Assalamu alaikum warahmatullah, Kalau boleh saya berpendapat, dalam menilai seorang ulama dan kitab-kitabnya diperlukan pengetahuan agama yang baik. Apalagi menyangkut kritikan atau bantahan terhadap suatu pendapat tertentu baik yang diungkapkan secara lisan maupun yang tertuang dalam buku-bukunya.
Jika kita tidak cukup ilmu tentang hal ini sebaiknya kita tidak menghakimi siapa yang benar siapa yang salah. Serahkan saja kepada ulama yang telah cukup ilmunya. Bukankah segala sesuatu harus diserahkan kepada ahlinya?? Wassalamu alaikum warahmatullah, Dwi Cahyono www.quran-digital.com ----- Original Message ----- From: "arland_hmd098" <[EMAIL PROTECTED]> To: <keluarga-islam@yahoogroups.com> Sent: Tuesday, February 14, 2006 1:00 PM Subject: Balasan: [keluarga-islam] Re: Salafy ? Assalamu 'alaikum wr. wb. Iya..., Inti masalahnya semakin tidak jelas. Muslim yang mana sih yang tak mau berpegang pada Al-Qur'an dan As- sunnah?? Saya kira semua sepakat tentang hal ini. Justru pada mail yl saya ingin mengetahui terlebih dulu siapa itu imam Ath-Thurtusi, saya belum mengenalnya dan belum pernah membaca kita-kitabnya. Dan para wahabiyun di milist KI hingga saat ini belum dapat menunjukkan siapa Imam Ath-Thurtusi tersebut dan apa nama kitab yang pernah dikarangnya. Sedangkan Imam Al-Ghozali, semua muslim mengenal beliau, karena disamping Ihya, banyak sekali kitab-kitab yang dikarangnya, namun yang sangat populer adalah Ihya, dan ini adalah karya besar beliau yang banyak menjadikan kecemburuan bagi ulama-ulama terkemudian karena populeritas kitab ini sudah mendunia sejak diterbitkan hingga sekarang. Lalu, bagaimana kita mau mengetahui kwalitas suatu kritikan terhadap seorang yang kita kenal alim, sementara kita sendiri belum mengenal siapa orang yang mengkritik itu ??? Rahib-rahib yahudi dan orang-orang orientalis juga banyak yang menjelek-jelekan ulama-ulama kita, tapi apakah kita mau begitu saja membenarkan tulisan-tulisan mereka??? Alhamdulillah... wasyukurilah... kita diberikan akal yang sehat oleh NYA, sehingga dapat membedakan mana yang haq dan yang bathil. wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Muhammad Ridhwan Iwan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Pendapat yang disampaikan oleh pak anut (?) dan pak wandy adalah benar, namun saya melihat itu sebagai mensederhanakan permasalahan. Bahwa kita harus berpijak pada Al Quran dan Sunnah Rosul saw adalah hal yang wajib bagi setiap muslim dalam menjalani kehidupan. Saya melihat pendapat tsb tidak masuk kepada inti masalah yang dipostingkan oleh pak ridwan. Mengapa dalam tanggapan tsb dikatakan oleh pak anut, "Pengagum Imam Ath-Thurtusi dan Pengagum Imam Ghazali pada ribut dan saling membanggakan". dan pendapat itu dibenarkan oleh pak wandy. Sedangkan saya tidak melihat pak ridwan membanggakan Imam Ghozali dan mencela Imam Ath-thurtusi, beliau justru khawatir tulisan dari situs salafy (yang mengatasnamkan Islam) yang mencela Imam Ghozali, apa motif dar itu ? apakah itu ada tujuan untuk mengadu domba ummat Islam ? Postingan pak ridwan ditanggapi oleh pak arland yang menurut saya juga khawatir atas tulisan itu, lalu beliau menganalogikan seorang jahil yang menilai seorang alim yang mana > penilaiannya akan membuat permasalahan baru. > > jadi, apa inti masalahnya ? > > wassalam > iwan > > wandysulastra <[EMAIL PROTECTED]> menulis: > Betul sekali Bang Anut.... > Gak usah bingung-bingung... Gak usah pusing-pusing... Gak usah > seperti orang yang kebakaran jenggot... :) > > Nabi sudah meninggalkan dua pusaka kepada kita, yang jika kita > berpegang teguh kepadanya, maka kita akan masuk kedalam golongan > yang selamat. Seperti disebutkan dalam Hadits yg berbunyi: > "Aku tinggalkan padamu dua perkara, kalian tidak akan tersesat > apabila berpegang teguh kepada keduanya, yaitu kitabullah dan > Sunnahku." (Lihat Shahihul Jami') > > Kemudian Alloh juga memerintahkan kepada kita untuk kembali merujuk > kepada firman Alloh dan Sabda Rasulnya jika terjadi perselisihan dan > pertentangan diantara kita, seperti yg disebutkan dlm QS An-Nisa:65, > "Kemudian jika kamu berselisih tentang sesuatu, maka kembalikanlah > ia kepada Allah (al-Quran) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar- > benar beriman kepada Allah dan Hari Kemudian." > > Nabi SAW juga berwasiat: > "Aku wasiatkan padamu agar engkau bertakwa kepada Alloh, patuh dan > taat, sekalipun yang memerintahmu seorang budak Habsyi. Sebab > barangsiapa hidup lama diantara kamu tentu akan menyaksikan > perselisihan yang banyak. Karena itu, berpegang teguhlah pada > sunnahku dan sunnah khulafa'ur rasyidin yang mendapat petunjuk. > Pegang teguhlah ia sekuat-kuatnya. Dan hati-hatilah terhadap setiap > perkara yang diada-adakan, karena semua perkara yang diada-adakan > itu adalah bid'ah, sedang setiap bid'ah adalah sesat dan setiap yang > sesat tempatnya di dalam neraka." (HR. an-Nasa'i dan at-Tirmidzi) > > Di dalam kitab al-Ghuniah, Syaikh Abdul Qadir al-Jailani juga > berkata: ".. adapun golongan yang selamat adalah ahlus Sunnah wal > Jama'ah. Dan ahlus sunnah, tidak ada nama lain bagi mereka kecuali > satu nama, yaitu Ashhabul Hadits (para ahli hadits)" > > Jadi, ikutilah apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah dan para > sahabat seperti yang disebutkan dalam hadits-hadits yang shahih, > maka niscaya kita akan masuk kedalam golongan yang selamat. > > Wassalam > > --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "banganut" > wrote: > > > > Ha..ha..ha.. > > Pengagum Imam Ath-Thurtusi dan Pengagum Imam Ghazali pada ribut dan > > saling membanggakan. > > > > Awas nanti ada yang memanfaatkan dan Kebangkitan Islam tidak akan > tegak > > karena kita tidak bersatu. > > > > Ambilkan Qur'an, ambilkan sunnah > > Bandingkan ajaran mereka berdua, mana yang sesuai dengan > Kitabullah dan > > mana yang bertentangan dengan Kitabullah. > > > > Jangan mudah termakan puji-pujian atau hina-hinaan manusia, nilai > > keselarasan dengan Kitabullah itu patokan kita. > > Jadi ajaran Imam Ath-Thurtusi dan Imam Ghazali pelajari baik-baik > > bandingkan dengan Kitabullah kalau benar ambil kalau salah > tinggalkan. > > > > Anggaplah benar Imam Ghazali Juru sesat > > Anggaplah benar Imam Thurtusi Juru Selamat > > Atau sebaliknya. > > Toh, dengan sumber (kitabullah dan sunnah) kita berpegang mana yang > > benar dan mana yang sesat. > > > > Semoga Allah mengampuni dosa-dosa mukminin sebelum kami. > > Semoga kita lebih adil memahami para tokoh sebagaimana mereka > > mempertahankan nilai-nilai Islam sebagaimana ZAMAN YANG MEREKA > HADAPI. > > > > Semoga kita lebih bijak dalam memahami nilai-nilai Islam sesuai > dengan > > ZAMAN YANG KITA HADAPI. > > > > Wassalam > > > > Anut > > > > > > > > --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "arland_hmd098" > > wrote: > > > > > > Assalamu 'alaikum wr. wb. > > > > > > Bantahan sih belum ada....., soalnya yang mau bantah kapasitas > > > keilmuannya harus diatas Imam Ath-Thurtusi, atau paling tidak > harus > > > selevel dengan beliau Imam Ath-Thurtusi, (ini imam dari mana > yak, kok > > > saya baru dengar namanya....?) > > > > > > Hanya satu yang saya ingin buktikan, apakah Imam Ath-Thurtusi ini > > > tingkat keilmuannya setara atau diatas Imam Al-Ghozali??? > > > Kalau Keilmuannya masih dibawah Al-Ghozali, bagaimana mungkin > orang > > > yang ilmunya lebih rendah dapat menilai orang yang ilmunya lebih > > > tinggi??? > > > > > > Maaf sekedar illustrasi ....: > > > Orang gila di RS.Grogol saja, ada yang pandai menilai bahwa orang > > > yang waras itu menurut penilaian orang gila itu sebetulnya dia > itu > > > gila, kata orang gila dirinyalah yang paling benar dalam > kegilaannya. > > > Tapi, Bagi kita yang waras, apakah bisa menerima penilaian > seorang > > > yang sudah jelas kita ketahui bahwa orang tersebut gila??? > > > > > > Jadi sekali lagi ditegaskan, untuk menilai sesuatu itu harus > > > diketahui dulu bagaimana kapasitas orang yang menilai itu, > minimal > > > keilmuannya harus selevel dengan orang yang dinilainya. Kalau > > > ternyata yang orang menilai itu ilmunya lebih rendah, bagaimana > > > mungkin penilaiannya bisa menjadi benar dan objektif ??? > > > > > > Untuk menilai kapasitas ilmu dari seorang Imam, harus dibaca dulu > > > berapa banyak beliau sudah mengarang kitab-kitab. > > > Imam Al-Ghozali sudah mengarang lebih dari 200 judul kitab. > > > Imam Ath-Thurtusi sudah mengarang berapa kitab? > > > Saya tak punya refensi tentang biografi beliau. > > > Mohon bagi yang sudah mengetahui supaya memberikan lampu neonnya. > > > Supaya kita sama-sama ga menjadi gila seperti orang2 gila di > > > RSOG.Grogol. > > > he..he..he... > > > > > > > > > wassalam, > > > > > > > > > > > > > > > --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "Ridwan" ridwan@ wrote: > > > > > > > > Ana copy paste dari http://salafy.or.id kemudian ana klik > (link ke) > > > Maktabah As Sunnah, yang ana lihat alamat web site-nya > > > http://www.geocities.com/dmgto/ > > > > > > > > Terus terang ana ngeri membaca-nya, apalagi mempercayai-nya, > namun > > > tulisan ini telah terjadi bahkan sudah dibaca oleh banyak orang, > > > adakah yang bisa memberi tanggapan/bantahan ? > > > > > > > > > > > > > > > > Ã~¨Ã~³ÃTÂ. Ã~§ÃTÂ"ÃTÂ"ÃTÂ? Ã~§ÃTÂ"Ã~±Ã~­ÃTÂ.ÃTÂ? Ã~§ÃTÂ"Ã~±Ã~­ÃTÂSÃTÂ. > > > > > > > > Imam Ath Thurtusi > > > > > > > > Membongkar Kedustaan Kitab Ihya' Ulumuddin > > > > > > > > Abu Fairuz > > > > > > > > [SALAFY 32/1420/1999/Ibrah] > > > > > > > > > > > > > > > > Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. > Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. > Yahoo! Groups Links > > > > > > > > > > __________________________________________________ > Apakah Anda Yahoo!? > Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam > http://id.mail.yahoo.com > Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/