Ass.Wr.Wb. Saudaraku, ini saya mendapat suatu tambahan yang terkait dengan bahasan utama kita ini dari saudara kita Om Nashir, sebelumnya saya mohon maaf, karena sepertinya kok flashback. Jika tidak saya sampaikan, saya menanggung beban kurang amanah, maka lebih baik saya sampaikan untuk tambahan ilmu, siapa tahu ada yang memperoleh tambahan hidayah dan hikmah karenanya, amiin. Sekali lagi, Mohon maaf, selamat menunaikan Ibadah Romadhon
Wassalam, dodi ========= Saya beranikan diri bertanya ke HABIB, Ternyata jawabannya melebihi yg kuharapkan: http://www.majelisrasulullah.org ~~~~~~ Assalaamu `alaikum wr. Mohon dibantu ke Habib, karena saya tidak tau mengajukan pertanyaan di forum MajelisRasulullah, jadi mohon maaf lewat e-mail ini: Awalnya bermula dari diskusi kami mengenai boleh tidaknya seseorang menambahkan kata "syayyidina" pada tasyahud, akhirnya mereka menentang dan memperlihatkan haditsnya dibawah, Kami Mohon penjelasan kepada Habib, dan berharap agar jawaban di kirimkan juga ke email-kami terimakasih banyak atas bantuannya. Wassalaamu `alaikum. ====== berikut hadits dan penjelasan dari Mereka. Abdullah bin asy-Syikhkhir rodhiallaahu 'anhu berkata, "Ketika aku pergi bersama delegasi bani 'Amir untuk menemui Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam , kami berkata kepada beliau, "Engkau adalah sayyid (penghulu) kami! (sayyidinaa-pen)" Spontan Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Sayyid (penghulu) kita adalah Allah Tabaaraka wa Ta 'aala!" Lalu kami berkata, "Dan engkau adalah orang yang paling utama dan paling agung kebaikannya." Serta merta beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam mengatakan: "Katakanlah sesuai dengan apa yang biasa (wajar) kalian katakan, atau seperti sebagian ucapan kalian dan janganlah sampai kalian terseret oleh syaitan." [4] Anas bin Malik rodhiallaahu 'anhu berkata,'Sebagian orang berkata kepada beliau, "Wahai Rasulullah, wahai orang yang terbaik antara kami dan putera orang yang terbaik di antara kami! Wahai sayyid kami (sayyidinaa-pen) dan putera penghulu kami!" Maka seketika itu juga Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai manusia, ucapkanlah dengan yang biasa (wajar) kalian ucapkan! Jangan kalian terbujuk oleh syaitan, aku (tidak lebih) adalah Muhammad, hamba Allah dan Rasul-Nya. Aku tidak suka kalian mengangkat (menyanjung)ku di atas (melebihi) kedudukan yang telah Allah berikan kepadaku." [5] [4] HR. Abu Dawud (no 4806), Ahmad (IV/24, 25), al-Bukhari dalam al- A dabul Mufrad (no 1/ ShahiihulAdabil Mufrad no 155), an- Nasa-i dalam Amalul Yaum wal Lailah (no. 247, 249). A1-Hafizh Ibnu Hajar al- Asqalani berkata: “Rawi-rawinya shahih. Dishahihkan oleh para ulama (ahli hadits).” (Fat-hul Baari V/179) [5] HR. Ahmad (111/153, 241, 249), an-Nasa-i dalam. ‘Amalul Yaum wal Lailab (no. 249, 250) dan al-Lalika-i dalam Syarah Ushuul I’tiqaad Ahlis Sunnah wal Jamaa’ah (no. 2675). Sanadriya shahih dan Sahabat Anas bin Malik . ============== BERIKUT JAWABAN DARI HABIB ============= Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh, Semoga curahan Rahmat Nya selalu melimpah kepada anda dan keluarga, Mengenai pengingkaran kelompok madzhab sempalan abad ke 20 ini mengenai ucapan SAYYIDINA terhadap Rasulullah saw merupakan pemahaman mereka yg tak mengerti hadits, dan menerjemahkan hadits semaunya dan menggunting riwayat riwayat hadits semau mereka, bagaikan keledai yg tak dapat membedakan mana Batu dan mana Berlian. Diriwayatkan dalam Tafsir Imam Qurtubi bahwa orang orang kafir datang dan memuji muji Rasul saw dengan ucapan : âengkau adalah SAYYIDINA, pemimpin kami dan kebanggaan kami dlsb, mereka terus memuji muji Rasul saw hingga subuh, tidak lain dengan tujuan agar Rasul saw mau menghentikan dakwahnya. (Tafsir Imam Qurtubi Juz 10 hal 299), (Tafsir Imam Attabari Juz 15 hal 130) Kita bisa melihat bahwa ucapan Batil mereka itu adalah karena Kebodohan mereka, karena sebagaimana Ibn Hibban dalam shahihnya menukil