, AS 1979,
> ini terbukti selama
> > menjabat Menteri Keuangan pada pemerintahan Megawati,
> Menko Perekonomian
> > Kabinet Indonesia Bersatu (resuffle Senin (5/12/2005),
> maupun sebagai
> > Gubernur Bank Indonesia.
> >
> > Selama menjabat Menkeu Kabinet Gotong-Royong, suami
> dari Herawati dan ayah
> > dua anak (Ratriana Ekarini dan Dios Kurniawan), ini
> berhasil membenahi
> > bidang fiskal, masalah kurs, suku bunga dan
> pertumbuhan ekonomi.
> >
> > Bersama dalam The Dream Team dan Bank Indonesia,
> Master of Economics, Monash
> > University, Melbourne, Australia (1972), itu berhasil
> menstabilkan kurs
> > rupiah pada kisaran Rp 9000-an per dolar AS. Begitu
> pula dengan suku bunga
> > berada dalam posisi yang cukup baik merangsang
> kegiatan bisnis, sehingga
> > pertumbuhan ekonomi menaik secara signifikan. Pria
> berpenampilan kalem dan
> > santun serta terukur berbicara itu juga dinilai mampu
> membuat situasi
> > ekonomi yang saat itu masih kacau menjadi dingin..
> > http://tokohindonesia.com/ensiklopedi/b/boediono/biografi/index.shtml
> >
> >
> > Amien Rais Kecewa SBY Tunjuk Boediono
> > Liputan 6 - Kamis, Mei 14
> >
> > Liputan6.com, Jakarta: Ketua Majelis Pertimbangan
> Partai Amanat Nasional
> > (PAN) Amien Rais kecewa dengan rencana penunjukan
> Gubernur Bank Indonesia
> > Boediono sebagai calon wakil presiden pendamping
> Susilo Bambang Yudhoyono.
> > Pernyataan itu disampaikan Amien usai menggelar
> pertemuan dengan pengurus
> > Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN DKI Jakarta, Rabu
> (13/5).
> > ...
> > Menyikapi rencana penujukan Boediono, para pimpinan
> Partai Keadilan
> > Sejahtera (PKS) tadi malam juga menggelar rapat
> internal di Jakarta. Kendati
> > nama Boediono belum diumumkan secara resmi, PKS
> menilai pilihan SBY tak
> > sesuai dengan masukan partai yang menghendaki
> kombinasi capres-cawapres dari
> > kalangan nasionalis-religius.
> > http://id.news.yahoo.com/lptn/20090514/tpl-amien-rais-kecewa-sby-tunjuk-boedion-e5c0aa3..html
> >
> >
> > PAN: Boediono Pentolan Neoliberalisme
> > DPW Sulsel Pastikan PAN Tinggalkan Demokrat
> > Kamis, 14 Mei 2009 | 01:56 WITA
> >
> > Makassar, Tribun - DPP PAN dipastikan membatalkan
> rencana koalisi dengan
> > Partai Demokrat. Partai berlambang matahari terbit ini
> sedang menjajaki
> > kemungkinan mengusung Prabowo Subianto atau bergabung
> ke Jusuf Kalla-Wiranto
> > (JK-Win).
> >
> > Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPW PAN Sulsel Buhari
> Kahhar Mudzakkar usai
> > bertemu dengan Ketua DPW PAN Sulsel Ashabul Kahfi,
> Ketua Bappilu PAN Sulsel
> > Doddy Amiruddin, dan sejumlah pengurus harian lainnya
> di kediaman Kahfi,
> > Rabu (13/5). Usai pertemuan, Buhari ditunjuk sebagai
> juru bicara.
> >
> > "Jadi kita sudah sepakat bahwa PAN Sulsel akan meminta
> DPP mengusung Prabowo
> > Subianto. Berdasarkan informasi yang kami terima dari
> Jakarta, PAN sudah
> > dipastikan batal berkoalisi dengan Partai Demokrat
> mengusung SBY (Susilo
> > Bambang Yudhoyon)," ujar Buhari.
> > Anggota Fraksi PAN di DPR RI Drajat Wibowo menilai
> Boediono merupakan
> > pilihan blunder politik yang fatal bagi SBY.
> >
> > "Pilihan itu akan memperkeras dikotomis antara
> nasional dan islamis, yang
> > selama ini hampir menghilang. SBY nasionalis sehingga,
> idealnya, cawapresnya
> > berasal dari Islamis. Boediono yang menganut paham
> ekonomi neoliberal juga
> > tidak mewakili kelompok masyarakat luar Jawa," ujar
> Drajat.
> >
> > Soal neoliberalisme yang disematkan kepada Boediono
> juga diakui Wakil Ketua
> > DPP Partai  Demokrat Ahmad Mubarok. Namun, dia
> menilai posisi Boediono
> > sebagai tokoh neoliberalisme ini bukan menjadi
> ancaman.
> >
> > "Karakter Boediono sebagai neoiberalisme bukan menjadi
> ancaman. Kalau
> > Boediono menjadi ancaman untuk neoliberal karena
> karakter Boediono menurut
> > saya tidak menjadi ancaman sama sekali," ujar Mubarok
> seperti dikutip
> > kompas.com.
> > http://www..tribun-timur.com/read/artikel/27920
> >
> >
> > Tolak Boediono karena Antek Pasar Bebas
> >
> > Rabu, 13 Mei 2009 | 15:40 WIB
> >
> > JAKARTA, KOMPAS.com — Siapa pun yang dipilih SBY
> untuk menjadi wakil
> > presidennya akan menimbulkan resistensi. Memang benar,
> ketika Boediono
> > ditetapkan sebagai wapres untuk SBY, hari ini (Rabu,
> 13/5) Komite Muda
> > Indonesia (KMI) menggelar aksi damai menolak
> Boediono.
> >
> > "Kami menolak Boediono karena dia adalah antek
> neoliberalisme," kata
> > Sodikin, Koordinator Lapangan Aksi Damai Tolak
> Boediono, saat ditemui di
> > tengah aksi yang bertempat di depan Monumen Nasional
> di Jl Medan Merdeka
> > Barat, Jakarta. Lebih lanjut, ia menjelaskan, yang
> dimaksud dengan antek itu
> > berarti berpihak pada IMF, ADB, World Bank, dan WTO.
> >
> > Keberatan tersebut karena KMI melihat jika Boediono
> menjadi wapres maka
> > Indonesia akan terpuruk. "Sistem perekonomian kita
> akan semakin ke pasar
> > bebas. Perekonomian kita akan mengedepankan swasta,
> sehingga akan semakin
> > banyak aset negara yang dijual," jelas Sodikin yang
> juga mahasiswa
> > Universitas Islam Indonesia.
> >
> > http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/13/15404846/tolak.boediono.karena.antek.pasar.bebas.
> >
> >
> >
> >
> >       Lebih bersih, Lebih
> baik, Lebih cepat - Yahoo! Mail: Kini tanpa iklan.
> > Rasakan bedanya! http://id.mail.yahoo.com
> >
> > _______________________________________________
> > Is-lam mailing list
> > Is-lam@milis.isnet.org
> > http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
> >
> >
> > _______________________________________________
> > Is-lam mailing list
> > Is-lam@milis.isnet.org
> > http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
> >
> >
> _______________________________________________
> Is-lam mailing list
> Is-lam@milis.isnet.org
> http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
> 


      Yahoo! Mail Sekarang Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya! 
http://id.mail.yahoo.com

_______________________________________________
Is-lam mailing list
Is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam

Kirim email ke