Waqfah di Awal Tahun 1428 
Oleh: Ibnu Jarir, Lc 
--------------------------------------------------------------------------------

  

Segala puji hanya bagi-Mu ya Allah, Engkau Maha membolak-balikkan hati 
hamba-hamba-Mu, kokohkan hati kami agar tetap dalam dien-Mu.

Cobalah berhenti sejenak, dari setumpuk aktivitas kita, dari sekian banyak 
pekerjaan kita, dari kepenatan pikiran kita, dari kesibukan yang terus memadat, 
seakan tiada henti.

Cobalah berhenti sejenak, sejenak saja. Cobalah sejenak untuk melupakan segala 
permasalahan yang tengah mendera. Lupakan sejenak. Lepaskan diri dari beban 
kepenatan itu.

Renungkan kembali hari-hari yang kita lalui. Renungkan. Rekam kembali apa yang 
telah kita lakukan selama ini. Rekamlah, lalu renungkan.apa yang kita cari 
sebenarnya dalam hidup ini? Apa yang kita kejar? apa yang kita buru? apa yang 
telah membuat kita puas? Apa yang telah membuat kita bahagia?

Mungkin di antara kita ada yang telah berhasil menggenggam dunia ini dengan 
kemegahan, kebanggaan, kepuasan, kenikmatan. Mungkin juga ada di antara kita 
yang masih harus bersusah payah untuk mendapatkannya. Terserahlah, siapa pun 
kita, apapun yang kita sandang hakikatnya adalah sama.

Segala yang kita miliki, yang kita sandang, tak lebih dari atribut kehidupan, 
itu semua sekedar ujian. Seberapa kita telah memanfaatkannya, menyalurkannya, 
mengaryakannya dan mendedikasikannya untuk panggung kehidupan duniawi ini.

Sungguh beruntung orang-orang yang hatinya selalu diiringi niat yang lurus. 
Merekalah orang-orang kaya yang tak pernah terlihat tumpukan hartanya, 
sederhana hidupnya, karena kekayaannya didedikasikan di jalan Allah dalam 
bentuk karya, yakni tertegaknya kebenaran dan kesejahteraan sesama.

Merekalah orang-orang miskin tapi tidak pernah miskin karena ikhtiarnya untuk 
lurus dan jujur tak pernah luntur, tetap berusaha dengan niat tulus, tidak 
luntur oleh gegap gempitanya keramaian zaman yang kian tidak karuan dan 
kezhaliman yang merajalela.

Niatan hati adalah penyuci kerja, kerja bukan lagi sekedar kesibukan, pelepas 
kewajiban pencarian nafkah ataupun perburuan materi, tetapi naik tingkatnya 
menjadi ibadah, pengabdian, keluhuran dan kemulyaan.

Niatlah motivator awal ketaatan ataupun pelanggaran terhadap rambu-rambu jalan 
hidup dan kehidupan yang mengarahkan kita pada apa yang hendak dicapai.

Mari kita mulai di awal tahun 1428 H ini dengan kembali menata niat, agar 
eksistensi kita, kesalehan kita, di manapun dan kapan pun, dapat berdaya guna 
bagi kemaslahatan dan peradaban ummat, bagi pembangunan akhlak,.bagi seluruh 
aspek hidup dan kehidupan di hamparan alam fana ini dalam kontek rahmatan lil 
'alamin. 

http://www.dakwatuna.com/index.php/tazkiyatun-nafs/2007/menata-niat-di-awal-1428-h/


Kirim email ke