Makasih bang Chandra buat tanggapannya.
Sekian lama menanti, hanya bang Chandra yang menanggapi isu ini. Jadi sekilas 
bertanya, mungkin para alumni dan kawan2 anggota KBMSB sedang dalam kesibukan. 
Sambil berharap juga, ada yg attach AD ART KBMSB disini, karena saya cari ke 
beberapa orang, belum ketemu. hehehe...

Menanggapi tulisan kemarin, ada rekan yang langsung menghubungi lewat ym atau 
fb.
Saya sangat mengapresiasi, terutama untuk kesediaan Chandra Limbong dan bang 
Herland yang juga ingin duduk bersama diskusi.
Tadinya sudah menjadwalkan akan mengadakan pertemuan kecil di Bandung besok 
(Sabtu,14/11). 
Namun, berhubung rekan Chandra sudah mengakomodir pertemuan kecil Sabtu 
kemarin, maka ada keputusan rapat berikutnya itu hari Minggu (15/11). Dan mohon 
maaf karena saya tidak bisa hadir di hari Minggu, karena sekarang sudah tidak 
tinggal di Bandung lagi. Jadi harus cari2 rapelan kegiatan, biar biaya ke Bdg 
bisa diminimalisir. hehehhe....

Tapi, mengenai usulan rebranding ini, saya coba jabarkan dengan singkat. 
Mudah2an bisa diikutsertakan dalam usulan penggerakan KBMSB ke depannya di hari 
Minggu nanti. Itu pun kalau ada yg 'nyenggol'. hehhee... Dengan harapan juga, 
ini bisa kita diskusikan bersama - sama di milis ini. Secara singkat, usulan 
ini pernah jg saya diskusikan dengan rekan Chandra. Mohon maaf kalau 
kepanjangan, lewatkan saja jika tidak berkenan. 

Secara umum, tidak detail menggunakan analisis SWOT,dsb, saya hanya ingin 
memaparkan gambaran umum tentang masalah KBMSB sesuai pengetahuan dan 
pengalaman saya yang masih sangat minim dibanding abang/kakak/rekan sekalian. 
Berikut kira - kira gambarannya :

1. KBMSB 'seolah - olah' menghadapi rivalitas dengan 
organisasi/ikatan/paguyuban alumni dari berbagai SMA di Siantar. Padahal 
seyogianya, 2 unsur organisasi ini memiliki substansi dan arah gerak yang  
berbeda. Perbedaan itu mestinya harus menjadi nyata dan jelas dalam 
perkembangan KBMSB ke depannya. Memang kita tak bisa memungkiri bahwa rivalitas 
itu ada dalam hal kuantitas SDM yang terlibat berasal dari ikatan alumni. Nah, 
peranan KBMSB disini sebaiknya mulai mengubah paradigma rivalitas yang 
sebenarnya tak ada dan tak perlu muncul itu.

2. Substansi dan arah gerak KBMSB yang berbeda serta memiliki niche yang khusus 
juga harus diperjelas dengan ciri khas. Ciri khas bisa dalam banyak hal, yang 
akan saya soroti tentang tombak/kegiatan acara yang 'seringkali' dibuat besar 
menjadikan seolah - olah itulah inti program kerja KBMSB. Berdasarkan 
pengalaman selama jadi anggota, saya melihat bahwa perayaan Natal menjadi acara 
yang mendapat perhatian dan sorotan yang cukup besar dari kalangan anggota, 
alumni dan pembina. 

Pertanyaan saya, sebagai organisasi dengan  basis mahasiswa asal Siantar yang 
kuliah di Bandung, tentu KBMSB memegang prinsip kesetaraan dan kemajemukan atau 
plural. Dengan mengedepankan Natal selama ini, dan meniadakan acara - acara 
keagamaan lainnya, sudahkah kita mengedepankan prinsip tersebut? Hal ini juga 
pernah saya bicarakan dengan anggota KBMSB yang menganut agama Muslim. Dan 
itukah ciri khas KBMSB sebagai organisasi dengan basis kekeluargaan dan 
kemahasiswaan? Saya yakin itu tidak sepenuhnya. Namun, jika ada acara lain yang 
menjadi ciri khas, itu tidak menjadi menonjol sebab tidak sepopuler perayaan 
Natal. 

BMSB punya Natal, organisasi lain pun punya. Dan jika KBMSB mengedepankan Natal 
ini, maka KBMSB lambat laun akan kehilangan daya tawar dari anggotanya. 
Intinya, KBMSB ke depannya perlu memikirkan ciri khas substansi dan arah 
geraknya, yang salah satunya bisa tercermin dari program kerja inti.

3. Tuntutan akademis para anggota KBMSB yang mungkin merupakan ancaman dari 
pihak kampus dan pemerintah. Tetapi saya yakin kita bisa mengatur langkah 
strategis dan praktis untuk mengupayakan potensi yang ada di KBMSB.

Kenapa harus rebranding??
Sebab brand yang ada sekarang kurang jelas menunjukkan substansi dan arah gerak 
KBMSB. Dan kita perlu mengadakan sosialisasi KBMSB dan menekankan brand yang 
baru pada anggota yang ada sekarang. Sebab mata rantai telah terputus di 
angkatan 2006. Volo (04) sebagai ketua terakhir, saya asumsikan memegang 
angkatan 04,05, dan 06 secara aktif dalam kepengurusannya. Hanya minim untuk 
angkatan 2007, apalagi 2008 dan 2009. Sedangkan 3 angkatan terakhir ini menjadi 
angkatan produktif dan potensial untuk belajar dan berkarya di KBMSB sekarang.

Selanjutnya, sebelum mengambil langkah2 strategis, sebaiknya kita ikuti dulu 
prosedur yang semestinya sesuai AD ART yang telah disinggung bang Chandra, 
seperti bagaimana status Volo sebagai ketua, jika tidak ketua lagi, maka 
bagaimana dengan baper sekarang serta pembina? 

Mohon maaf kalau ada yg kurang berkenan, koreksi kalau ada yang salah ya.
Terima kasih untuk kesempatannya.


Regards,
Rebecca D. Simanungkalit








________________________________
From: Candra Ridou Ginting <candrarg8...@yahoo.co.id>
To: KBMSB@yahoogroups.com
Sent: Sat, October 31, 2009 3:46:49 PM
Subject: Bls: [KBMSB] Rebranding KBMSB

  
Curahatan hati sekaligus unek2 yg cukup menarik dari Rebecca.
Barusan aku coba melirik ke situs KBMSB untuk melihat kembali AD/ART di 
http://www.kbmsb. or.id/tapi tak bisa kebuka.
Seingat ku di AD/ART KBMSB tertulis 3 klasifikasi keanggotaan (Silakan 
dikoreksi!) :
a. Anggota biasa (mahasiswa)
b. Anggota luar biasa (alumni)
c. Anggota kehormatan.

Secara organisatoris, kalo LPJ pengurus lama dan penyerahan "tongkat estafet" 
belum dilakukan maka mrk bisa di-anggap masih menduduki fungsi itu. Artinya 
Volo masih di-anggap sebagai ketua,kecuali Volo sudah menyerahkan mandat ke MPA.
Aku lupa, apa kah jabatan ketua hanya bisa diduduki oleh anggota biasa. Buat 
Abangs/Kakaks/ Rekans yg punya soft-copy AD/ART nya, mohon di share.
Usulan untuk merangkul anggota yang non-mahasiswa bisa saja dilakukan dengan 
memasukkan ke kategori (c).


salam hormat,
- Candra Ridou Ginting -
________________________________






________________________________
Dari: Rebecca Simanungkalit <beckha...@yahoo. com>
Kepada: KBMSB <kb...@yahoogroups. com>
Terkirim: Sab, 31 Oktober, 2009 09:11:48
Judul: [KBMSB] Rebranding KBMSB

  
Akhirnya KBMSB hilang ditelan waktu. Organisasi ini benar – benar
raib dengan bekas peninggalan kepengurusan tanpa LPJ. Kegiatan terakhir
yang saya ingat persis adalah jajanan party pada 26 Januari 2009. Acara
itu cukup menarik antusiasme anggota KBMSB, khususnya angkatan 2007 dan
2008 yang tergolong masih baru. Awalnya acara ini dirancang sebagai
stimulus untuk menghidupkan kembali aura KBMSB yang sudah hampir padam
beberapa waktu belakangan di tahun 2008. Semangatnya pula, setelah
acara ini, akan diadakan LPJ dan Pemilu untuk melanjutkan roda gerak
KBMSB selanjutnya.

Namun pada kenyataannya, hingga kini hampir 10 bulan berlalu,
pengurus KBMSB periode terakhir tak pernah melaporkan
pertanggungjawaban pada anggota dan Pemilu tak digelar. Alhasil, KBMSB
tidak memiliki ketua. Benarkah KBMSB telah “mati”?

Seyogianya, seperti namanya, organisasi ini diperuntukkan secara
aktif untuk mahasiswa asal kota Siantar yang sedang mengemban
pendidikan di Bandung dan sekitarnya. Jika begitu, maka KBMSB resmi
dinyatakan tidak memiliki ketua, sebab ketua terakhir saja sudah lulus
dari bangku kuliah. Selanjutnya, dimana KBMSB sekarang? Siapa ketuanya?
Dan bahkan siapa anggotanya?

Memang benar, saya sendiri sudah tidak kuliah lagi. Mungkin menjadi
pertanyaan kita bersama, seharusnya jika KBMSB akan dipertahankan dan
dibangun kembali, suara itu mestinya datang dari para mahasiswa itu.
Namun, jika mereka tidak lagi memiliki pegangan akan sejarah KBMSB, tujuan 
KBMSB itu sendiri, eksistensi KBMSB, tokoh di KBMSB, dan sebagainya, mungkin 
mereka memilih untuk diam dan menunggu angin. Padahal mungkin saja mereka 
menyimpan potensi yang luar biasa dan ingin belajar. 


Sebagai salah satu bagian dari stakeholders di KBMSB, saya merasa
sayang sekali jika kita membiarkan KBMSB mati total. Biarkanlah jika
KBMSB pernah mati suri, tapi mari kita bangkit kembali. Sejauh mana
alumni bisa menjamah ranah KBMSB? Sedalam apa alumni bisa menyentuh dan
membangun kembali KBMSB?

Saya mengusulkan ada rebranding pada
KBMSB. Apakah masih relevan kita hanya mengumpulkan kalangan mahasiswa
saja? Atau kita buat saja untuk kalangan pemuda, sehingga yang tak lagi
mahasiswa juga bisa ambil bagian? Atau bahkan untuk semua anak Siantar
di Bandung? Kemanakah KBMSB ini akan bergerak selanjutnya? Saya yakin
para penggagas dan pendiri KBMSB juga resah dan kecewa jika KBMSB
permanen diam di liang kubur.


Sesaat menjadi sosok yang sok tahu dan mau tahu.

Regards,
Rebecca D. Simanungkalit






________________________________
 Lebih bergaul dan terhubung dengan lebih baik. 
Tambah lebih banyak teman ke Yahoo! Messenger sekarang! 
   


      

Kirim email ke