Ada seorang rekan yang menulis: >From: Harry Surjadi , wrote:
>Mas Bagus, >Rasanya bukan hanya perlu penguasaan piranti open source-nya. Saya pikir >yang paling susah adalah mental dari orang Indonesia. Misalnya, banyak >peneliti (kalau bicara perguruan tinggi dan lembaga penelitian) "tidak mau" >berbagi hasil penelitian secara online. Saya bilang tidak mau karena mereka >sangat ketinggalan dalam menggunakan internet. Coba saja masuk ke website >mereka. >Menguasai teknologinya saya pikir lebih mudah dibandingkan mengubah mental >menjadi mental yang sadar akan pentingnya menguasai teknolog dan >memanfaatkan teknologi itu. >Salam, >Harry Surjadi >----------- Sepertinya memang SDM IT kita terlalu sibuk untuk meluangkan sedikit waktu membangun demi bangsa dan negara, artinya masih berat pada kepentingan pribadi maupun golongan (atau perusahaan). Masyarakat IT saat ini juga masih berkutat pada pemikiran tradisional, dalam konteks teknologi yang dikembangkan saat ini, terutama di bidang software, karena itu ikut menjadi fundamen dari IT itu sendiri. Tradisional ini adalah masih pada pemikiran Gates tentang adanya komputer di setiap rumah, yang akhirnya banyak bertumpu pada sistem Desktop. Contoh : Windows, KDE, GNOME , dll. Operating System yang dikembangkan Gates juga belum banyak berubah, kalau dulu bertumpu pada Interrupt Service Routine, di replace dengan model Registry, hanya dikembangkan dengan penambahan model profile keamanan. Model registry ini menghasilkan pemikiran tentang COM. Selanjutnya dikenal istilah platform, sejak adanya Gosling "Java". .Net itu sendiri secara layer mesin juga dibangun di atas model COM [ Lihat referensi level 3, tentang CLR] Sehingga .Net hanya merupakan semacam "perbaikan" dari pemikiran Gosling, dari model interpreter – byte code menjadi Just In Time compilation, Sehingga performanya lebih cepat. Dari model deploy ke multi platform / mesin menjadi development multi language karena adanya Microsoft Intermediate Language. Dari pemikiran object terdistribusi yang sebelumnya berkomunikasi memakai non 80 port ke 80 port (COM /CORBA ke SOAP WebService). Linux juga hanya berkutat untuk mengejar ketinggalannya terhadap Windows Desktop dengan kecepatan tinggi. Pertanyaannya adalah mengapa masih berpikir ala Gates ? [Komputer ada di rumah rumah] Dimana pemikiran ini adalah hanya mempercanggih komputer di rumah rumah (yaitu komputer desktop). Memang Sudah ada Layanan layanan di Cyber, tapi masih dengan susah payah dan repot harus di execute dari rumah rumah ( termasuk kantor tentunya). Mengapa tidak ada pemikiran untuk pendelegasian pekerjaan, sehingga terminal terminal tidak perlu canggih. Ingat, saat ini kita masih harus melakukan pencarian ke internet langsung untuk mencari informasi, ataupun untuk melakukan auction, pembelian, penjualan. Pada saat itu harus juga ada orang lain di belahan dunia yang lain atau di sisi yang lain. Sangat merepotkan proses pekerjaan ini. Padahal kita telah mengenal apa itu "AGENT". Mengapa tidak ada / jarang yang berpikir bahwa intelligent agent tersebut bisa melakukan perkerjaan kita? Mengapa belum ada yang membangun Platform khusus untuk "AGENT" ? Cobalah kita membayangkan suatu "AGENT" kita delegasikan pekerjaan kita, kita kirim lewat terminal sederhana, tidak perlu secanggih Desktop saat ini, mungkin hanya OS pada Handphone kita. Kita "upload" AGENT ini untuk berkolaborasi dengan AGENT lainnya, dan bekerja mewakili kita di Cyber. Selanjutnya kita tinggal menunggu dalam waktu tertentu. Bukankah hal ini lebih menghemat kita dalam berlayar di duia maya? Berapa waktu bisa di hemat? Kita jarang berpikir tentang suatu Platform atau Protokol masa depan, bahkan bangsa ini hanya menghasilkan sedikit karya protokol, yang orang jarang mengetahuinya, sehingga pemanfaatannya ke masyarakat luas kurang. Kita masih mementingkan perut kita sendiri daripada membangun negeri ini untuk melakukan penelitian, karena biasanya hasil penelitian hanya untuk memperkaya lembaga atau orang itu. Mengapa tidak mengambil cara pandang suatu community yang mengatakan "Knowledge is belong to everyone [ or human being] ? Lihatlah perkembangan teknologi Microsoft, yang hanya berpikir tradisional, konputer ada di semua rumah? Atau juga pemikiran jamannya Marc Andressen – Mosaic, yang hanya berpikir melihat dokumen di dunia maya dengan tampilan bagus? Atau juga pemikiran tentang object terdistribusi yang menjadi Layanan – layanan dunia maya? Ayo bangkitlah SDM IT kita membangun negeri ini dengan terobosan yang belom dipikirkan Gates [karena Gates itu sebenarnya bisa besar dengan model kulakannya]. Apakah dengan mengembangkan model mirip community "Knowledge is belong to everyone" kita masih trauma dengan era Sosialis jaman 1965, meskipun banyak teori sosialis menentang Karl Max? Beratkah untuk mengambangakan sistem yang sama sekali baru ? Jalan kesana adalah menyakitkan dan membosankan, namun bantulah negeri ini, bangun bangsa ini untuk mencapai lompatan IT ke masa depan. -- Alpha Bagus Sunggono http://bagusalfa.blogspot.com -- www.itcenter.or.id - Komunitas Teknologi Informasi Indonesia Info, Gabung, Keluar, Mode Kirim : [EMAIL PROTECTED] ::: Hapus bagian yang tidak perlu (footer, dst) saat reply! ::: ## Jobs: itcenter.or.id/jobs ## Bursa: itcenter.or.id/bursa ## $$ Iklan/promosi : www.itcenter.or.id/sponsorship $$ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ITCENTER/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/