yang penting jangan saling menyalahkan...
jangan saling meng-klaim bahwa gw yg paling benar, selain ge fin-nar...
 
karena bisa jadi...
yg pake sayyidina masuk neraka
yg ga pake sayyidina masuk surga
 
atau sebaliknya...
yg pake sayyidina masuk surga
yg ga pake sayyidina masuk neraka
 
jangan mengklaim bahwa surga hanya kapling buat kelompok ane...
kita amalkan yg sudah kita yakini... gitu aja kok refot...
 
wallahu a'lam bi showab
orang awam ga bisa jawab...


 
On 9/23/06, Naufal <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Assalamualaikum wr.wb
 
Kang Wandy dan Mas Dodi mohon maaf saya ikutan nimbrung...
menurut saya bagaimana jika tread ini di close dengan happy ending? saya merasa kedua pendapat tersebut sama sama kuat tinggal kita sendiri ingin mengamalkan dengan mempergunakan sayyidina ataukah tidak, karena menurut saya yang bodoh ini  jika dilanjutkanpun tread ini sulit mencari titik temu.
 
tinggal kita kita aja yang saling menghormati perbedaan pendapat ini dengan tidak mengatakan amalan orang lain salah apalagi sesat
 
yuk.... kita sambut ramadhan dengan hati yang damai
 
em.. oh iya, hampir lupa saya mohon maaf kepada semua rekan milist tanpa kecuali jika selama ini ada kata kata yang tidak berkenan dan menyinggung perasaan
 
salam
 
 
----- Original Message -----
Sent: Friday, Sep 22, 2006 5:29 PM
Subject: [keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal : Sayyidina

 

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "dodindra" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
----X-----
>Mengenai pengingkaran kelompok madzhab sempalan abad ke 20 ini
> mengenai ucapan SAYYIDINA terhadap Rasulullah saw merupakan pemahaman
> mereka yg tak mengerti hadits, dan menerjemahkan hadits semaunya dan
> menggunting riwayat riwayat hadits semau mereka, bagaikan keledai yg
> tak dapat membedakan mana Batu dan mana Berlian.
----x----

Astaghfirulloh.... Siapa yang dimaksud Habib ini dengan madzhab
sempalan? Mudah2an Allah memperbagus Ilmu beliau...

Baiklah, sebagai tambahan Ilmu juga, berikut saya kutipkan pendapat
yang sesungguhnya dari para ULAMA BESAR madzhab syafi'i (dikutip dari
buku Sifat Sholat Nabi) tentang penambahan kata "Sayyidina".
Penjelasan ini bukan hanya saya dapati dari buku saja, tapi juga sudah
saya tanyakan beberapa waktu yang lampau kepada para Ustadz yang insya
Allah mempelajari Ilmu Hadits dan Fiqih, berikut kutipannya:

Imam Ibnu Hajar (Ulama terkemuka Madzhab Syafi'I yang menguasai Hadits
dan Fiqh) pernah ditanya tentang kalimat sholawat untuk Nabi apakah
diisyaratkan menggunakan kata2 `Sayyid' atau tidak. Manakah yang lebih
baik, apakah menggunakan sayyid atau tidak sebagaimana tersebut dalam
hadits?

Jawaban beliau seperti yang diriwayatkan oleh Muridnya Imam Muhammad
bin Muhammad bin Muhammad Al-Gharabili:

"Mengucapkan lafaz2 sholawat yang tersebut dalam riwayat Hadits adalah
benar. Jangalah sampai ada orang mengatakan bahwa Nabi tidak
menggunakan kata2 Sayyid dalam bacaan sholawat hanya dikarenakan sikap
rendah hati saja sebagaimana juga tidak layak ketika orang mendengar
disebut nama Nabi tidak menyahut dengan ucapan shollallahu `alaihi
wassalam. Semua orang Islam dianjurkan untuk mengucapkan kata tersebut
setiap kali mendengar sebutan nama Nabi saw. Saya menyatakan bahwa
sekiranya benar bahwa ucapan Sayyid itu ada, niscaya disebutkan dalam
riwayat dari Sahabat dan Tabi'in. Akan tetapi, saya tidak menemukan
adanya riwayat semacam itu dari seorang sahabat atau tabi'in pun,
padahal begitu banyak bacaan sholawat yang diterima mereka."

Imam Syafi'I, seorang yang sangat memuliakan Nabi saw, menyatakan
dalam kata pengantar Kitabnya (al-Umm) yang menjadi pegangan dalam
Madzhabnya, beliau menulis sholawat dengan kalimat "Allahumma
Shalli `alaa Muhammad….".

Imam Nawawi (Ulama terkemuka dari Madzhab Syafi'i) dalam Kitab Raudhah
1:265 berkata:
"Ucapan sholawat Nabi SAW yang paling baik adalah `Allahumma
Sholli `alaa Muhammad…"

Imam Nawawi dalam kitab-nya tersebut menyatakan bahwa ucapan sholawat
Nabi yang terbaik adalah seperti yang DIAJARKAN NABI sendiri.

Imam Subki menyatakan bahwa barangsiapa mengucapkan sholawat seperti
itu (seperti tersebut dalam Hadits) berarti telah mengucap bacaan yang
benar, sedangkan selain itu berati tidak benar. Demikianlah karena
para sahabat bertanya kepada Nabi :'Bagaimana ucapan sholawat yang
harus kami ucapkan untukmu?' Sabdanya:'Ucapkanlah…' Jadi ucapan
sholawat yang para sahabat ucapkan ialah apa yang diajarkan kepada
mereka. Nabi saw telah mengajarkan bacaan sholawat dengan sempurna
ketika beliau menjawab pertanyaan tersebut.

Qadhi `Iyadh menulis dalam buku Asy-Syifa satu bab tentang sholawat
Nabi. Beliau meriwayatkan beberapa riwayat sahabat dan tabi'in. Dalam
semua riwayatnya tidak satupun disebutkan adanya kata "sayyidina"
dalam bacaan sholawat. Memang ada tersebut dalam Hadits Ibnu Mas'ud
bahwa ia mengucapkan sholawat Nabi dengan kalimat: "Ya Allah,
berikanlah keutamaan rahmat-Mu, Kasih sayang-Mu, dan karunia-Mu kepada
Sayyidil Mursalin….." Hadits ini diriwayatkan Ibnu Majah, tetapi
sanadnya dho'if.

Dalam kitab-kitab Fiqh terkenal pun ternyata tidak satu pun yang
mencantumkan kata sayyidina dalam bacaan sholawat. Sekiranya tambahan
ini dianggap baik, tentulah mereka tidak akan mengabaikannya. Yang
jelas yang dianggap baik itu ialah bila mengikuti contoh Nabi SAW.

Berikut adalah salah satu lafaz sholawat yang diajarkan oleh Nabi
kepada para Sahabat:

"Allahumma Shalli `ala Muhammad wa `ala aali Muhammad, kamaa shallaita
`ala Ibrahim wa `ala aali Ibrahim, Innaka hamidun majid.. Allahumam
baarik `ala Muhammad wa `ala aali Muhammad, kamaa barakta `ala Ibrahim
wa `ala aali Ibrahim. Innaka hamidun majid." (HR. Bukhari, Muslim,
Nasa'I, Humaidi, Ibnu Mandah, dan dia telah menyatakan Hadits ini
telah disepakati shahihnya)

-----

Demikian, semoga dapat ditanyakan kembali mengenai kutipan diatas
kepada Habib. Mohon Ma'af Lahir batin....

WnS


__._,_.___

Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.





SPONSORED LINKS
Single family home Family home finance Family home
Family home mortgage Family home business

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Kirim email ke