Jadi kesimpulannya, jika perselisihan tersebut sudah jelas dan ada 
ketentuannya didalam nash maka seharusnya tidak layak lagi 
diperdebatkan, melainkan kita ambil pendapat yang paling sesuai 
dengan nash. Namun, jika perselisihan itu masuk kedalam wilayah 
ijtihadnya ulama, maka dipersilakan untuk mengikuti pendapat ulama 
yang diyakini paling benar, tanpa harus merasa paling benar dan 
merendahkan pendapat ulama yang lain... Begitu kah?

Terimakasih atas pencerahannya..

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "kang nceps" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Mas wayan,,yang cakeep
> pendapat saya yang bukan ulama adalah begini ,,,
> 
> didunia kiwari ini bahasa kasarnya atau bahasa nakalnya adalah
> rasululloh dan gusti Alloh tidak nyata, dan tidak ada , yang kita
> lihat dan kita miliki saat ini adalah jejak dan emisi dari
> kehadirannya dan kehadiranNya..
> 
> nah kata-kata rasululloh yang biasa disebut hadist dan perbuatan 
atau
> sunah,ada didalam buku dan didalam contoh para ulama,
> 
> misalnya didalam buku maka dibutuhkan ilmu yang jlimet dan panjang
> untuk mengartikan derajat suatu hadist, bisa diterima ,ditolak, 
atau
> abu-abu, yang biasa disebut sunan,dhoif etc,, 
> 
> sedangkan kriteria ulama akan juga kadang saling bertentangan 
karena
> ada ulama yang mengartikan secara dzahirh dan ada yang secara
> halus,dan ada juga yang kedua-duanya 
> 
> nah dalam ayat - ayat ada yang bersifat mustasyabihat dan ada yang
> mukhamat, yang jelas dan yang memiliki makna lain,sekarang kalau 
ayat
> yang jelas mengenai pembagian harta warisan, misalnya maka bisa
> langsung menjadi patokan dan apabila ayat yang tidak jelas seperti
> cahaya dalam An-Nur 35 maka dikembalikan kepada para ulama, biar
> mereka diskusi lalu menghasilkan keputusan menjadi fatwa,atau 
menjadi
> bahan pelajaran khusus
> 
> contohnya yang tidak ada didalam qur'an dan hadist adalah ceramah
> melalui internet, menggunakan lampu untuk pengajian karena dulu 
pake
> obor,USG terhadap jabang bayi,nginstall linux di komputer, kartu 
ATM
> bank syariah, hukum pajak ,pengguguran kandungan bila janin 
cacat,baca
> qur'an di komputer karena dulu ada di kulit etc,,,
> 
> jadi kalau menurut saya segala sesuatu yang sudah jelas dan ada
> ketentuannya maka sudah pasti dikembalikan kepada nash [tapi bukan
> secara taklik buta ] dan sesuatu yang tidak ada maka dikembalikan
> kepada para ulama
> 
> biasanya sumber perdebatan adalah apabila kita mengartikan suatu
> hadist  karena setiap orang punya masing-masing ulama,dan kadang 
hasil
> akhir kesimpulan bisa berbeda tapi belum tentu 
bertentangan,misalnya
> qurban ada yang dianggap wajib dan ada yang menganggap sunah 
> 
> kira-kira begitu,,,,tah kalo ada yang salah mohon dimaafkan
> 
> wassalam
> KnC
> 
> 
> 
> --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "wandysulastra"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Allah swt berfiman : " Jika kamu berselisih maka kembalikanlah 
> > kepada Allah dan RasulNya"
> > 
> > Yang saya pahami dari ayat ini adalah jika kita berselisih 
paham, 
> > maka hendaklan Alquran dan Alhadits yang menjadi pedoman atau 
> > rujukan dalam mencari penyelesaiannya.
> > 
> > Yang berselisih pendapat di milis ini sebagian berargumen bahwa 
> > pendapatnya didasari atas ayat anu dan hadits anu, sebagian lagi 
> > merujuk kepada ijtihad ulama yg katanya fatwanya juga 
berdasarkan 
> > atas alquran dan hadits. 
> > 
> > Masing2 orang yg berselisih menyatakan pendapatnya berdasarkan 
atas 
> > ayat Allah dan sunnah rasul, terus kalau begitu kita harus 
> > mengembalikan kepada Allah dan RasulNya siapa?
> > 
> > --- 







------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
We'll help your hive really thrive (healthy tips for the whole family).
http://us.click.yahoo.com/rVTKVD/0lQLAA/a8ILAA/wDNolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke