Milisters semuanya ysh,
   
  Dalam menatap RTR........  khususnya RTRWN..... nampaknya perlu dilakukan 
pengayaan dan “penggandaan pandangan” ... termasuk 
“mengkombinasikannya”....khususnya oleh para otoritas dan intelektual  
keruangan kita........
  Selain perlu menjulang tinggi sekali keatas..... namun juga agar pada saat 
yang hampir sama  menukik pula kebawah..... 
  Katakanlah dari  semula “Eagle eye view” atau “Challenger’s eye view”...yang 
memandang obyek yang luas dibawah berskala nasional..... dari Sabang sampai 
Merauke Miangas Rote.... berupa 1.9 juta km2 daratan serta 5.8 juta km2 
laut.... lalu ganti menukik kebawah  menjadi “womb eye view”...... yang 
memandang ruang tak lebih dari 15 cm dibawah tanah ........ menganggap 
permukaan tanah sebagai “ruang” yang terlampau mewah .... dimana hanya pada 
“ruang seluas tak lebih dari 0.25m2 saja  sedalam 15 cm dibawah tanah.... 
sepasang cacing sudah merasa memiliki cukup habitat yang luas untuk beranak 
pinak... mencari makan .....serta meresapi makna filosofi hidup.........
   
  Cacing membayangkan ..... dari 1.9 juta km2 daratan negeri.... ruang lot 
seluas 100m2 diatas muka tanah ... yang 6m lebarnya dari kapling bisa  
menghadap jalan selebar 4m..... seharusnya sudah terlampau amat cukup memadai 
untuk modal dasar mensejahterakan tiap-tiap KK  dari 80 juta bangsa Indonesia 
yang miskin.......
  Selebihnya menurut cacing..... cukuplah sisa energi manusia itu 
dikonsentrasikan bagi upaya  saling mensejahterakan  sesama ... bagi sejahtera 
isi perut,  isi kepala maupun  bagi pembungkus aurat manusia.... dari leher 
sampai mata kaki..... atau setidaknya  betis.....
  Cacing melihat .... dipusat kota lama di Chinatown dipasar ...dengan hanya 
1m2 ruang.... manusia juga sudah bisa mencari makan menafkahi keluarga .... 
dengan berjualan teh botol,  permen dan rokok.... merangkap kuli angkut tuan 
toko Cina....  
   
  Didesa pinggir kota dan dipesisir....  cacing melihat pula.....
  Dengan beternak marmut (kelinci seukuran tikus)...  yang makannya hanya 
rumput saja.... dagingnya enak .... 40 hari sudah beranak pinak...
  Serta   dengan menanam batang singkong berjarak rapat ... sebulan berikutnya 
walau hanya sebesar kelingking ...singkong sudah bisa dipanen sebagai bahan 
pangan darurat ...... dengan bak lembar plastik 0.5x1x3 meter beternak ikan 
lele dengan bahan makan keong atau sisa usus ikan yang dibuang dipasar....untuk 
sumber protein...  
  Semuanya itu dimata cacing adalah solusi sederhana .......sekedar  mencegah  
tukang becak pak Sukirman (37th) warga kelurahan Pesurungan Kidul. Kecamatan 
Tegal Barat, Tegal Jateng ... agar tidak bunuh diri sambil meracun pula kedua 
anaknya Robi (6th) dan Adam (5th)....... dan mencegah terjadinya sebagian dari 
50.000 kasus bunuh diri lainnya di Indonesia (WHO).......... 
   
  Selamat ber-Eagle-Eagle-View dalam RTR dan  salam Womb Eye View,
  aby

       
---------------------------------
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

Reply via email to