--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "arland_hmd098" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Dijaman sekarang ini kebanyak didekat tempat tidur itu ada sapu lidi > sebagai alat untuk menyapu tempat tidur. > Pertanyaan saya : apakah membersihkan tempat tidur dengan menggunakan > sapu lidi sama dengan mengibaskan sperei sepertimana disebutkan dalam > tektual hadits??
# Wallahu a'lam... tapi kalau menurut saya, esensi dari hadits diatas adalah "membersihkan tempat tidur", dan Nabi memberi contoh melakukan hal tersebut dengan mengirapkan kainnya pada tempat tidurnya. Saya sendiri biasanya menggunakan selimut untuk melakukan hal tersebut. > > Pertanyaan ke dua: > Didalam hadits dicontohkan tidurnya Rosululloh SAW berbaring miring > kesebelah kanan. > Dijaman sekarang umumnya suami-istri itu tidur satu ranjang, maka > kalo kedua-duanya menjalankan sunnah dengan tidur miring ke sebelah > kanan, maka suami-istri ini pasti salah satunya membelakangi suami > atau istri. > Ada sebagian orang yang tidak begitu suka dibelakangi, biasanya kalau > posisi tidur membelakangi, ada kemungkinan salah satunya lagi ngambek. > > Jadi bagaimana menurut anda sebaiknya, apakah menjalankan sunnah tok > (kedua-duanya miring kesebelah kanan), apa berbaring berhadap- > hadapan, misalnya suami miringnya ke kiri, istri miring ke kanan, > sehingga tidak ada saling membelakangi. > Apakah tidur semacam ini melawan sunnah nabi, sementara ciri-ciri > hubungan suami-istri yang sakinah wamaddah warrohmah seperti yang > diajarkan Rosululloh SAW adalah hubungan yang mesra. > # Mengenai tidur berbaring ke sebelah kanan, saya pernah membaca di sebuah artikel kalau posisi tidur semacam ini menurut medis adalah posisi tidur dimana organ-organ tubuh kita dapat bekerja dengan baik, tanpa ada yg terganggu. Nabi mencontohkan hal demikian karena ternyata ini adalah posisi tidur terbaik. Saya dan istri saya selalu berusaha untuk "start" tidur dengan posisi berbaring ke sebelah kanan, sehingga posisi istri saya menjadi membelakangi saya. Dan saya tidak merasa tersinggung dengan posisi tidurnya yg membelakangi saya, karena saya tahu hal itu dilakukannya untuk mengikuti sunnah nabi. Mengenai kemesraan, itu bukan masalah... karena saya selalu memeluk dia dari belakang, sehingga romantisme atau kemesraan pun dapat tetap terjaga.. :) Hal2 diatas disebutkan hukumnya adalah sunnah, jika kita mengikutinya tentu kita akan mendapatkan manfaat (baik manfaat di dunia maupun di akhirat kelak), sedangkan jika kita meninggalkannya tidaklah berdosa. > Mohon tanggapannya. > > wassalam, > > > --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "wandysulastra" > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Dalam rangka mengikuti sunnah Nabi, mari kita mulai menyelaraskan > > kehidupan kita sehari-hari dengan sunnah Nabi saw... > > > > Etika Tidur dan Bangun > > ---------------------- > > > > Berintrospeksi diri (muhasabah) sesaat sebelum tidur. Sangat > > dianjurkan sekali bagi setiap muslim bermuha-sabah (berintrospeksi > > diri) sesaat sebelum tidur, mengevaluasi segala perbuatan yang > telah > > ia lakukan di siang hari. Lalu jika ia dapatkan perbuatannya baik > > maka hendaknya memuji kepada Allah SWT dan jika sebaliknya maka > > hendaknya segera memohon ampunan-Nya, kembali dan bertobat kepada- > > Nya. > > > > Tidur dini, berdasarkan hadits yang bersumber dari `Aisyah > > ra "Bahwasanya Rasulullah SAW tidur pada awal malam dan bangun pada > > pengujung malam, lalu beliau melakukan shalat".(Muttafaq `alaih) > > > > Disunnatkan berwudhu' sebelum tidur, dan berbaring miring sebelah > > kanan. Al-Bara' bin `Azib ra menuturkan : Rasulullah SAW > > bersabda: "Apabila kamu akan tidur, maka berwudlu'lah sebagaimana > > wudlu' untuk shalat, kemudian berbaringlah dengan miring ke sebelah > > kanan..." Dan tidak mengapa berbalik kesebelah kiri nantinya. > > > > Disunnatkan pula mengibaskan sperei tiga kali sebelum berbaring, > > berdasarkan hadits Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah ra > > bersabda: "Apabila seorang dari kamu akan tidur pada tempat > > tidurnya, maka hendaklah mengirapkan kainnya pada tempat tidurnya > > itu terlebih dahulu, karena ia tidak tahu apa yang ada di > > atasnya..." Di dalam satu riwayat dikatakan: "tiga kali". (Muttafaq > > `alaih). > > > Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/