hadits yg anda sebutkan itu yaitu âEngkau adalah pempimpin kami dan putera pemimpin kami, (ANTA SAYYIDINA WA IBN SAYYIDINA) maka dikatakan oleh Abu Hatim bahwa Rasul saw melarang / mengingkari pujian itu karena orang itu mengatakan bahwa engkau adalah putera pemimpin kami, dan Rasul saw tidak setuju kalau ayah beliau Abdullah diakui sebagai pemimpin muslimin. (Shahih Ibn Hibban hadits no.6240 Juz 14 hal 133) Jelaslah bahwa Rasul saw tidak senang kalau ayahnya disebut âpemimpin kamiâ, karena orang yahudi dan nasrani akan menuduh bahwa beliau adalah Rasul putera Rasul, padahal ayah beliau bukanlah Rasul, sebagaimana orang itu menyamakan Rasul saw dengan ayahnya dengan ucapan : âengkau adalah pemimpin kami dan putra dari pemimpin kamiâ, maka ucapan orang itu dirisaukan akan menjadikan dilema bahwa ayah Rasul saw adalah rasul pula. Padahal ayah beliau adalah orang mulia dan suci dengan agama Ibrahim as namun bukanlah nabi apalagi rasul. Dan pula hadits yg mereka katakan itu dijelaskan maknanya bahwa Rasul saw melarang mereka bicara memaniskan lidah, memuji yg bukan dari hati mereka, namun sekedar bumbu pujian yg tak dilandasi niat yg suci, (Tashhiifaat Muhadditsin Juz 1 hal 214) karena pujian itu diucapkan orang kafir pada beliau saw, bagaimana mereka mengatakan ENGKAU ADALAH TUAN KAMI padahal mereka tidak beriman kepada beliau saw hingga Rasul saw menegurnya. Lalu saya akan tuturkan bahwa ucapan SAYYIDINA itu boleh diucapkan pada siapa saja, bahkan diantara para sahabatpun mereka menggunakannya, sebagaimana Umar ra berkata kepada Abubakar ra : Anta Sayyiduna wa Khairunaâ, yg artinya : âengkau adalah tuan kami dan yg terbaik dari kamiâ (Shahih Bukhari hadits no.3467) Umar ra mengatakan SAYYIDINA kepada Abubakar ra dan Bilal (Shahih Bukhari hadits no.3544). Kita bisa melihat Tafsir Imam Qurtubi, awal kitabnya pun menggunakan kalimat SAYYIDINA MUHAMMAD (Tafsir Imam Qurtubi hal 1 juz 1) dan kitab kitab tafsir lainnya : Imam Attabari pada tafsirnya (Juz 11 hal 178), Imam Ibn Katsir dalam tafsirnya (Juz 4 hal 576) Imam Assuyuthiy dalam Tafsirnya Aljalalain (Juz 1 hal 3), Imam Syafii dalam kitabnya Ahkaamul qurâan (Juz 2 hal 197) yg juga mengucapkan SAYYIDINA MUHAMMAD. Dan Rasulullah saw sendiri memperbolehkan orang mengatakan pada tuannya dengan ucapan SAYYIDY (tuanku) sebagaimana hadits beliau saw agar seorang budak jangan sesekali memanggil tuannya dengan ucapan Rabbiy (pemilikku), tapi ucapkanlah SAYYIDY MAULAAY (Shahih Bukhari hadits no.2414 dan Shahih Muslim hadits no.2249) maka bila seorang budak disarankan oleh Rasul saw untuk memanggil tuannya dengan ucapan SAYYIDIY MAULAY (tuanku dan junjunganku) maka terlebih lagi seorang ummat kepada Nabinya??, karena kedudukan seorang Nabi jauh lebih mulia dari sekedar seorang tuan, dan Allah swt yg telah berfirman : âDAN NABIY ITU LEBIH UTAMA DARI SEGENAP KAUM MUKMININ DARI DIRI MEREKAâ (QS Al Ahzab 6) Bahkan Rasulullah saw sendiri yg menamakan dirinya SAYYID, sebagaimana diriwayatkan ketika beliau sedang dihadapan hidangan lalu beliau bersabda : âANA SAYYIDUNNAAS YAUMALQIYAAMAH (akulah pemimpin seluruh manusia dihari kiamat), tahukah kalian mengapa?, kelak Allah akan mengumpulkan seluruh manusia yg terdahulu hingga yg terakhir dalam suatu padang luas, hingga matahari didekatkan, hingga manusia mencapai puncak kebingungan, ketakutan, kerisauan yg tak lagi mampu mereka hadapi, maka mereka saling berkata satu sama lain : adakah kita mencari yg dapat menolong kita?, maka sebagian mereka berkata untuk mengunjungi Adam as, maka merekapun berduyun duyun kepada Adam as seraya berkata : Wahai Adam.. engkaulah Ayah dari seluruh manusia, Allah menciptakanmu dengan tangannya (manusia pertama yg tak muncul dari ayah dan ibu), dan Dia menghembuskan padamu Ruh, dan memerintahkan para malaikat bersujud padamu?, maka tolonglah kami dihadapan tuhan kami, lihatlah keadaan kami, maka berkatalah Adam as : Allah sangat murka saat ini yg belum pernah Dia Murka seperti