--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "dodindra" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
----X-----
>Mengenai pengingkaran kelompok madzhab sempalan abad ke 20 ini
> mengenai ucapan SAYYIDINA terhadap Rasulullah saw merupakan pemahaman
> mereka yg tak mengerti hadits, dan menerjemahkan hadits semaunya dan
> menggunting riwayat riwayat hadits semau mereka, bagaikan keledai yg
> tak dapat membedakan mana Batu dan mana Berlian.
----x----


Astaghfirulloh.... Siapa yang dimaksud Habib ini dengan madzhab 
sempalan? Mudah2an Allah memperbagus Ilmu beliau...

Baiklah, sebagai tambahan Ilmu juga, berikut saya kutipkan pendapat 
yang sesungguhnya dari para ULAMA BESAR madzhab syafi'i (dikutip dari 
buku Sifat Sholat Nabi) tentang penambahan kata "Sayyidina". 
Penjelasan ini bukan hanya saya dapati dari buku saja, tapi juga sudah 
saya tanyakan beberapa waktu yang lampau kepada para Ustadz yang insya 
Allah mempelajari Ilmu Hadits dan Fiqih, berikut kutipannya:

Imam Ibnu Hajar (Ulama terkemuka Madzhab Syafi'I yang menguasai Hadits 
dan Fiqh) pernah ditanya tentang kalimat sholawat untuk Nabi apakah 
diisyaratkan menggunakan kata2 `Sayyid' atau tidak. Manakah yang lebih 
baik, apakah menggunakan sayyid atau tidak sebagaimana tersebut dalam 
hadits?

Jawaban beliau seperti yang diriwayatkan oleh Muridnya Imam Muhammad 
bin Muhammad bin Muhammad Al-Gharabili:

"Mengucapkan lafaz2 sholawat yang tersebut dalam riwayat Hadits adalah 
benar. Jangalah sampai ada orang mengatakan bahwa Nabi tidak 
menggunakan kata2 Sayyid dalam bacaan sholawat hanya dikarenakan sikap 
rendah hati saja sebagaimana juga tidak layak ketika orang mendengar 
disebut nama Nabi tidak menyahut dengan ucapan shollallahu `alaihi 
wassalam. Semua orang Islam dianjurkan untuk mengucapkan kata tersebut 
setiap kali mendengar sebutan nama Nabi saw. Saya menyatakan bahwa 
sekiranya benar bahwa ucapan Sayyid itu ada, niscaya disebutkan dalam 
riwayat dari Sahabat dan Tabi'in. Akan tetapi, saya tidak menemukan 
adanya riwayat semacam itu dari seorang sahabat atau tabi'in pun, 
padahal begitu banyak bacaan sholawat yang diterima mereka."

Imam Syafi'I, seorang yang sangat memuliakan Nabi saw, menyatakan 
dalam kata pengantar Kitabnya (al-Umm) yang menjadi pegangan dalam 
Madzhabnya, beliau menulis sholawat dengan kalimat "Allahumma 
Shalli `alaa Muhammad….".

Imam Nawawi (Ulama terkemuka dari Madzhab Syafi'i) dalam Kitab Raudhah 
1:265 berkata:
"Ucapan sholawat Nabi SAW yang paling baik adalah `Allahumma 
Sholli `alaa Muhammad…"

Imam Nawawi dalam kitab-nya tersebut menyatakan bahwa ucapan sholawat 
Nabi yang terbaik adalah seperti yang DIAJARKAN NABI sendiri. 

Imam Subki menyatakan bahwa barangsiapa mengucapkan sholawat seperti 
itu (seperti tersebut dalam Hadits) berarti telah mengucap bacaan yang 
benar, sedangkan selain itu berati tidak benar. Demikianlah karena 
para sahabat bertanya kepada Nabi :'Bagaimana ucapan sholawat yang 
harus kami ucapkan untukmu?' Sabdanya:'Ucapkanlah…' Jadi ucapan 
sholawat yang para sahabat ucapkan ialah apa yang diajarkan kepada 
mereka. Nabi saw telah mengajarkan bacaan sholawat dengan sempurna 
ketika beliau menjawab pertanyaan tersebut.

Qadhi `Iyadh menulis dalam buku Asy-Syifa satu bab tentang sholawat 
Nabi. Beliau meriwayatkan beberapa riwayat sahabat dan tabi'in. Dalam 
semua riwayatnya tidak satupun disebutkan adanya kata "sayyidina" 
dalam bacaan sholawat. Memang ada tersebut dalam Hadits Ibnu Mas'ud 
bahwa ia mengucapkan sholawat Nabi dengan kalimat: "Ya Allah, 
berikanlah keutamaan rahmat-Mu, Kasih sayang-Mu, dan karunia-Mu kepada 
Sayyidil Mursalin….." Hadits ini diriwayatkan Ibnu Majah, tetapi 
sanadnya dho'if.

Dalam kitab-kitab Fiqh terkenal pun ternyata tidak satu pun yang 
mencantumkan kata sayyidina dalam bacaan sholawat. Sekiranya tambahan 
ini dianggap baik, tentulah mereka tidak akan mengabaikannya. Yang 
jelas yang dianggap baik itu ialah bila mengikuti contoh Nabi SAW.

Berikut adalah salah satu lafaz sholawat yang diajarkan oleh Nabi 
kepada para Sahabat:

"Allahumma Shalli `ala Muhammad wa `ala aali Muhammad, kamaa shallaita 
`ala Ibrahim wa `ala aali Ibrahim,  Innaka hamidun majid.. Allahumam 
baarik `ala Muhammad wa `ala aali Muhammad, kamaa barakta `ala Ibrahim 
wa `ala aali Ibrahim. Innaka hamidun majid." (HR. Bukhari, Muslim, 
Nasa'I, Humaidi, Ibnu Mandah, dan dia telah menyatakan Hadits ini 
telah disepakati shahihnya) 

-----

Demikian, semoga dapat ditanyakan kembali mengenai kutipan diatas 
kepada Habib. Mohon Ma'af Lahir batin....

WnS





Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke