Tipe dan Frekwensi dalam Berzikir
Mawlana Syaikh Hisham Kabbani ar Rabbani
   
  
Bismillah hirRohman nirRohim
   
  Karena zikir merupakan pekerjaan hati, Ibnu Taymiyya sebagaimana dikutip oleh 
muridnya Ibnu Qayyim, berkata bahwa zikir sangat diperlukan bagi hati, 
sebagaimana air untuk ikan. Ibnu Qayyim sendiri menulis sebuah buku berjudul 
al-Wabil al-sayyib, mengenai keutamaan zikir, di mana beliau membuat daftar 
lebih dari seratus (100), di antaranya adalah: Zikir menginduksi perasaan cinta 
kepada Allah swt.  Dia yang mencari akses kepada kecintaan Allah harus berzikir 
sedalam-dalamnya. Sebagaimana dengan membaca dan mengulang adalah pintu kepada 
ilmu pengetahuan, maka zikir adalah pintu gerbang menuju Kecintaan-Nya.
   
  Zikir melibatkan proses meditasi (muraqabah) yang dengannya seseorang dapat 
mencapai tahap kesempurnaan (ihsan), di mana seseorang menyembah Allah 
seolah-olah dia benar-benar melihat-Nya. Suatu majelis zikir adalah perkumpulan 
para Malaikat, sedangkan majelis tanpa zikir adalah perkumpulan Setan. 
   
  Dengan keutamaan dari zikir, orang-orang yang mengingat Allah diberkahi, 
begitu pula orang yang duduk di sebelahnya. (dikutip dari Mawlana M. Zakariyya 
Kandhalvi, Virtues of Dhikr (Lahore: Kutub Khana Faizi, n.d.) hal 74-76) 
Meskipun pada kenyataannya zikir merupakan bentuk ibadah yang paling mudah 
(pergerakan lidah lebih mudah dibandingkan dengan pergerakan anggota tubuh 
lainnya), tetapi zikir merupakan bentuk yang paling utama.
   
  Zikir merupakan salah satu bentuk sumbangan (shadaqah).  Abu Dharr al-Ghifari 
ra berkata, Rasulullah saw bersabda, ‘Sedekah (shadaqah) adalah bagi setiap 
orang setiap hari setelah terbit matahari.’  Aku berkata, ‘Ya Rasulullah, 
dengan apa kita memberi sedekah bila tidak mempunyai harta?’ Beliau berkata, 
‘Pintu sedekah adalah mengucapkan takbir, “Allahu Akbar (Allah Maha Besar), 
subhan Allah (Mahasuci Allah), al-hamdu lillah (segala puji bagi Allah), la 
ilaha illallah (tiada Tuhan selain Allah), astagfirullah (Aku memohon ampun 
kepada Allah), melakukan perbuatan baik, menghindari kebatilan… ini adalah 
pintu-pintu sedekah yang diperuntukkan bagimu, dan terdapat ganjaran bagimu 
bahkan ketika kamu melakukan hubungan badan dengan istrimu.” (diriwayatkan oleh 
Ahmad dan Ibnu Hibban, dan pernyataan yang serupa juga dilontarkan oleh 
Muslim).  
   
  Seluruh ucapan untuk memuji dan mengagungkan Allah, memuji Kesempurnaan 
seluruh Atribut-Nya yang meliputi Kekuatan dan Kemuliaan, Keindahan dan 
Keagungan-Nya, baik diucapkan dengan lidah maupun diucapkan dalam hati, 
dianggap sebagai zikir.  Dia telah memerintahkan kita untuk mengingat-Nya 
setiap saat.  Allah swtberfirman, Wahai orang-orang yang beriman!   Berzikirlah 
dengan (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya dan 
bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan sore (33:41-42).  Jika seseorang 
mengingat Allah, niscaya Allah akan mengingatnya:  Ingatlah Aku, Aku akan 
mengingatmu (2:152).  
   
  “Mengingat Allah adalah fondasi dari amal atau perbuatan baik.  Siapapun yang 
berhasil melakukannya, dia akan diberkahi dengan kedekatan terhadap Allah.  
Itulah sebabnya Rasulullah saw selalu mengingat Allah .  Ketika seseorang 
mengeluh, ‘Hukum Islam terlalu sulit bagiku, katakanlah sesuatu yang mudah 
kuikuti,’  Rasulullah berkata kepadanya, ‘Biarkan lidahmu selalu sibuk dengan 
mengingat Allah.’ (Diriwayatkan oleh Ahmad dengan 2 sanad lisan, juga oleh 
Tirmidzi dan Ibnu Majah dengan sanad yang lain. Sementara Ibnu Hibban dan 
al-Hakim menyatakan hadits itu sahih).
   
  Mengingat Allah juga merupakan suatu jalan untuk membebaskan diri dari api 
neraka. Muadz ra melaporkan, Rasulullah bersabda, ‘Tidak ada tindakan lain yang 
lebih efektif untuk membebaskan diri dari hukuman atau azab Allah selain 
berzikir kepada-Nya.” (diriwayatkan oleh Ahmad).
   
  Ahmad juga melaporkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Semua yang kalian 
ucapkan dalam merayakan Keagungan Allah, Kemuliaan dan Ke-Esaan-Nya dan seluruh 
ucapan kalian untuk memuji-Nya berkumpul di sekeliling Singgasana Allah.  
Kata-kata tersebut bedengung seperti lebah, dan menarik perhatian orang yang 
mengucapkannya di hadapan Allah.  Bukankah kalian mengharapkan bisa mempunyai 
seseorang di sana, di Kehadirat Ilahi yang akan memanggil namamu?”
   
  Wa min Allah at Tawfiq
   
  wasalam, arief hamdani
www.rabbani-sufi.blogspot.com


        
---------------------------------
Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.

Kirim email ke