ini dan tak akan pernah lagi Murka yg seperti ini, dan Dia telah melarangku dari makan buah di pohon dan aku memakannya, ah.. diriku.. diriku.. nafsiy..nafsiy.., (demikian hadits ini sedemikian panjang hingga kepada Nuh as, Ibrahim as lalu Musa as, lalu Isa as dengan jawaban yg sama lalu akhir hadits) : â..lalu mereka mendatangi aku, mereka berkata : Wahai Muhammad saw engkau adalah Nabi dan Rasul yg terakhir, dan Allah telah mengampuni dosamu yg terdahulu dan yg akan datang maka tolonglah kami, maka tolonglah kami dihadapan tuhan kami, lihatlah keadaan kami, maka aku mendatangi dan datang kebawah Arsy, maka aku menyungkur sujud pada Tuhanku, lalu aku diilhami Allah pujian atas Nya yg belum pernah kuketahui orang sebelumku, maka dikatakan padaku : âWAHAI MUHAMMAD ANGKATLAH KEPALAMU, MINTALAH NISCAYA KUBERI, BERI SYAFAATLAH KARENA ENGKAU TELAH KUBERI HAK SYAFAATâ, maka aku berkata : âWahai Allah ummatku..ummatku..â demikian hingga akhir hadits. (shahih Muslim hadits no.194) dan masih banyak hadits hadits shahih yg menjelaskan bahwa beliau bersabda : âaku adalah pemimpin keturunan Adam, aku adalah Pemimpin manusia dihari kiamat dengan riwayat riwayat sbgbr : (shahih Muslim hadits no.2278) (shahih Bukhari hadits no.3160) (shahih Bukhari hadits no.4435) (shahih Ibn Hibban hadits no.6465) (shahih Ibn Hibban hadits no.6478) (Mustadrak alaa shahihain hadits no.82) (Mustadrak alaa shahihain hadits no.4189) (Mustadrak alaa shahihain hadits no.4625) (Mustadrak alaa shahihain hadits no.4627) (Mustadrak alaa shahihain hadits no.8712) (musnad Almustakhraj âan shahih muslim hadits no.483) (musnad Almustakhraj âan shahih muslim hadits no.484) (Al Ahaaditsulmukhtaarah hadits no.428) (Mawaarid Addhamaan hadits no.2125). jelas bahwa Rasul saw yg menamakan dirinya sendiri dengan ucapan SAYYID, lalu para sahabatpun menamai satu sama lain dengan ucapan SAYYID, lalu para Ulama, Imam dan Muhadditsin menyebut nabi saw dengan SAYYIDINA MUHAMMAD, maka cukuplah hal ini sebagai hujjah bahwa yg menolak ucapan SAYYID pada Rasul saw adalah orang yg bertentangan dengan Nabi Muhammad saw, bertentangan dengan sahabat, bertentangan dg ulama dan Muhadditsin dan para Imam Imam besar mereka adalah para abdi iblis yg tidak mau memuliakan orang yg dimuliakan Allah, berat bagi mereka memuliakan orang yg dimuliakan Allah, sebagaimana Iblis bila diperintah sujud pada Allah ia bersujud, namun ketika diperintah menghormati orang yg dimuliakan Allah ia menolak, demikianlah pula mereka ini, yg menolak memuliakan Manusia yg paling dimuliakan Allah swt, merekalah adalah para abdi iblis yg semoga segera mendapat hidayah, Naudzubillah dari kelompok yg bangkit dihari kiamat tergolong orang yg mengharamkan ucapan: "Nabi Muhammad sebagai Pemimpinku" dan mereka mengatakan bahwa kesucian tauhid adalah dengan mengharamkan ucapan âNabi Muhammad adalah pemimpin kamiâ, ajaran muslimkah ini?, ajaran kesucian tauhid kah ini?, mereka tak mau mengucapkan bahwa Muhammad adalah pemipinnya.., naudzubillah.. semoga curahan hidayah atas mereka. dan semoga limpahan anugerah pada semua orang yg mencintai dan memuliakan SAYYIDINA MUHAMMAD SAW demikian wahai saudaraku yg kumuliakan jawaban untuk mereka, wallahu a'alm Lengkapnya di : www.majelisrasulullah.org > Forum > masalah umum > [EMAIL PROTECTED] atau langsung klick: http://www.majelisrasulullah.org/index.php?optionfiltered=com_simpleboard&Itemid=5&func=view&id=1147&catid=9 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "wandysulastra" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Mudah-mudahan penjelasan saudara Fatih ini bisa sedikit mengurangi > kebingungan Bpk Munif.... > > --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "al.fatih" <al.fatih@> > wrote: > > > > Assalamu'alaikum wr.wb > > > > Maaf sebelumnya jika saya kasih masukan sedikit saja karena saya > > perlu untuk menanggapi kebingungan sdr Munif. > >==============deleted Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/